Seputar Kelainan Ektropion pada Kelopak Mata
Halodoc, Jakarta – Lebih dari sekadar penampilan, memiliki kelopak mata yang normal sangat penting agar kesehatan mata tetap terjaga. Namun sayangnya, sebagian orang memiliki kelainan kelopak mata sehingga membuat matanya selalu berair. Ada juga kelainan kelopak mata yang dapat membuat mata kering. Nah, salah satu jenis kelainan bentuk kelopak mata yang paling sering terjadi adalah ektropion. Seseorang yang mengalami ektropion memiliki kulit kelopak mata yang terlipat keluar, sehingga rongga mata tampak menganga. Yuk, ketahui lebih lanjut seputar kelainan kelopak mata yang satu ini.
Fungsi Kelopak Mata
Kelopak mata merupakan salah satu bagian penting dari mata. Seperti tirai, kelopak mata berfungsi sebagai pelindung kornea mata dari paparan benda-benda asing yang mungkin masuk ke dalam mata. Pasalnya, kornea mata mudah sekali terpapar debu, asap, pasir dan kotoran lainnya dari luar. Bila tidak dilindungi dengan baik, maka mata berisiko tinggi mengalami sejumlah gangguan penglihatan mulai dari cacat epitel, jaringan parut, sampai infeksi yang gejalanya meliputi iritasi mata, sakit mata, dan kehilangan penglihatan.
Selain itu, kelopak mata juga membantu saluran air mata untuk mendistribusikan air mata secara merata ke seluruh bagian mata, sehingga mata tetap lembap dan benda-benda asing yang masuk ke dalam mata bisa dikeluarkan.
Apa itu Ektropion?
Ketika kulit kelopak mengendur sehingga jadi terlipat keluar, kondisi ini dinamakan dengan ektropion. Kelainan kelopak mata ini membuat bagian dalam kelopak dan mata bawahmu terbuka, sehingga mata rentan mengalami iritasi.
Awalnya, ektropion hanya membuat kelopak mata melorot, kemudian lama-kelamaan terlipat keluar. Namun, pada kasus yang lebih parah, ektropion bisa membuat seluruh bagian kelopak mata berubah bentuk. Ektropion paling sering dialami oleh orang yang sudah tua.
Penyebab Ektropion
Penyebab ektropion yang utama adalah karena otot, tendon, atau jaringan di sekitar kelopak mata melemah akibat proses penuaan seiring bertambahnya usia. Waktu masih muda, otot dan tendon di bawah mata kamu mungkin masih kencang dan kuat. Namun, lama-kelamaan kekuatan otot dan tendon bisa menurun sehingga akhirnya kelopak mata menjadi kendur.
Selain faktor usia, berikut beberapa faktor lainnya yang bisa memicu terjadinya ektropion:
- Adanya tumor jinak atau kanker pada kelopak mata yang semakin bertumbuh, sehingga menyebabkan kelopak mata kendur dan terlipat keluar.
- Pernah mengalami trauma atau luka pada kelopak mata, seperti cedera, kena pukulan, bekas operasi, atau mengalami jaringan parut akibat luka bakar.
- Mengalami kelumpuhan wajah akibat Bell's palsy yang bisa melumpuhkan saraf pengontrol otot-otot wajah, termasuk pada bagian kelopak mata.
- Memiliki kelainan genetik sejak lahir, seperti down syndrome.
Gejala Ektropion
Kelainan bentuk kelopak mata yang terlipat keluar atau ektropion menyebabkan air mata tidak bisa mengalir dengan baik ke lubang kecil. Lubang kecil yang ada di bagian dalam kelopak mata yang disebut dengan puncta. Akibatnya, kondisi ini akan menimbulkan beberapa gejala sebagai berikut:
- Mata terus-terusan berair atau bahkan menjadi sangat kering.
- Mata memerah karena peradangan konjungvitis kronis.
- Mata terasa perih dan panas seperti terbakar.
Cara Mengobati Ektropion
Bila kondisi ektropion masih tergolong ringan, dokter biasanya akan memberikan obat tetes mata untuk mengurangi gejala mata kering yang kamu alami. Kamu juga mungkin akan diberikan skin tape, yaitu perekat khusus untuk kulit yang bisa digunakan untuk mengangkat dan menahan kelopak mata agar tidak terlipat keluar.
Namun, bagi kondisi ektropion yang lebih serius, perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki kelopak mata. Jenis pembedahan yang dilakukan disesuaikan dengan penyebab terjadinya ektropion:
- Bila ektropion disebabkan karena proses penuaan, maka operasi yang dilakukan adalah untuk melakukan pengangkatan kelopak mata yang keluar dari tepinya. Kemudian, otot dan tendon akan dikencangkan dan kelopak dijahit kembali.
- Bila ektropion disebabkan karena jaringan parut, maka operasi yang dilakukan adalah cangkok kulit yang menggunakan kulit yang berasal dari kelopak atas atau belakang telinga. Prosedur ini juga bisa dilakukan untuk ektropion akibat bell’s palsy. Namun, setelah cangkok kulit, operasi lanjutan juga perlu dilakukan untuk memperbaiki bentuk kelopak mata.
Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang ektropion, tanyakan saja langsung ke ahlinya lewat aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa berdiskusi dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan