Halodoc, Jakarta - Kanker serviks terjadi ketika kanker tumbuh pada leher rahim yang umumnya disebabkan oleh infeksi menular seksual. Hal yang berbahaya adalah penyakit ini sulit dideteksi sejak awal, karena tidak menimbulkan gejala apa pun.

Maka dari itu, penting untuk melakukan pemeriksaan yang tepat untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Salah satu pemeriksaan yang kerap digunakan untuk memastikan jika seorang wanita mengidapnya adalah dengan kolposkopi. Namun, apakah pemeriksaan tersebut terbilang efektif untuk dilakukan? Berikut ulasan lengkapnya!

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Kolposkopi?

Pemeriksaan Kolposkopi untuk Cegah Kanker Serviks

Kolposkopi adalah suatu prosedur sederhana yang dapat memungkinkan dokter untuk memeriksa serviks untuk menemukan sel kanker atau sel abnormal lainnya yang dapat berkembang menjadi kanker. Metode ini dilakukan dengan mencari kondisi kesehatan lainnya yang dapat memicu penyakit tersebut, seperti kutil kelamin atau pertumbuhan non-kanker yang disebut juga polip.

Alat khusus bernama kolposkop akan digunakan untuk memberikan pandangan terang dan sangat diperbesar dari jaringan yang membentuk serviks, vagina, dan vulva. Alat tersebut ditempatkan dekat dengan tubuh, tetapi tidak masuk ke dalam tubuh. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu 5 hingga 10 menit. Hal ini dilakukan jika terdapat hasil yang tidak normal pada pap smear, sehingga butuh diagnosis lebih lanjut.

Memang, beberapa wanita akan mendapatkan pemeriksaan lanjutan kolposkopi setelah pemeriksaan serviks yang rutin. Salah satunya adalah butuh diagnosis lebih lanjut. Berikut alasan lainnya saat seseorang butuh pemeriksaan kolposkopi:

• Seseorang terinfeksi human papillomavirus (HPV), yang merupakan penyebab utama dari perubahan sel abnormal dan dapat menjadi penyebab kanker.
• Telah menjalani beberapa tes skrining, tetapi tidak memberikan hasil yang pasti.
• Dokter butuh pemeriksaan lebih lanjut karena serviks terlihat tidak terlalu sehat.

Kolposkopi juga dapat digunakan untuk menyelidiki hal-hal lainnya, seperti perdarahan pada vagina yang tidak dapat dijelaskan atau serviks yang mengalami peradangan. Hal tersebut mungkin saja terjadi setelah kamu melakukan hubungan intim. 

Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait pemeriksaan kolposkopi guna memastikan kanker. Caranya mudah, kamu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan!

Baca juga: Mengidap Kanker Serviks, Bisakah Disembuhkan?

Lalu, seberapa efektifkah pemeriksaan kolposkopi untuk memastikan kanker serviks? Dokter ahli dari pemeriksaan gangguan kanker pada leher rahim tersebut umumnya dapat langsung tahu jika terdapat sel-sel yang abnormal pada serviks seseorang. Hasil dari pemeriksaan biopsi ini dapat memakan waktu kurang lebih 4 minggu dan salinannya akan dikirim kepada kamu serta dokter yang menanganinya. Dari pemeriksaan tersebut, sekitar 4 dari 10 wanita menunjukkan hasil yang normal.

Namun, sekitar 6 dari 10 wanita yang menjalankan pemeriksaan kolposkopi memiliki sel-sel abnormal pada bagian serviksnya. Walau begitu, bukan berarti hal tersebut dapat langsung berkembang menjadi sel kanker, tetapi penting untuk melakukan penanganan dini agar hal tersebut tidak berangsur-angsur berkembang menjadi sel ganas yang dapat membahayakan pengidapnya.

Hal yang sangat jarang jika seorang wanita langsung didiagnosis mengidap kanker serviks selama pemeriksaan kolposkopi. Diagnosis untuk kanker serviks tahap awal lebih umum terjadi saat wanita melakukan pemeriksaan tersebut. Maka dari itu, kamu dapat langsung mendapatkan pengobatan agar tubuh menjadi lebih baik. Dengan begitu, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin tahunan pada bagian intim.

Baca juga: Ini Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

Itulah pembahasan mengenai seberapa efektifnya pemeriksaan kolposkopi yang dilakukan untuk memastikan kanker serviks. Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin pada bagian intim wanita agar gangguan berbahaya layaknya kanker dapat segera mendapat penanganan sebelum berkembang menjadi hal yang berbahaya.

Referensi:

NHS Inform. Diakses pada 2020. Colposcopy.

Web MD. Diakses pada 2020. What’s a Colposcopy?