Sebabkan Kesulitan Bicara, Kenali 6 Jenis Disartria
Halodoc, Jakarta – Disartria merupakan gangguan berbicara yang terjadi karena adanya kelainan pada sistem saraf. Sehingga, pengidapnya menjadi kesulitan untuk berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain. Meski begitu, disartria tidak memengaruhi tingkat kecerdasan atau pemahaman pengidapnya.
Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, namun bisa juga baru terdeteksi setelah dewasa. Pada anak-anak, disartria bisa menyebabkan munculnya rasa frustasi, perubahan emosi, serta perilaku. Lambat laun, hal itu akan memengaruhi pendidikan dan perkembangan karakter anak. Kemudian, memicu hambatan pada interaksi sosial anak dan bisa memberi dampak jangka panjang hingga dewasa.
Baca juga: 10 Gejala Umum pada Orang yang Mengidap Disartria
Salah satu gejala khas dari kondisi ini adalah kesulitan dalam mengontrol otot-otot bicara. Itu terjadi karena bagian otak serta saraf yang bertugas mengontrol pergerakan otot-otot tersebut tidak bisa berfungsi secara normal. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti cedera kepala, infeksi otak, tumor otak, stroke, penyakit Parkinson, penyakit lyme, distrofi otot, bell’s palsy, lumpuh otak, serta cedera pada lidah.
Baca juga: Mengapa Stroke Bisa Sebabkan Gangguan Bicara Disartria?
Selain kesulitan berbicara dan berkomunikasi, penyakit ini juga sering menimbulkan beberapa gejala lain, seperti suara serak, nada bicara yang monoton, irama bicara yang tidak biasa, serta bicara terlalu cepat atau malah terlalu lambat. Selain itu, penyakit ini juga bisa memicu gejala, misalnya tidak mampu bicara dengan volume yang keras, cadel, kesulitan menggerakkan lidah, serta kesulitan menelan.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit ini dilakukan tergantung pada beberapa faktor, yaitu penyebab, tingkat keparahan gejala, serta jenis disartria yang menyerang. Cara pengobatan penyakit ini dilakukan dengan mengatasi penyebabnya, misalnya disartria yang terjadi karena tumor, maka dibutuhkan operasi untuk mengangkat tumor.
Selain itu, pengidap penyakit ini juga disarankan untuk menjalani terapi guna memperbaiki kemampuan bicara, sehingga bisa berkomunikasi dengan lebih baik.
Jenis-Jenis Penyakit Disartria
Jika dilihat dari lokasi kerusakan dan penyebabnya, disartria dibedakan menjadi beberapa jenis. Kondisi ini dibedakan menjadi:
1. Disartria Spastik
Disartria spastik adalah jenis gangguan bicara yang paling sering terjadi. Kondisi ini muncul disebabkan oleh kerusakan pada otak besar. Kerusakan ini seringnya terjadi karena disebabkan oleh cedera kepala berat yang dialami seseorang.
2. Disartria Ataksik
Berbeda dengan disartria spastik, disartria ataksik terjadi karena adanya kerusakan pada otak kecil alias serebelum. Salah satu penyebab penyakit ini terjadi adalah peradangan pada bagian di otak kecil yang bertugas mengatur kemampuan berbicara.
3. Disartria Hipokinetik
Jenis disartria yang satu ini terjadi karena adanya kerusakan di salah satu bagian otak bernama ganglia basal. Kondisi ini juga bisa muncul karena disebabkan oleh kondisi tertentu, misalnya penyakit Parkinson.
4. Disartria Diskinetik dan Distonik
Disartria diskinetik dan distonik bisa muncul karena adanya kelainan pada sel-sel otot yang terkait dengan kemampuan berbicara. Disartria tipe ini sering muncul pada orang yang juga mengidap penyakit Huntington.
5. Disartria Flaksid
Kerusakan pada batang otak atau saraf tepi menjadi penyebab jenis disartria yang satu ini. Disartria flaksid sering muncul pada orang yang mengidap penyakit tumor saraf tepi serta penyakit myasthenia gravis.
6. Disartria Campuran
Kondisi ini terjadi saat seseorang mengalami beberapa jenis disartria sekaligus. Umumnya, disartria campuran terjadi akibat kerusakan pada jaringan saraf yang menyebar luas.
Baca juga: Sulit Bicara, Ini 5 Terapi untuk Pengidap Disartria
Cari tahu lebih jauh seputar penyakit disartria dan cara mengobatinya dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan