Perlu Tahu, Ini Prosedur Diagnosis Leukemia
Halodoc, Jakarta – Leukemia adalah kanker yang menyerang sel-sel darah putih (dikenal dengan kanker darah). Sel darah putih dihasilkan oleh sumsum tulang belakang dan berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing atau infeksi penyakit. Pada pengidap kanker darah, sumsum tulang memproduksi sel-sel darah putih secara berlebihan, sehingga fungsinya menjadi terganggu.
Baca Juga: 7 Fakta Leukemia, Kanker yang Paling Banyak Diidap Anak-anak
Gejala kanker darah sangat beragam, karena tergantung pada jenis kanker darah yang diidap. Secara umum, kanker darah ditandai dengan kelelahan, demam, menggigil, sakit kepala, muntah, keringat berlebihan, penurunan berat badan, limpa bengkak, pendarahan (berupa memar), muncul bintik pada kulit, serta nyeri pada tulang dan sendi. Jika kamu mengalami gejala tersebut, segera berbicara dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Cara Diagnosis Kanker Darah (Leukemia)
Diagnosis kanker darah diawali pemeriksaan fisik (termasuk gejala yang dialami). Untuk menetapkan diagnosis, diperlukan pemeriksaan penunjang, berupa tes darah dan biopsi sumsum tulang.
-
Pada tes darah, dokter mencari kelainan dari jumlah sel darah putih. Pengidap leukemia umumnya memiliki kadar sel darah putih lebih banyak dibanding normal.
-
Tes sumsum tulang belakang. Dokter menggunakan jarum tipis panjang untuk mengambil sampel jaringan sumsum tulang belakang. Kemudian, sampel diperiksa lebih lanjut di laboratorium untuk menentukan jenis kanker yang dialami.
Baca Juga: Anak Mengidap Leukemia, Seberapa Besar Peluang untuk Sembuh?
Hasil pemeriksaan nantinya digunakan untuk memilih pengobatan yang tepat. Secara umum, berikut ini metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker darah:
-
Kemoterapi adalah pilihan terapi paling umum untuk mengatasi leukemia. Metode ini menggunakan bahan-bahan kimia untuk membunuh sel-sel kanker darah.
-
Radioterapi, menggunakan sinar X untuk menghancurkan dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Radioterapi dilakukan hanya pada area yang terkena kanker atau seluruh tubuh. Metode ini bisa dilakukan sebagai persiapan transplantasi sel induk.
-
Transplantasi sel induk (stem cell) untuk mengganti sumsum tulang rusak dengan yang sehat. Sel-sel induk yang digunakan bisa berasal dari tubuh sendiri atau orang lain. Kemoterapi atau radioterapi biasanya dilakukan sebagai langkah persiapan sebelum menjalani prosedur ini.
-
Terapi terfokus, menggunakan obat tambahan untuk membantu tubuh menyerang sel leukemia. Salah satu obat yang digunakan pada terapi terfokus adalah obat imatinib. Obat ini mampu menghentikan aktivitas protein pada sel leukemia, sehingga penyebarannya bisa dicegah.
-
Terapi biologis bertujuan untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel-sel kanker. Pengidap kanker darah diberikan obat khusus guna menguatkan sistem imun. Kemudian, sistem imun baru yang terbentuk akan lebih kuat dalam memerangi sel kanker darah.
-
Observasi. Metode ini ditujukan bagi pengidap leukemia limfositik kronis. Dokter melakukan pengamatan seksama untuk melihat perkembangan penyakit.
Baca Juga: 4 Penyebab dan Cara Mengobati Leukemia
Itulah cara diagnosis leukemia yang perlu diketahui. Kalau kamu mengalami gejala mirip leukemia, jangan ragu berbicara pada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Tanpa harus antre, kamu bisa membuat janji dan bertemu dokter kulit di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa bertanya langsung pada dokter dengan cara download aplikasi Halodoc di smartphone, ya!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan