Sebabkan Infeksi Pernapasan pada Anak, Inilah 2 Jenis Croup
Halodoc, Jakarta - Musim hujan baru saja memasuki wilayah Indonesia beberapa waktu lalu. Dengan pergantian musim kemarau ke penghujan ini, sistem imun juga akan menurun karena sedang beradaptasi dengan pergantian suhu dari musim kemarau ke musim penghujan. Karena sistem imun yang menurun, penyakit juga akan gampang menyerang pada tubuh, salah satunya croup. Croup merupakan salah satu jenis batuk yang sering menyerang anak selama musim penghujan dengan gejala suara mengi setiap kali batuk. Croup juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan pada anak. Kenali jenis-jenisnya berikut ini.
Baca juga: Virus Flu Bisa Sebabkan Batuk Parah Penyebab Croup pada Anak
Croup, Infeksi Pernapasan yang Sering Menyerang Anak
Penyakit croup merupakan infeksi pernapasan yang terjadi ketika kotak suara atau laring, batang tenggorokan atau trakea, serta bronkus atau saluran udara ke paru-paru mengalami iritasi dan pembengkakan. Karena kondisi tersebut, saluran napas terhalang, akibatnya batuk yang parah dan disertai mengi dapat terjadi.
Gejala pada Anak yang Mengidap Penyakit Croup
Infeksi saluran pernapasan ini memiliki banyak gejala, dengan gejala khusus batuk yang disertai dengan mengi. Gejala lain pada anak yang mengidap croup adalah sesak napas, anak menjadi rewel dan gelisah, serta disfagia atau sulit menelan. Gejala yang dialami akan semakin bertambah parah ketika anak berbaring. Gejala croup juga biasanya akan bertambah parah ketika malam hari dan umumnya gejala hanya berlangsung selama kurang dari seminggu.
Baca juga: Ibu Harus Tahu, Metode Pengobatan Croup pada Anak
Ini Beberapa Jenis Croup dan Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, croup bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
-
Spasmodic croup, yaitu penyakit croup yang terjadi secara mendadak, biasanya terjadi di tengah malam. Biasanya, anak akan terbangun karena merasa sesak napas. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh alergi atau asam lambung yang naik ke tenggorokan dan saluran pernapasan.
-
Viral croup, yaitu croup yang disebabkan oleh virus parainfluenza, seperti adenovirus, Respiratory Syncytial Virus (RSV), atau virus campak. Virus ini bisa ditularkan melalui udara yang dihirup apabila terdapat percikan ludah akibat batuk atau bersin dari pengidap viral croup.
Penyakit ini juga bisa menjangkiti anak melalui benda yang sudah terpapar virus dari percikan air liur melalui sentuhan tangan. Virus yang berada di tangan ini bisa saja masuk ke dalam tubuh jika Si Kecil menyentuh mulut atau hidungnya dengan tangan kotor.
Karena kebanyakan kasus penyakit croup disebabkan oleh virus penyebab influenza, maka langkah pencegahannya akan sama seperti pencegahan pada penyakit flu. Ibu bisa mengajari Si Kecil untuk rajin mencuci tangan, hindari menempelkan tangan pada mulut dan hidung, menjaga jarak dengan anak lainnya yang sedang mengidap suatu penyakit, dan ajarkan anak untuk menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk untuk menghindari penyebaran virus ini ke orang lain.
Baca juga: Ketahui 2 Jenis Gangguan Pernapasan Croup pada Si Kecil
Ibu, jangan lupa untuk segera memeriksakan Si Kecil jika gejala yang timbul sudah berlangsung selama lebih dari seminggu dan disertai dengan demam tinggi. Jika ibu ingin berdiskusi seputar masalah kesehatan Si Kecil, Halodoc bisa jadi solusinya. Dengan aplikasi Halodoc, ibu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli di mana pun dan kapan pun via Chat atau Voice/Video Call. Jika ada yang tidak beres dengan kesehatan Si Kecil, dokter akan langsung meresepkan obat untuk Si Kecil. Tanpa perlu keluar rumah atau antri obat di apotik, pesanan ibu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan