7 Cara Mengatasi Produksi Liur Berlebih saat Puasa
Halodoc, Jakarta – Pernah mengalami kondisi air liur berlebih saat puasa? Bisa jadi kamu mengidap kondisi yang disebut dengan hipersalivasi. Umumnya, kondisi ini hanya bersifat sementara dan jarang mengindikasikan gangguan kesehatan yang serius.
Kelenjar ludah sendiri pada dasarnya memproduksi sekitar 0,5 Liter–1,5 Liter liur per harinya. Kamu kerap tidak menyadarinya karena proses menelan liur berlangsung hampir tanpa disadari. Pada saat puasa bisa terkadang produksi air liur jadi berlebih dan membuat tidak nyaman. Bagaimana cara mengatasinya?
Jangan Berbaring setelah Makan dan Jaga Kebersihan
Hipersalivasi merupakan kondisi yang diakibatkan oleh produksi cairan saliva yang terlalu banyak. Alhasil, air liur dapat keluar dengan sendirinya tanpa disadari. Air liur berlebih saat puasa memang bisa mengganggu ibadah tersebut. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Caranya?
Baca juga: Ini 5 Gangguan Kesehatan Mulut yang Umum Terjadi
1. Hindari langsung berbaring setelah makan saat berbuka atau sahur, berilah jarak sekitar dua jam.
2. Batasi konsumsi makanan pedas dan asam, kedua makan tersebut bisa merangsang pertambahan jumlah liur.
3. Konsumsi makanan bergizi seimbang.
4. Cobalah untuk mengonsumsi makanan dalam porsi sedikit, tapi sering.
5. Hindari merokok
6. Minum air putih yang cukup.
7. Jaga higienes mulut dan gigi
Selain itu, untuk mengatasi produksi air liur berlebih saat puasa haruslah diketahui penyebab pastinya. harus diketahui terlebih dahulu. Karena itu, sebaiknya kita perlu menemui dokter atau dokter spesialis penyakit dalam untuk mendiskusikan masalah tersebut. Di sini dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mencari penyebab dan menentukan cara penanganannya.
Baca juga: Konsumsi Makanan Bergizi dan Bernutrisi untuk Hidup Sehat
Contohnya, bila air liur berlebih saat puasa atau hipersalivasi berkaitan dengan masalah infeksi atau gigi berlubang, maka sebaiknya segeralah temui dokter gigi. Selain itu, hipersalivasi dapat ditangani dengan obat yang mengandung glycopyrrolate dan scopolamine. Kedua obat ini bekerja sebagai penghambat impuls saraf ke kelenjar saliva. Alhasil mulut akan lebih sedikit memproduksi saliva.
Ketahui Penyebabnya
Air liur sebenarnya memiliki peran penting dalam sistem pencernaan. Air liur mengandung enzim yang bisa membantu proses mencerna makanan. Lalu, apa sih yang menyebabkan hipersalivasi? Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyebab fisiologis (normal) atau penyebab yang patologis (penyakit tertentu).
Nah, berikut beberapa penyebabnya:
1. Kehamilan
2. Sariawan
3. Penyakit refluks asam lambung (GERD)
4. Infeksi di daerah mulut atau tenggorokan.
5. Terpapar racun
6. Cedera atau trauma pada rahang
7. Menggunakan gigi palsu
8. Infeksi serius, seperti tuberkulosis dan rabies
9. Mengonsumsi obat penenang.
Perlu digarisbawahi, bila produksi air liur berlebih saat puasa atau hipersalivasi terus berlangsung dalam waktu lama, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.
Butuh informasi lebih lanjut mengenai penanganan produksi air liur berlebih saat puasa, tanyakan saja langsung melalui Halodoc. Mau buat janji dokter di rumah sakit juga bisa di Halodoc ya!
Baca juga: Kurang Tidur, Coba Konsumsi 5 Makanan Ini
Ada kalanya memang produksi air liur berlebihan terjadi begitu saja tanpa adanya kondisi kesehatan yang mendasari. Mungkin saja kamu tidak mendapatkan makanan yang sehat dan berkualitas ketika sahur sehingga gampang lapar dan mudah terpicu ketika melihat makanan ataupun minuman.
Kalau kondisimu demikian, cobalah untuk mendapatkan asupan sahur yang sehat, mengurangi gorengan serta makanan dengan bumbu penyedap berlebihan, serta menambahkan asupan serat. Setidaknya ini dapat membantu mengurangi produksi air liur berlebih. Selamat mencoba ya!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. What Is Hypersalivation and How Is It Treated?
Medical News Today. Diakses pada 2021. Everything you need to know about hypersalivation
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan