Sedang Sakit, Bolehkah Anak Divaksin?
Halodoc, Jakarta – Pemberian vaksin pada anak bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh Si Kecil dalam melawan virus penyebab penyakit. Namun, bagaimana kalau anak tiba-tiba sakit saat mendekati jadwal vaksinasi yang sudah ditentukan? Haruskah pemberian vaksin dilanjutkan atau sebaiknya ditunda?
Jawabannya adalah anak boleh divaksin selama sakit yang dialami tidak terlalu parah. Misalnya anak hanya mengalami gejala seperti batuk dan pilek saja, maka pemberian vaksin masih tetap bisa dilakukan. Namun, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan vaksin pada anak yang sedang sakit.
Sakit adalah salah satu cara tubuh dalam merespon virus penyebab penyakit yang mengganggu. Hal itu membuat ada beberapa jenis sakit yang tak dapat dihindari. Selain itu, kemampuan setiap orang dalam melawan virus pun umumnya berbeda-beda.
Hasilnya, kondisi seseorang saat sedang sakit mungkin akan berubah dengan orang lain yang mengalami sakit yang sama. Termasuk pada anak-anak. Saat anak sakit, ada baiknya para orang tua berfokus untuk menyembuhkan penyakit si kecil terlebih dahulu. Sehingga sakit tidak semakin parah dan mengganggu aktivitas anak.
Jika sakit yang dialami anak lebih parah dari sekadar batuk dan pilek, maka ada baiknya pemberian vaksin ditunda. Apalagi kalau anak mengalami demam tinggi dan rewel alias terlalu sensitif dengan segala hal. Ibu bisa menunda memberikan vaksin hingga 1-2 minggu kemudian atau setelah demam anak turun dan tubuhnya kembali sehat dan bugar.
Vaksinasi pada anak sebaiknya ditunda jika anak mengalami demam tinggi hingga lebih dari 38 derajat celcius. Jika masih di bawah suhu tersebut, sebenarnya masih aman untuk memberikan vaksin pada anak.
Apa yang terjadi jika memberi vaksin pada anak yang sakit?
Pemberian vaksin pada anak masih boleh diberikan jika sakit yang dialami tidak terlalu parah. Apalgi kalau anak tidak menunjukkan tanda-tanda menurunnya kondisi tubuh. Misalnya, meski sakit anak tidak mengalami penurunan nafsu makan, tidak sering menangis dan masih tidur dengan teratur. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh anak masih baik-baik saja untuk menerima vaksin.
Lantas apakah yang akan terjadi jika anak tetap divaksin meski sedang sakit? Apakah hal itu bisa memmbahayakan Si Kecil?
Sebenarnya memberi vaksin pada anak yang tengah sakit hampir tidak akan memberikan efek apapun yang dapat membahayakan tubuh. Hanya saja pemberian vaksin mungkin tak akan bisa optimal dan obat tidak bekerja dengan baik dalam meningkatkan kekebalan tubuh anak.
Memberi vaksin pada anak yang sedang sakit sebenarnya tidak akan membuat sakitnya menjadi lebih parah. Hanya saja jika anak sakit sebaiknya pemberian vaksin memang tidak dipaksakan pada anak. Selain tak dapat diserap tubuh dengan baik, memberi suntikan saat anak sakit mungkin hanya akan menambah rasa sakit dan nyeri pada seluruh bagian badan Si Kecil.
Hal itu bisa membuat anak menjadi lebih rewel, dan tak menutup kemungkinan tubuhnya akan mengeluarkan respon yang berlebihan sebagai sugesti dari rasa sakit. Akhirnya anak mungkin akan memuntahkan makanan, dan terus menangis. Alih-alih membuat anak sehat, kondisi ini malah bisa membuatnya menjadi lebih sakit dan memperlambat proses pemulihan.
Nah, biar enggak sia-sia ada baiknya ibu memastikan bahwa Si Kecil ada pada kondisi terbaik saat akan divaksin. Jika menemukan tanda anak mengalami sakit saat menjelang waktu divaksin, beli obat di aplikasi Halodoc saja. Pesanan akan diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Jika dibutuhkan, ibu juga bisa meminta saran dari dokter lewat Video/Voice Call dan Chat di Halodoc. Ada juga fitur Lab Service yang bisa digunakan untuk merencanakan pemeriksaan laboratorium. Yuk, download sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan