Serba-Serbi Mencegah Preeklamsia di Masa Kehamilan
Halodoc, Jakarta - Apabila usia kehamilan menginjak minggu ke-20 dan tekanan darah kemudian naik dari biasanya hingga mencapai dari 140/90 mm Hg, maka ibu hamil kemungkinan mengalami preeklamsia. Namun preeklamsia tidak hanya dikenali dari tekanan darah saja, ditemukannya kandungan protein dalam urine juga menandakan kerusakan organ yang mengarah ke preeklamsia atau komplikasi kehamilan. Pencegahan preeklamsia selama kehamilan bisa dilakukan, untuk itu ibu tidak perlu terlalu khawatir terhadap kesehatan bayi di dalam kandungan.
Preeklamsia dapat muncul tanpa gejala, namun biasanya ditandai tekanan darah yang terus naik. Selain hipertensi, gejala lainnya dari preeklamsia adalah:
-
Sesak napas akibat cairan di paru-paru.
-
Sakit kepala yang cukup parah.
-
Urine yang keluar semakin sedikit.
-
Gangguan penglihatan, misalnya pandangan hilang secara sementara, menjadi kabur, atau sensitif terhadap cahaya.
-
Mual dan muntah.
-
Rasa nyeri pada perut bagian atas (biasanya di bawah tulang rusuk sebelah kanan).
-
Gangguan fungsi hati.
-
Pembengkakan pada telapak kaki, pergelangan kaki, wajah, dan tangan.
-
Menurunnya jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia).
Mencegah Preeklamsia
Penting untuk diketahui, ini pencegahan preeklamsia yang dapat dilakukan selama masa kehamilan:
-
Menjaga Asupan Makanan
Hal paling penting dalam mencegah preeklamsia adalah membatasi asupan garam dan memenuhi asupan kalium dari makanan sehat. Dengan begini maka risiko peningkatan tekanan darah akan berkurang. Ibu dapat mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang kandungan gizi yang sehat. Hindari makanan dalam kemasan, makanan berkadar gula tinggi, makanan berpengawet, dan makanan yang digoreng. Selain itu, membatasi makanan berprotein tinggi dapat dibatasi jumlahnya.
-
Menjaga Berat Badan
Faktanya, obesitas berpengaruh pada keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh ibu hamil. Pada akhirnya ibu hamil yang mengalami obesitas atau mengalami kenaikan berat badan berlebih selama hamil dapat meningkatkan risiko preeklamsia.
-
Rutin Berolahraga
Meskipun sedang hamil, olahraga tetap wajib dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan ibu. Olahraga dapat mencegah ibu hamil mengalami kenaikan berat badan berlebih dan menjauhkan stres. Oleh karena itu, lakukan olahraga aman untuk ibu hamil secara rutin demi mencegah preeklamsia.
-
Cukupi Kebutuhan Air dan Hindari Kelelahan
Selain untuk menjaga kecukupan air ketuban, konsumsi air yang cukup dapat menjaga keseimbangan kadar garam dalam tubuh. Selain itu, pastikan agar ibu hamil menghindari aktivitas berat dan selalu cukup tidur. Ibu hamil membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak agar tubuh bisa diistirahatkan dan mengurangi stres. Pastikan selama tidur posisi kaki ibu hamil menjadi lebih tinggi agar aliran darah dalam tubuh tetap lancar.
Setiap pasangan pasti ingin agar bayi yang dikandung selalu sehat dan jauh dari ancaman penyakit atau bahaya lain. Jadi, menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur adalah hal-hal yang bisa ibu lakukan agar kesehatan ibu dan calon bayi dapat terjaga hingga saat dilahirkan nanti. Jika ibu mengalami masalah tertentu selama kehamilan, ibu bisa membicarakannya dengan dokter Halodoc melalui Video/ Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.
Baca Juga:
-
Mitos atau Fakta, Preeklamsia dalam Kehamilan bisa Terulang
- Ketahui Risiko Preeklamsia Sejak Awal Kehamilan
-
4 Potensi Penyakit Ibu Hamil di Trimester Ketiga