Pola Hidup untuk Pengidap Demam Rematik
Halodoc, Jakarta - Tidak asing dengan penyakit rematik, kan? Penyakit ini menimbulkan rasa sakit akibat otot atau persendian yang mengalami peradangan dan pembengkakan. Nah, bagaimana dengan demam rematik? Kedua penyakit ini tidaklah sama, lho.
Demam rematik sendiri merupakan penyakit peradangan, yang disebabkan komplikasi dari radang tenggorokan akibat infeksi bakteri Streptococcus. Bisa dibilang, demam rematik merupakan bagian dari ratusan jenis rematik.
Pertanyaannya, seperti apa sih pola hidup sehat yang sebaiknya diadopsi oleh pengidap demam rematik?
Baca juga: Ketahui 5 Gejala dari Infeksi Streptococcus
Gejala Akibat Radang Tenggorokan
Ketika seseorang terserang demam rematik, biasanya gejalanya baru muncul setelah dua sampai empat minggu. Gejalanya muncul setelah radang tenggorokan akibat infeksi bakteri yang tak diatasi. Nah, berikut ini beberapa gejala yang biasanya dikeluhkan oleh pengidap demam rematik.
-
Sendi bengkak, merah, dan nyeri, terutama pada siku, lutut, serta pergelangan tangan dan kaki;
-
Nyeri sendi yang menyebar ke sendi yang lain;
-
Ruam ringan, muncul bentol-bentol di bawah kulit pada daerah yang bertulang seperti tangan;
-
Demam;
-
Nafsu makan menurun;
-
Jantung berdebar;
-
Muncul gerakan tubuh yang tidak terkendali, khususnya pada wajah, tangan, dan kaki;
-
Lemas dan mudah lelah;
-
Nyeri dada;
-
Sesak napas; dan
-
Gangguan perilaku, seperti tiba-tiba menangis atau tertawa.
Nah, andaikan merasakan gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Inilah 5 Penyebab Rematik di Usia Muda
Kurangi Aktivitas dan Konsumsi Makanan Pelawan Radang
Terdapat beberapa hal menyoal pola hidup sehat yang bisa diadopsi oleh pengidap demam rematik. Nah, berikut ini beberapa pola hidup sehat untuk mencegah dan membantu proses penyembuhan demam rematik.
-
Biasakan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun;
-
Gunakan masker saat bertemu dengan pengidap influenza maupun radang tenggorokan;
-
Hindari berbagi alat makan dan minum dengan orang lain;
-
Bila terjadi demam, minumlah banyak air;
-
Kurangi aktivitas hingga gejalanya hilang, biasanya 2-5 minggu;
-
Pastikan minum antibiotik yang diresepkan dokter hingga habis; dan
-
Seiring pengobatan, lakukan pemeriksaan jantung rutin. Pasalnya,kerusakan jantung akibat demam rematik mungkin tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun.
Selain hal-hal di atas, pengidap demam rematik juga bisa mengonsumsumi makanan untuk meringankan gejala rematik. Lalu, makanan apa saya yang bisa membantu untuk mengurangi nyeri dan peradangan?
-
Ikan berminyak. Beberapa jenis ikan berminyak yang kaya asam lemak omega-3, bisa mengurangi protein C-reaktif (CRP) dan iterleukin-6, protein peradangan dalam tubuh.
-
Buah dan sayuran berwarna-warni. Bahakan kimia alami yang memberi warna pada buah dan sayur merupakan antioksidan kuat, yang baik untuk sistem imun dalam melawan peradangan.
-
Kacang, gandum, dan biji-bijian. Makanan ini kaya lemak tak jenuh tunggal, protein, asam folat, zat besi, dan magnesium. Zat-zat tersebut amat baik untuk jantung, otot, dan sistem imun.
-
Teh hijau. Minuman ini banyak mengandung polifenol, antioksidan yang bisa mengurangi peradangan dan memperlambat kerusakan tulang rawan.
Bagaimana, tertarik untuk mencobanya? Ingat, jangan main-main dengan demam rematik. Alasannya jelas, bila tak diobtai demam rematik bisa menyebabkan kerusakan permanen pada katup jantung. Bahkan, gagal jantung. Tuh, ngeri kan?
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic (DIakses pada 2019). Diseases and Conditions. Rheumatic Fever
Healthline (Diakses pada 2019). Rheumatic Fever
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan