Rajin Berolahraga Bisa Cegah Depresi, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Berbicara tentang olahraga, lekat kaitannya dengan cara menjaga kesehatan. Orang yang berolahraga pasti punya tujuannya masing-masing. Entah untuk membantu menurunkan berat badan, sekedar mengisi luang, atau karena hobi semata. Biasanya, orang yang berolahraga juga punya tujuan untuk menjaga kesehatan fisik.
Padahal, bukan cuma kesehatan fisik saja yang bisa diperoleh dari berolahraga. Olahraga ternyata juga baik untuk kesehatan mental kamu. Sudah menjadi rahasia umum kalau berolahraga juga mampu melepaskan stres. Lantas, benarkah rajin berolahraga dapat mencegah depresi? Ini penjelasannya.
Baca Juga: 5 Penyebab Depresi yang Sering Diabaikan
Benarkah Rajin Olahraga Bisa Cegah Depresi?
Dikutip dari Harvard Health Publishing, berolahraga memicu serangkaian kejadian biologis yang memberikan manfaat kesehatan, seperti melindungi dari penyakit jantung dan diabetes, memperbaiki kualitas tidur, dan menurunkan tekanan darah. Ketika kamu berolahraga, tubuh melepaskan zat kimia disebut endorfin atau sering disebut hormon kebahagiaan. Alasan endorfin disebut hormon kebahagiaan karena senyawa ini mampu mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan positif.
Olahraga juga memicu pelepasan protein yang disebut neurotrophic atau faktor pertumbuhan yang menyebabkan sel-sel saraf tumbuh dan membuat koneksi baru. Peningkatan fungsi otak ini yang membuat seseorang merasa lebih baik, sehingga mampu mencegah stres yang dapat berkembang menjadi depresi. Pada orang yang mengalami depresi, hippocampus di otak, yaitu bagian yang membantu mengatur suasana hati berukuran lebih kecil. Olahraga mendukung pertumbuhan sel saraf di hippocampus dengan meningkatkan koneksi sel saraf yang membantu meredakan depresi.
Baca Juga: Ciri dan Tanda Gejala Depresi Pada yang Wajib Kamu Ketahui
Depresi dapat menimbulkan gangguan tidur, kekurangan energi, perubahan nafsu makan, nyeri tubuh, dan meningkatnya persepsi nyeri. Semua hal tersebut dapat mengurangi motivasi untuk berolahraga. Ini merupakan siklus yang sulit untuk dipatahkan. Oleh sebab itu, kamu bisa memulainya dengan berjalan lima menit sehari atau melakukan aktivitas yang disukai. Apabila kamu terbiasa berlatih selama lima menit, cobalah untuk meningkatkannya perlahan 10-15 menit.
Tidak diketahui secara pasti berapa waktu yang dibutuhkan atau seberapa intens harus berolahraga untuk memperbaiki sel saraf yang dapat mengurangi gejala depresi. Namun, kamu harus mulai merasa lebih baik beberapa minggu setelah mulai berolahraga. Meski begitu, hal ini menjadi pengobatan jangka panjang dan bukan perbaikan sekali pakai semata. Lakukan sesuatu yang kamu pertahankan dari waktu ke waktu. Kuncinya adalah membuat aktivitas tersebut menjadi sesuatu yang disukai dan bukan sesuatu yang harus dilakukan.
Baca Juga: Memelihara Hewan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Mental
Kalau kamu atau orang terdekat kamu mengalami tanda-tanda depresi dan tidak menunjukan perubahan dari waktu ke waktu, temui psikolog atau psikiater agar ditangani lebih lanjut. Sebelum mengunjungi rumah sakit, kini kamu bisa membuat janji dengan psikolog atau psikiater melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih psikolog atau psikiater di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Referensi :
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2020. Exercise is an all-natural treatment to fight depression.
WebMD. Diakses pada 2020. Exercise Can Help Prevent Depression.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan