Selain Vaksin, Ini 3 Cara Mencegah Flu Babi
Halodoc, Jakarta – Flu babi adalah istilah untuk satu kondisi yang masuk dalam jenis influenza, dan disebabkan oleh virus H1N1. Kondisi ini diberi nama flu babi alias swine flu karena gen virus yang menjadi penyebabnya mirip dengan virus influenza yang sering menyerang babi.
Berita buruknya, virus baru yang terbentuk oleh gen dari berbagai virus bisa mengakibatkan penyakit bagi manusia, kemudian bisa dengan mudahnya menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan vaksinasi influenza tahunan.
Pemberian vaksin influenza secara rutin dapat membantu tubuh membangun dan meningkatkan pertahanan terhadap virus H1N1. Oleh karena itu, pemberian vaksin influenza sangat dianjurkan untuk dilakukan satu kali dalam satu tahun. Selain vaksinasi, ternyata ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan flu babi. Apa saja?
1. Menjaga Kebersihan
Salah satu cara yang paling mudah dan cukup ampuh menghindari serangan virus adalah menjaga kebersihan, terutama tangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Jika dibutuhkan, gunakanlah cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol untuk membersihkan tangan.
2. Menutup Mulut saat Bersin
Penyebaran virus flu babi juga bisa dilakukan dengan membiasakan untuk menutup mulut dan hidung saat bersin. Kamu bisa menggunakan tisu ketika bersin atau batuk. Namun jangan lupa, pastikan untuk selalu membuang tisu ke tempat sampah setelah digunakan.
3. Hindari Kontak Langsung
Sebisa mungkin, hindarilah kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi virus penyebab flu babi. Pasalnya, virus ini bisa dengan sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Jika memiliki anggota keluarga yang mengalami flu babi, gunakanlah masker atau pelindung lain untuk selama berada di sekitar atau saat merawat pengidap flu babi.
Tujuannya adalah untuk menghindari paparan virus flu babi. Selain itu, disarankan juga untuk tidak bepergian saat sedang sakit, karena tubuh menjadi lebih rentan terserang virus penyakit lain.
Gejala dan Penyebab Flu Babi
Setelah virus menyerang, dibutuhkan waktu sekitar 1—4 hari untuk masa inkubasi. Setelah itu, pengidapnya akan mulai mengalami beberapa gejala yang umumnya mirip dengan flu biasa. Kondisi ini bisa memicu beberapa gejala, seperti demam, kelelahan, pegal-pegal, sakit kepala, serta pilek dan hidung tersumbat. Tak hanya itu, penyakit ini juga bisa menyebabkan pengidapnya mengalami sakit tenggorokan, mata merah dan berair, ruam kulit, sesak napas, diare, hingga mual dan muntah.
Flu babi terjadi karena serangan virus influenza H1N1. Seperti virus influenza lainnya, H1N1 akan menyerang sel-sel pada dinding hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus ini pun bisa dengan mudah menular melalui bersin atau batuk.
Percikan air liur atau ingus dari orang yang terinfeksi flu babi bisa menyentuh permukaan mata, hidung, serta mulut dan selanjutnya mulai menginfeksi tubuh orang yang sebelumnya sehat. Ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih besar terserang virus flu babi, mulai dari ibu hamil, anak di bawah usia 5 tahun dan di atas 65 tahun, memiliki penyakit kronis, dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah.
Punya gejala flu dan ragu apa penyebabnya? Tanya kepada dokter di aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips menjaga kesehatan dan rekomendasi obat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.
Baca juga: