Saat Puasa, Bisa Juga Kena Angin Duduk?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Mei 2018
Saat Puasa, Bisa Juga Kena Angin Duduk?Saat Puasa, Bisa Juga Kena Angin Duduk?

Halodoc, Jakarta – Angin duduk atau bahasa medisnya angina pektoris (angina) adalah sebuah kondisi ketika jantung tidak menerima asupan darah yang cukup. Penyebab angin duduk ini biasa terjadi ketika salah satu atau lebih dari arteri jantung menyempit atau tersumbat. Angin duduk ditandai dengan rasa tidak nyaman pada leher, rahang, bahu, punggung, dan lengan, baru kemudian ada rasa tekanan bahkan remasan pada bagian tengah dada yang sangat menyakitkan. (Baca juga: Bolehkah Menjanjikan Hadiah pada Anak yang Baru Belajar Puasa)

Apakah saat puasa bisa juga kena angin duduk? Sebenarnya pada situasi apapun, kemungkinan untuk kena angin duduk bisa saja terjadi, apalagi kalau ternyata kamu mengalami beberapa hal seperti di bawah ini:

  • Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan berbagai penyakit dan penimbunan lemak dan kolesterol. Timbunan lemak dan kolesterol dapat menghambat aliran darah ke jantung dan salah satunya memicu angin duduk.  

  • Memiliki riwayat penyakit jantung

Orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung lebih berpotensi mengalami angin duduk karena sebelumnya sudah pernah mengalami gangguan jantung.

  • Memiliki kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi

Seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan mempercepat pengerasan arteri.

  • Mengidap diabetes

 Diabetes adalah sebuah kondisi ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin yang cukup. Diabetes meningkatkan risiko penyakit arteri koroner yang mengarah pada angin duduk atau serangan jantung. (Baca juga: Takjil Sehat untuk Buka Puasa)

  • Merokok

 Merokok dalam jangka waktu panjang dapat memberikan paparan rokok dalam jangka panjang terhadap arteri dan jantung. Ini memungkinkan pemblokiran aliran darah, sehingga menjadi salah satu penyebab angin duduk.

  • Tidak berolahraga

Orang yang tidak memiliki aktivitas fisik rutin cenderung mengidap kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan obesitas.

Terlalu ekstrem melakukan sesuatu atau berada di situasi tertentu, seperti makan terlalu banyak atau berada pada cuaca sangat panas/sangat dingin yang pada beberapa kasus memicu angin duduk. Menjaga kesehatan dengan memperhatikan asupan makan serta latihan fisik dapat menghindari kamu dari angin duduk. (Baca juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Saat Puasa)

Apalagi saat ini sedang menjalani bulan puasa, perlu lebih hati-hati dalam menjaga pola makan. Biasanya ketika waktu berbuka datang, kebiasaan mengonsumsi makanan dalam jumlah besar sering tidak terkontrol. Tanpa kamu sadari ini bisa menjadi pemicu angin duduk, di mana pembuluh darah tersumbat karena adanya penggumpalan kolesterol yang menghambat aliran darah menuju jantung.

Makan pelan-pelan saja dan jangan lupa berbuka dengan makanan sehat yang direkomendasikan saat kamu menjalani puasa. Contoh sederhananya adalah minum teh manis panas dan kurma untuk berbuka sebelum akhirnya masuk ke menu lengkap. Menjadikan momen berbuka sebagai ajang “balas dendam” untuk melampiaskan hasrat lapar yang tertunda tadi bisa berbahaya untuk kesehatan. (Baca juga: Tips Atasi Sakit Perut Karena Kekenyangan Sehabis Buka Puasa)

Ternyata selain hal-hal yang diuraikan di atas tadi, penyebab angin duduk bisa datang dari stres juga. Stres dapat memicu ketidakseimbangan kerja hormon pada tubuh, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar dan memungkinkan terjadinya angin duduk. Hal yang sama terjadi bila kamu kurang istirahat terutama bila kurang tidur dan ditandai dengan badan pegal, lemas, ulu hati tidak nyaman yang sudah bisa ditandai kalau kamu sedang mengidap angin duduk.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai penyebab angin duduk serta bagaimana mengatasinya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Kamu juga bisa mendapatkan tips hidup sehat di sini. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.