Sempat Mewabah, Bagaimana Penyakit Ebola Diobati?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Februari 2019
Sempat Mewabah, Bagaimana Penyakit Ebola Diobati?Sempat Mewabah, Bagaimana Penyakit Ebola Diobati?

Halodoc, Jakarta - Tidak hanya peperangan, wabah penyakit adalah salah satu penyebab kematian tertinggi yang kerap terjadi di dunia. Sebut saja peristiwa Black Death atau peristiwa mewabahnya penyakit pes yang terjadi pada abad pertengahan yang membunuh banyak penduduk Eropa.

Pada tahun 2014 lalu, terdapat penyakit yang menjadi perhatian warga dunia akibat membunuh 30 persen dari total 18 ribu kasus. Penyakit tersebut adalah Ebola yang terjadi di Afrika Barat. Meski hingga kini belum ada kasus Ebola yang ditemukan di Indonesia, sebaiknya kamu tetap mencegah penyebaran penyakit ini dan mencari informasi tentang cara mengobati penyakit Ebola.

Ebola adalah virus yang mematikan dan menyebabkan pendarahan di dalam dan di luar tubuh. Karena virus menyebar melalui tubuh, virus dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan organ.

Pada akhirnya, hal ini menyebabkan kadar sel darah merah dan pembekuan menurun. Hal ini menyebabkan pendarahan hebat dan tak terkendali. Mungkin, Ebola tampak seperti flu atau penyakit lain. Gejala baru muncul 2 hingga 21 hari setelah infeksi. Gejalanya antara lain:

  • Demam tinggi.

  • Sakit kepala.

  • Nyeri sendi dan otot.

  • Sakit tenggorokan.

  • Kelemahan.

  • Sakit perut.

  • Kurang nafsu makan.

  • Ruam atau bintik merah pada kulit,

  • -Mengalami gagal ginjal dan fungsi hati

Seiring semakin memburuknya penyakit, Ebola menyebabkan perdarahan di dalam tubuh, serta dari mata, telinga, dan hidung. Beberapa orang akan muntah atau batuk darah, diare berdarah, dan ruam. Ebola sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, untuk itu penting untuk segera melakukan tindakan medis sebagai langkah pengobatan penyakit ini.

Baca Juga: Perkembangan Ebola dari Masa ke Masa

Pengobatan Ebola

Setelah positif didiagnosis mengidap Ebola, untuk mengobati penyakit ini, pengidap wajib menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dengan melakukan penanganan medis yang cepat dan tepat, maka ini meningkatkan kemungkinan keselamatan pengidapnya. Meski obat belum ditemukan, perawatan yang dilakukan bertujuan untuk mendukung kekebalan tubuh pasien dalam melawan virus. Pasien umumnya menerima cairan melalui infus untuk mencegah dehidrasi. Selama tubuh memerangi penyakit Ebola, tekanan darah, kadar oksigen dalam darah, serta fungsi organ-organ tubuh pasien harus dipertahankan semaksimal mungkin. Dokter mengobati penyakit Ebola dengan cara:

  • Memberikan cairan dan elektrolit

  • Memberikan oksigen

  • Pengobatan tekanan darah

  • Transfusi darah

  • Penanganan infeksi lainnya yang muncul.

Pencegahan Ebola

Penularan awal virus Ebola melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, atau kontak dengan orang yang terserang penyakit ini. Oleh karena itu, terdapat cara untuk membatasi penyebaran virus tersebut, antara lain:

  • Membawa anggota keluarga atau orang di sekitar yang mungkin terkena Ebola ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan.

  • Hindari berhubungan intim dengan pengidap Ebola tanpa menggunakan pengaman (kondom). Sejumlah penelitian menunjukkan virus Ebola masih terdeteksi pada cairan semen pria, bahkan hingga berbulan-bulan sesudah pria tersebut dinyatakan sembuh.

  • Menjaga kebersihan diri dengan cara mencuci tangan dengan air dan sabun.

  • Hindari kontak langsung dengan kulit, darah, serta cairan tubuh pengidap Ebola.

  • Jangan memegang benda-benda di sekitar pasien, misalnya pakaian, atau seprai.

  • Jenazah pengidap Ebola harus ditangani dengan perlindungan maksimal dan oleh pihak yang terlatih dan berpengalaman dalam menangani kasus sejenis ini.

  • Hindari bepergian ke daerah dengan kasus Ebola yang tinggi.

  • Jika berada di daerah yang berisiko menularkan Ebola, hindari kontak dengan hewan-hewan yang berpotensi menularkannya, termasuk daging atau darahnya.

  • Mencuci dan mengupas buah serta sayuran sebelum dikonsumsi.

  • Memasak daging hewan dan sayuran hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi.

Baca Juga: Indonesia Aman dari Ebola, Benarkah?

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips menjaga kesehatan dan rekomendasi beli obat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc segera di App Store dan Google Play!