Prosedur Bayi Tabung pada Wanita Usia di Atas 35 Tahun
Halodoc, Jakarta - Bagi wanita, memiliki sang buah hati menjadi impian utama setelah melangsungkan pernikahan bersama sang kekasih. Namun, mendapatkannya bukan menjadi hal yang mudah. Memang, ada wanita yang diberi kehamilan cepat setelah menikah, tetapi ada pula yang harus menunggu lama demi mendapatkan buah hati.
Usia menjadi salah satu tolok ukur wanita dalam merencanakan kehamilan. Semakin bertambah usia, risiko terjadinya komplikasi kehamilan dan kelahiran juga semakin besar, dan hal ini harus menjadi perhatian ibu dan ayah. Bisa jadi, komplikasi yang terjadi membahayakan nyawa ibu dan sang buah hati yang baru berkembang di dalam rahim.
Amankah Prosedur Bayi Tabung untuk Wanita di Atas 35 Tahun?
Sering terjadi, kehamilan tidak kunjung datang, sehingga dilakukan berbagai cara demi mendapatkannya, salah satunya melalui program bayi tabung. Metode ini dilakukan dengan mengambil sel telur dan dilakukan pembuahan dengan sperma di laboratorium.
Baca juga: Ini Serba-Serbi Bayi Tabung yang Perlu Diketahui
Sel telur yang berhasil dibuahi ini kemudian ditanamkan di dalam rahim, sehingga akan terjadi kehamilan. Dibandingkan dengan metode pembuahan buatan, program bayi tabung adalah metode yang disinyalir paling efektif. Di Indonesia, metode ini menjadi populer, terutama pada wanita yang ingin memiliki kehamilan di atas 35 tahun. Lalu, amankah metode ini dijalankan?
Faktanya, di Indonesia, ada lebih dari 7000 program bayi tabung yang dilaksanakan pada tahun 2016. Dari keseluruhan angka ini, sebanyak 28 persen atau 1701 program dinyatakan berhasil. Angka ini didapat tanpa memperhitungkan masalah kesuburan, usia, dan prosedur bayi tabung yang dipilih.
Baca juga: Begini Proses Kehamilan dengan Bayi Tabung
Sebenarnya, semakin muda usia wanita, peluang keberhasilan bayi tabung juga semakin meningkat. Pada wanita yang berusia di atas 42 tahun, keberhasilannya sebesar 6,7 persen, sementara untuk wanita berusia di bawah 35 tahun, peluang keberhasilan program bayi tabung ini mencapai 35 persen. Artinya, prosedur ini masih terbilang aman untuk dilakukan wanita dengan usia lebih dari 35 tahun yang belum hamil meski rutin melakukan hubungan intim selama kurang lebih 6 bulan tanpa menggunakan alat pengaman.
Prosedur Bayi Tabung untuk Wanita di Atas 35 Tahun
Prosedur bayi tabung untuk wanita di atas 35 tahun tidak jauh berbeda dengan wanita berusia lebih muda. Dokter melakukan pemeriksaan darah dan mencatat siklus menstruasi. Lalu, dilakukan juga pemeriksaan ovarium dengan USG untuk mengidentifikasi adanya kista atau mengecek kesehatan rahim.
Setelahnya, dilakukan pengambilan sel telur untuk dibuahi oleh sperma calon ayah. Apabila embrio dinyatakan cukup matang, embrio dimasukkan ke dalam rahim. Biasanya, dokter akan memasukkan tiga embrio sekaligus untuk memperbesar kemungkinan hamil. Lalu, ibu diminta untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dua minggu setelah transfer embrio dilakukan.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Proses Bayi Tabung Dilakukan?
Namun, pastikan ibu telah bertanya langsung pada dokter sebelum melakukan prosedur bayi tabung untuk mengetahui apa saja risiko yang bisa terjadi. Gunakan aplikasi Halodoc melalui fitur Tanya Dokter atau langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat untuk memudahkan ibu bertanya jawab dengan dokter ahli kandungan. Jangan lupa, selalu jaga kesehatan jika ibu ingin melakukan program bayi tabung bersama pasangan.