Pola Hidup untuk Mencegah Krisis Tiroid

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Juli 2019
Pola Hidup untuk Mencegah Krisis TiroidPola Hidup untuk Mencegah Krisis Tiroid

Halodoc, Jakarta – Krisis tiroid adalah kondisi kesehatan mengancam jiwa yang dikaitkan dengan hipertiroidisme yang tidak diobati atau diobati. Seseorang yang mengidap krisis tiroid, detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuhnya dapat meningkat ke tingkat yang sangat berbahaya. 

Tanpa perawatan yang cepat dan agresif, krisis tiroid seringkali berakibat fatal. Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di tengah leher bawah. Dua hormon tiroid esensial yang diproduksi oleh tiroid adalah triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4). Ini mengontrol tingkat di mana setiap sel dalam tubuh bekerja (metabolisme).

Jika kamu mengidap hipertiroidisme, tiroid akan terlalu banyak memproduksi kedua hormon ini. Ini menyebabkan semua sel bekerja terlalu cepat. Misalnya, frekuensi pernapasan dan detak jantung akan lebih tinggi dari biasanya. Bahkan, pengidapnya dapat berbicara jauh lebih cepat daripada biasanya.

Krisis tiroid harus ditangani dengan cepat ketika terjadi. Dokter dapat mengobatinya dengan obat antitiroid, kalium iodida, penghambat beta, dan steroid. Pengidapnya akan mulai membaik dalam 1 hingga 3 hari. Setelah krisis berlalu, pengidapnya harus dievaluasi oleh ahli endokrin (dokter kelenjar) untuk menentukan apakah diperlukan lebih banyak perawatan.

Baca juga: Begini Cara Diagnosis untuk Deteksi Krisis Tiroid

Krisis tiroid tidak harus menjadi perhatian jangka panjang. Kondisi ini biasanya dapat dicegah terjadi lagi dengan pengobatan dan terapi. Orang-orang dengan tiroid yang terlalu aktif biasanya berumur panjang dan hidup sehat ketika kondisinya dikelola dengan baik. Jika kamu memiliki masalah, pastikan untuk mendiskusikannya dengan dokter.

Pola Hidup untuk Krisis Tiroid

Hipertiroidisme adalah kondisi yang memicu munculnya krisis tiroid. Karenanya, mengelola kondisi ini merupakan upaya untuk mencegah krisis tiroid. Tingginya kadar hormon tiroid dalam tubuh bisa menjadi racun. Jika tidak diobati, hipertiroidisme dapat menyebabkan masalah jantung, keropos tulang, risiko patah tulang, dan masalah lainnya.

Selain konsumsi obat-obatan, makanan tertentu dapat membantu menjaga kesehatan tiroid dan mengurangi beberapa efek negatif dari kondisi ini. Beberapa mineral, vitamin, dan nutrisi lain diperlukan untuk menyeimbangkan fungsi tiroid.

Diet rendah yodium biasanya diresepkan sebelum beberapa perawatan untuk hipertiroidisme. Misalnya, kamu harus mengikuti diet rendah yodium sebelum menjalani terapi radiasi untuk menghilangkan sel tiroid yang berlebihan atau rusak.

Baca juga: Ketahui Lebih Banyak Lagi Penyebab Hipertiroid

Setelah perawatan, masih penting untuk menyeimbangkan yodium dalam diet. Makanan lain membantu melindungi tiroid dan mengurangi efek jangka panjang hipertiroidisme. Makanan yang direkomendasikan untuk dimakan jika kamu mengidap hipertiroidisme adalah:

Makanan Rendah Yodium

Mineral yodium memainkan peran penting dalam membuat hormon tiroid. Diet rendah yodium membantu mengurangi hormon tiroid. Tambahkan makanan ini ke dalam diet harian:

  1. Garam tidak beryodium;

  2. Kopi atau teh (tanpa susu atau krim berbasis susu atau kedelai);

  3. Putih telur;

  4. Buah segar atau kalengan;

  5. Kacang tanpa mentega dan mentega kacang;

  6. Roti buatan sendiri atau roti yang dibuat tanpa garam, susu, dan telur;

  7. Popcorn dengan garam non-yodium;

  8. Gandum;

  9. Kentang;

  10. Madu;

  11. Sirup maple; dan

  12. Sayuran pedas

Sayuran dan jenis lainnya dapat menghentikan tiroid dari penggunaan yodium dengan benar. Beberapa jenis makanan yang bermanfaat untuk hipertiroidisme adalah rebung, bok choy, brokoli, kubis Brussel, singkong, kol bunga, sejenis sawi, kubis, moster, dan rutabaga.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai pola hidup sehat untuk mencegah krisis tiroid, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.