Sehatnya 6 Makanan Ini, Ampuh Turunkan Risiko Kanker Payudara
Halodoc, Jakarta – Angka kejadian kanker payudara masih tergolong tinggi. Data dari organisasi kesehatan dunia alias World Health Organization (WHO), pada tahun 2012 ada sekitar 40 dari 100.000 orang Indonesia yang terkena kanker payudara. Sayangnya, sebagian besar kasus tersebut terjadi pada wanita usia muda dan sedikit pada wanita usia lanjut.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti faktor penyebab kanker payudara. Sebab bisa jadi penyebab kanker pada satu orang berbeda dengan orang lain. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa gaya hidup yang tak sehat, yang kemudian menyebabkan obesitas alias kelebihan berat badan termasuk penyebabnya.
Salah satu cara paling ampuh untuk menurunkan risiko penyakit, termasuk risiko kanker payudara adalah dengan menjaga pola hidup sehat. Hidup sehat sering diartikan dengan rutin berolahraga, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan mengonsumsi makanan yang sehat. Apa saja “makanan sehat” yang dapat menurunkan risiko kanker payudara?
1. Brokoli
Mengonsumsi sayuran hijau sangat disarankan untuk menurunkan risiko kanker. Dan salah satu yang terbaik adalah brokoli. Sebab jenis sayuran yang satu ini memiliki kandungan sulforaphane yang bisa berperan dalam mengurangi jumlah sel induk kanker payudara.
Brokoli juga mengandung senyawa aktif dan antioksidan yang dapat membunuh sel kanker yang berkembang dalam tubuh. Tentunya untuk mendapatkan manfaat penuh brokoli harus dikonsumsi dengan cara yang benar, seperti dikusus atau ditumis sebentar.
2. Ikan
Makanan lain yang masuk dalam daftar “makanan super” untuk melawan kanker adalah ikan. Terutama ikan salmon, sarden, makerel dan tuna. Pasalnya, jenis ikan tersebut tinggi akan kandungan lemak omega 3.
Lemak omega 3 yang ada pada ikan berfungsi untuk mengurangi peradangan yang dapat memicu muculnya kanker payudara. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa rutin mengonsumsi ikan dapat menurunkan risiko kanker jenis karsinoma duktal, yakni jenis kanker payudara awal ganas yang dimulai saat sel-sel di dalam duktus (saluran susu) mulai membelah dan tumbuh dengan cara yang tidak normal dan tak terkendali.
3. Minyak Zaitun
Minyak zaitun sering dianjurkan sebagai minyak pengganti dalam proses penyajian makanan. Lebih populer dengan sebutan olive oil, minyak jenis ini memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baru-baru ini peneliti menyebut bahwa antioksidan dan asam oleat yang ada pada minyak zaitun dapat “membunuh” pertumbuhan sel-sel kanker yang ganas. Kamu disarankan untuk menambahkan 4 sendok makan minyak zaitun ke dalam satu porsi buah dan sayuran untuk menurunkan risiko kanker payudara hingga 68 persen.
4. Kopi
Rajin menyeruput secangkir kopi ternyata bisa membantu menurunkan risiko seseorang terkena kanker payudara. Hal itu berdasarkan sebuah penelitian dari Breast Cancer Research yang menyebut kemungkinan hubungan antara konsumsi kopi dengan kanker payudara.
Para peneliti menyebut kopi memiliki kandungan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari sel kanker. Namun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya.
5. Seledri
Mengutip Eating Well, peneliti dari University of Missouri menemukan bahwa seledri dapat mengahambat pertumbuhan sel kanker. Peran zat apigenin dalam daun seledri disebut mampu meningkatkan pertahanan tubuh terhadap serangan tumor.
6. Kacang
Kacang-kacangan memiliki kandungan serat yang dapat menurunkan risiko kanker payudara. Jika kamu mengosumsi 10 gram serat dari kacang setiap harinya, maka risiko kanker pun akan menurun hingga 7 persen.
Selain makanan sehat, jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan. Pakai aplikasi Halodoc untuk memudahkanmu bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Membeli produk kesehatan pun semakin mudah dan hemat, pesanan akan diantar ke rumah, lho. Kamu juga bisa merencanakan pemeriksaan laboratorium dengan Lab Service. Yuk, download Halodoc sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan