Raw Food Berbahaya untuk Ibu Hamil, Masa Sih?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Maret 2018
Raw Food Berbahaya untuk Ibu Hamil, Masa Sih?Raw Food Berbahaya untuk Ibu Hamil, Masa Sih?

Halodoc, Jakarta -  Memang wajar kalau ibu hamil gemar mengonsumsi berbagai makanan tertentu, alias ngidam. Namun, keinginan mengonsumsi makanan tertentu ini bisa menyebabkan masalah bila menunya enggak cocok untuk ibu hamil, contohnya raw food. Ibu hamil yang sebelumnya juga gemar mengonsumsi raw food, ada baiknya untuk menyingkirkan menu tersebut selama kehamilan. Sebab dampak raw food bagi ibu hamil bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi ibu dan janin, lho.

Mengandung Bakteri dan Parasit

Sebaiknya ibu perlu berpikir dua kali bila ingin mengonsumsi makanan mentah saat hamil. Menurut ahli, makanan mentah seperti seafood dan sushi bisa menimbulkan masalah pada kehamilan. Kok bisa? Alasannya sederhana, sebab dalam makanan mentah banyak mengandung bakteri dan virus yang membahayakan ibu dan janin. Kata ahli, ibu yang sering mengonsumsi makanan mentah saat hamil, bisa mengalami kontraksi dini. Enggak cuma itu, janin juga berisiko terinfeksi parasit toksoplasma. Bakteri ini bisa membuat cairan yang banyak di dalam kepala janin, sehingga  janin lahir dengan ukuran kepala yang enggak normal.

Selain makanan, ada juga minuman yang perlu ibu hindari. Contohnya, susu yang tidak dipasteurisasi. Proses pasteurisasi merupakan cara pemanasan untuk membunuh bakteri. Berdasarkan penelitian dari Center of Disease Control (CDC), susu atau produk susu yang enggak dipasteurisasi kemungkinan mengandung bakteri yang disebut listeria. Nah, bakteri inilah yang bisa menimbulkan berbagai masalah pada kehamilan. Contohnya, risiko janin lahir prematur, keguguran, keracunan pada janin. bahkan meninggal saat lahir. Sebenarnya enggak cuma susu saja, ibu juga perlu menghindari produk susu olahan seperti keju yang terbuat dari bahan susu kambing atau keju lunak.

Hindari Setengah Matang

Selain raw food, makanan setengah matang juga mesti dihindari oleh ibu hamil. Pasalnya, dalam makanan setengah matang, bisa saja terdapat bakteri atau parasit yang bisa menyebabkan penyakit bagi ibu dan janin. Dari banyaknya makanan setengah matang, daging dan telur merupakan makanan yang sering dikonsumsi ibu.

Parasit toksoplasma dalam makanan juga bisa membahayakan janin dan mengganggu perkembangan otak, mata, dan organ lainnya. Yang bikin resah, dalam kasus cukup ekstrim bisa saja menyebabkan keguguran. Ibu harus waspada bila mengalami gejala seperti mirip penyakit flu, yaitu pusing, lemas, dan pembengkakan pada leher. Bisa jadi parasit tersebut telah mengganggu kesehatan ibu dan janin. Oleh sebab itu, pastikanlah tingkat kematangan sempurna bila ibu ingin mengonsumsi daging.

Kalau telur lain cerita. Dalam telur mentah atau setengah matang kemungkinan terdapat bakteri salmonella. Selain pada telur, bakteri ini juga bisa terkandung pada sate setengah matang, daging setengah matang, dan berbagai macam steak dengan tingkat kematangan medium well.

Jika terinfeksi umumnya penderitanya akan mengalami diare, mual, terdapat darah pada kotoran, atau muntah. Nah, semua ini bisa membuat ibu mengalami dehidrasi sehingga berdampak negatif bagi janin. Jadi, pastikanlah kuning dan putih telur matang dengan sempurna bila ibu ingin mengonsumsinya.

Nah, sudah tahu kan dampak raw food bagi ibu hamil? Ibu perlu menjaga dan memperhatikan asupan makanan saat sedang hamil. Tujuannya jelas, untuk memastikan ibu dan janin terhindar dari risiko yang enggak diinginkan.  

Kalau kamu mau tahu lebih jauh mengenai makan untuk ibu hamil,  kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai masalah ini. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.