Prostatitis Hanya Terjadi pada Usia Lanjut, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah prostatitis? Kondisi ini merupakan peradangan (inflamasi) yang terjadi pada kelenjar prostat. Kelenjar prostat adalah kelenjar kecil pada pria dan juga merupakan bagian bagian dari sistem reproduksi laki-laki. Prostat terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum.
Pada saat terjadi proses ejakulasi pada pria, prostat inilah yang membantu produksi air mani. Karena mempunyai fungsi yang sangat penting, jika terjadi masalah pada prostat, tentu akan mengganggu proses reproduksi seorang pria. Prostatitis merupakan salah satunya.
Prostatitis dapat terjadi pada semua pria dari segala usia. Namun umumnya, kondisi ini terjadi pada pria di bawah usia 50 tahun. Berbeda dengan kanker prostat atau pembesaran kelenjar prostat yang cenderung dialami oleh pria berusia lanjut.
Prostatitis merupakan penyakit pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada daerah prostat. Tergantung dari penyebabnya, prostatitis dapat timbul secara tiba-tiba maupun perlahan-lahan. Berikut ini merupakan jenis-jenis dari prostatitis, antara lain:
-
Prostatitis Bakteri Akut
Kondisi ini biasanya ditandai dengan adanya inflamasi pada prostat. Gejala prostat tipe ini biasanya berat. Pengidap biasanya mengalami demam, mual, dan menggigil. Pengidap prostatitis bakteri akut biasanya memerlukan perawatan lebih lanjut. Jika tidak, gejala yang muncul akan semakin parah seperti, abses pada prostat, infeksi saluran kemih, dan penutupan aliran urine.
-
Prostatitis Bakteri Kronis
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi saluran kemih yang kambuh, dan infeksi tersebut telah memasuki kelenjar prostat. Gejalanya masih sama dengan prostatitis bakteri akut. Namun, gejala pada prostatitis jenis ini lebih ringan dan dapat berubah-ubah intensitasnya.
-
Prostatitis Non Bakteri atau Sindrom Nyeri Panggul
Prostatitis jenis ini adalah yang paling sering dijumpai, dengan 90 persen kasus. Hanya 5 dari 10 persen kasus prostatitis yang disebabkan oleh bakteri infeksi. Gejalanya berupa sakit pada kemih dan genital selama tiga sampai enam bulan. Gejala yang ditimbulkan biasanya akan membuat pengidap menjadi sedikit bingung, apakah termasuk prostatitis jenis non-bakteri atau karena peradangan kronis yang terjadi pada kandung kemih.
Gejala prostatitis akibat dari bakteri akut dan bakteri kronis biasanya terjadi secara tiba-tiba dan berat. Pengidap biasanya juga diikuti dengan demam dan menggigil. Bagi beberapa pria, prostatitis tidak menimbulkan gejala apapun. Berikut ini gejala-gejala yang mungkin terjadi, antara lain:
-
Tingginya frekuensi ingin buang air kecil, terutama pada saat malam hari.
-
Rasa ingin buang air kecil yang tidak bisa ditahan.
-
Rasa sakit saat ejakulasi.
-
Adanya rasa nyeri pada perut, punggung bagian bawah, dan selangkangan.
-
Sakit pada bagian buah zakar dan anus.
-
Rasa nyeri dan tidak nyaman pada area Mr. P.
-
Rasa ingin buang air kecil, tetapi kemih yang keluar hanya sedikit.
-
Rasa seperti terbakar saat buang air kecil.
-
Air kemih menetes setelah selesai buang air kecil.
-
Nyeri pada perut makin bertambah bila perut digerakkan.
-
Berdarah saat buang air kecil, atau ketika ejakulasi.
-
Disfungsi seksual, atau kehilangan libido.
Disarankan untuk segera berdiskusi dengan dokter ahli apabila kamu mempunyai gejala-gejala prostatitis seperti di atas. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Di Halodoc, kamu bisa berkomunikasi dengan dokter di mana dan kapan pun melalui Chat atau Voice/Video Call. Kamu juga dapat membeli obat, dan obat akan diantar dalam waktu satu jam ke rumah kamu. Jadi, kamu tidak perlu repot-repot untuk keluar rumah dan antri untuk membeli obat. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga:
- 5 Tanaman Alami untuk Mengobati Kanker Prostat
- Meski Bukan Kanker, Berbahayakah Gangguan Prostat BPH?
- Berapa Ukuran Normal Mr. P?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan