Enggak Hanya Wanita, Pria Juga Perlu Pakai Alat Kontrasepsi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Juni 2019
Enggak Hanya Wanita, Pria Juga Perlu Pakai Alat KontrasepsiEnggak Hanya Wanita, Pria Juga Perlu Pakai Alat Kontrasepsi

Halodoc, Jakarta - Sekarang ini, banyak orang yang sudah mengerti pentingnya alat kontrasepsi. Penggunaan alat kontrasepsi ditujukan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Pasalnya, tidak sedikit orang yang melakukan pengguguran kandungan, sehingga merugikan pihak wanita.

Padahal, semua orang dapat dengan mudah untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dengan cara menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom. Selain itu, ada cara lainnya juga yang dapat dilakukan, yaitu vasektomi. Hal ini harus diajarkan secara dini untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Walau begitu, salah satu kendala terbesar dalam pengembangan kontrasepsi pria adalah kurangnya minat yang disebut-sebut dapat mengurangi kenikmatan saat berhubungan intim. Peran pemerintah untuk mengedukasi pentingnya alat kontrasepsi untuk pria agar membatasi jumlah anak harus digencarkan.

Baca Juga : Cara Memakai Alat Kontrasepsi yang Tepat

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi pada Pria

Ketika kamu berpikir tentang kontrol kelahiran, kebanyakan orang tertuju pada pil untuk wanita. Walau begitu, sedang dilakukan sebuah obat yang dapat membuat pria menjadi tidak subur untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Berikut adalah beberapa jenis alat kontrasepsi pada pria:

1.Kondom

Kondom adalah alat pelindung berbentuk selubung yang dapat digunakan selama hubungan intim untuk mengurangi kemungkinan kehamilan. Penggunaan kondom juga dapat mengurangi risiko infeksi menular seksual, seperti HIV/AIDS. Kondom dapat bekerja efektif hingga 98 persen dari total kasus yang berfungsi untuk memblokir konsepsi.

Cara menggunakannya adalah dengan memasukkan benda tersebut ke Mr P saat ereksi sebelum melakukan hubungan intim. Dengan begitu, air mani dapat ditampung dalam kondom ketika terjadinya ejakulasi.

Jika kamu tidak mengenakan kondom dengan cara yang benar setiap kali berhubungan intim, peluang pasangan kamu untuk kehamilan yang tidak disengaja bisa sangat tinggi. Beberapa perkiraan menyebutkannya hampir 1 banding 5. Kamu dapat mengombinasikan kontrasepsi lain agar lebih aman.

Untuk memastikan kondom kamu bekerja dengan baik, kamu harus memastikan agar:

  • Gunakan hanya kondom lateks atau poliuretan yang disimpan di tempat yang dingin dan kering. Kondom yang dibuat dari kulit domba atau bahan lain mungkin tidak melindungi dari HIV dan virus lainnya.

  • Hindari membawa kondom di dompet kamu, karena panas dan gesekan dapat merusaknya.

  • Periksa tanggal kedaluwarsa pada bungkusnya untuk memastikan kondomnya tidak terlalu tua. Gunakan pelumas yang berbahan dasar air atau silikon. Mereka lebih kecil kemungkinannya untuk merobek kondom dibandingkan dengan yang menggunakan minyak.

Baca Juga : Penggunaan Alat Kontrasepsi Tingkatkan Risiko Gejala Menoragia

2. Vasektomi

Vasektomi juga dikenal sebagai "sterilisasi pria." Seorang ahli bedah akan memotong dan menutup tabung yang dilewati sperma kamu untuk mencapai testis. Ini adalah pilihan alat kontrasepsi yang paling efektif untuk pria. Hanya sekitar 15 dari 10.000 pasangan hamil pada tahun setelah seorang pria menjalani operasi.

Setengah dari kegagalan terjadi dalam tiga bulan pertama setelah vasektomi, dan tidak ada kegagalan terjadi setelah 72 minggu. Karena adanya sperma yang dipertahankan di luar vasa deferentia yang tersumbat, vasektomi hanya menjadi efektif sekitar tiga bulan setelah operasi.

Walau begitu, kamu perlu pertimbangan yang matang, karena tindakan ini bersifat permanen. Kamu mungkin tidak akan pernah bisa punya anak lagi. Kamu dapat mencoba untuk membatalkan vasektomi dengan operasi lain, tetapi hal ini tidak selalu berhasil.

Baca Juga : Tips Memilih Kontrasepsi untuk Wanita

Itulah pembahasan tentang pentingnya alat kontrasepsi pada pria. Jika kamu mengalami masalah kesehatan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan. Sekarang, kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Sehat jadi lebih mudah. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!