Prosedur Operasi untuk Obati Fistula Trakea Esofagus
Halodoc, Jakarta – Fistula trakea esofagus adalah koneksi abnormal di satu atau lebih tempat antara kerongkongan dan trakea. Normalnya, kerongkongan dan trakea adalah dua tabung terpisah yang tidak terhubung.
Kondisi ini adalah cacat lahir yang terjadi pada 1 dari 5.000 kelahiran dan terjadi ketika janin terbentuk di dalam rahim ibunya. Fistula trakea esofagus didiagnosis dengan cara memasukkan sebuah tabung kecil untuk ditempatkan kedalam mulut atau hidung, kemudian diarahkan ke kerongkongan. Dengan fistula trakea esofagus, tabung kecil biasanya tidak dapat dimasukkan terlalu jauh ke dalam esofagus. Posisi tabung di kerongkongan juga dapat dilihat dengan sinar-X.
Proses Pembedahan untuk Fistula Trakea Esofagus
Jika bayi mengalami fistula trakea esofagus, sudah pasti bayi memerlukan pembedahan untuk memperbaiki masalahnya. Jenis operasi tergantung pada yang berikut ini:
Baca juga: Peduli Kesehatan Ibu, Ini yang Harus Dilakukan Anak
-
Jenis kelainan.
-
Riwayat kesehatan bayi secara keseluruhan.
-
Pendapat ahli bedah dan penyedia layanan kesehatan lain yang terlibat dalam perawatan bayi.
-
Harapan untuk kelangsungan kondisi bayi ke depannya.
-
Pendapat dan preferensi orang tua.
Ketika kondisi ini diperbaiki, koneksi antara kerongkongan dan trakea ditutup dalam pembedahan. Perbaikan fistula trakea esofagus tergantung pada seberapa dekat kedua bagian esofagus tersebut satu sama lain.
Terkadang fistula trakea esofagus membutuhkan lebih dari satu operasi. Dokter bedah anak dan penyedia layanan kesehatan bayi akan memutuskan kapan yang terbaik untuk melakukan operasi berdasarkan kondisi bayi dan jenis masalahnya.
Perbaikan fistula trakea esofagus dapat dilakukan dengan pendekatan terbuka (torakotomi) atau bedah minimal invasif. Bergantung pada panjangnya jarak antara bagian atas dan bawah esofagus dan pengalaman dokter bedah anak, esofagus dapat dihubungkan kembali menggunakan pendekatan invasif minimal. Namun, terkadang diperlukan beberapa prosedur untuk menghubungkan segmen esofagus atas dan bawah.
Beberapa anak yang lahir dengan fistula trakea esofagus memiliki masalah kesehatan jangka panjang. Walaupun sudah melakukan operasi perbaikan. Menelan makanan atau cairan bisa jadi sulit karena masalah dengan pergerakan normal makanan dan cairan turun ke kerongkongan (peristaltik).
Baca juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Anak Usia 1-2 Tahun
Sebagian jaringan parut yang dapat terjadi di kerongkongan setelah operasi karena luka sembuh, juga dapat menghalangi jalannya makanan. Kadang-kadang, esofagus yang menyempit dapat melebar atau melebar dengan prosedur khusus yang dilakukan saat anak berada di bawah anestesi umum.
Dalam kasus lain, operasi lain mungkin diperlukan untuk membuka kerongkongan, sehingga makanan dapat masuk ke perut dengan benar. Sekitar setengah dari anak-anak yang memiliki atresia esofagus yang diperbaiki akan mengalami masalah dengan GERD, atau penyakit refluks gastrointestinal.
GERD menyebabkan asam bergerak naik ke kerongkongan dari lambung. Ketika asam bergerak dari perut ke kerongkongan, itu menyebabkan rasa terbakar atau sakit yang dikenal sebagai mulas. GERD biasanya dapat diobati dengan obat-obatan atau dengan prosedur antireflux bedah invasif minimal yang dikenal sebagai fundoplikasi.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai prosedur operasi fistula trakea esofagus, tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa kapan dan di mana saja memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
Medscape. Diakses pada 2019. Tracheoesophageal Fistula Treatment & Management.
Children’s National. Diakses pada 2019. Pediatric Tracheoesophageal Fistula and Esophageal Atresia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan