Serba Serbi tentang Penyakit Rubella yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Rubella atau yang lebih dikenal juga dengan sebutan campak Jerman adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rubella. Tanda-tanda bila kamu mengidap penyakit ini adalah kamu akan mengalami demam dan muncul ruam merah di kulit. Biasanya penyakit rubella menyerang pada anak-anak dan remaja. Bila mengidap penyakit ini, sebaiknya jangan keluar rumah dulu dan hindari bertemu banyak orang karena virus rubella mudah menular. Mau tahu lebih banyak tentang penyakit Rubella? Yuk, simak penjelasannya di sini.
Perbedaan Rubella dan Campak
Walaupun sama-sama menimbulkan gejala merah-merah pada kulit, tetapi rubella berbeda dengan campak. Virus rubella merupakan penyebab penyakit rubella, sedangkan campak disebabkan oleh virus jenis paramyxovirus. Dampak yang ditimbulkan campak Jerman juga biasanya lebih ringan dibandingkan campak.
Dampak Rubella Terhadap Kehamilan
Ibu hamil disarankan untuk sangat berhati-hati terhadap virus rubella. Pasalnya, bila ibu hamil terserang penyakit rubella di saat usia kehamilan kurang dari lima bulan, maka rubella berpotensi besar menyebabkan bayi lahir dengan sindrom rubella kongenital atau bahkan kematian bayi dalam kandungan. Menurut WHO, diperkirakan sekitar 100.000 bayi di dunia lahir dengan sindrom tersebut setiap tahunnya.
Sindrom rubella kongenital yang menyerang bayi sejak dalam kandungan juga bisa menyebabkan bayi lahir dengan sejumlah cacat bawaan, seperti katarak, tuli, penyakit jantung bawaan, kerusakan otak, organ hati, dan paru-paru. Bayi yang terlahir dengan sindrom ini juga berisiko tinggi mengidap diabetes tipe 1, hipertiroidisme, hipotiroidisme, dan pembengkakan otak.
Gejala-Gejala Rubella
Biasanya anak-anak yang mengidap penyakit rubella cenderung mengalami gejala-gejala yang lebih ringan daripada orang dewasa yang mengidap penyakit tersebut. Selain itu, ada juga pengidap rubella yang tidak mengalami gejala apa-apa, tetapi tetap dapat menularkan virus rubella ke orang lain. Gejala penyakit rubella memang tidak akan langsung muncul sejak virus rubella menyerang. Namun, perlu waktu 14–21 hari sampai penyakit tersebut menimbulkan gejala-gejala. Berikut gejala-gejala umum rubella:
- Demam,
- hidung tersumbat atau pilek,
- tidak nafsu makan,
- sakit kepala,
- mata merah,
- muncul bintik-bintik merah di badan, tangan, dan kaki (biasanya gejala ini akan berlangsung selama 1–3 hari),
- nyeri sendi, dan
- kelenjar limfa di leher dan telinga membengkak.
Bila kamu atau Si Kecil mengalami gejala-gejala rubella di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Cara Penularan Rubella
Pengidap rubella berpotensi besar menularkan virus ke orang lain sejak hari pertama sampai hari kelima setelah bintik-bintik merah muncul. Cara virus ini menyebar adalah melalui butiran liur yang ada di udara setiap pengidap batuk atau bersin. Makan atau minum dengan menggunakan piring atau gelas yang sama dengan pengidap juga bisa menularkan virus rubella.
Cara Mengobati Rubella
Penyakit rubella tidak memerlukan penanganan medis khusus, melainkan bisa diobati sendiri di rumah. Namun, perawatan yang dilakukan di rumah hanya untuk meringankan gejala, bukan untuk mempercepat penyembuhan rubella. Berikut langkah-langkah sederhana untuk mengobati rubella di rumah:
- Perbanyak beristirahat.
- Jangan lupa untuk minum air putih yang banyak agar tidak dehidrasi.
- Untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri sendi, kamu bisa meminum parasetamol atau ibuprofen.
- Sedangkan bila kamu mengalami gejala seperti hidung tersumbat dan sakit tenggorokan, kamu bisa mengatasinya dengan minum air hangat yang dicampur dengan madu dan perasan jeruk lemon.
Itulah serba-serbi tentang penyakit rubella dan cara mengobatinya yang penting untuk kamu ketahui. Kalau mau beli obat, gunakan saja aplikasi Halodoc. Hanya tinggal order lewat fitur Apotik Antar, pesananmu akan dikirimkan dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga: