Pola Hidup Sehat Ini Cegah Orang Kena Miokarditis
Halodoc, Jakarta - Miokarditis adalah peradangan yang terjadi pada otot jantung atau miokardium. Gangguan jantung ini berpengaruh terhadap otot jantung dan sistem kelistrikan pada jantung, sehingga mengurangi kemampuan jantung untuk memompa dan menyebabkan irama jantung menjadi sangat cepat (aritmia).
Biasanya, miokarditis terjadi karena infeksi virus, meski pada beberapa kasus ditemukan penyebab lainnya, seperti reaksi jantung terhadap obat tertentu. Gejala umumnya adalah nyeri pada dada, kelelahan, sesak napas, dan jantung yang berdetak cepat.
Pada kondisi akut, miokarditis melemahkan jantung, sehingga seluruh tubuh tidak mendapatkan asupan darah yang cukup. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya gumpalan pada jantung yang berujung pada serangan jantung atau stroke.
Baca juga: Ketahui 5 Gejala Miokarditis Agar Tahu Penangannya
Miokarditis berat dapat merusak otot jantung secara permanen, dan kondisi ini memungkinkan terjadinya:
-
Gagal jantung. Tanpa diobati, miokarditis merusak otot jantung, sehingga tidak dapat memompa darah secara efektif. Pada kasus yang parah gagal jantung yang berkaitan dengan miokarditis memerlukan alat bantu ventrikel atau transplantasi jantung.
-
Serangan jantung atau stroke. Jika otot jantung terluka dan tidak mampu memompa darah, darah yang terkumpul di jantung dapat membentuk gumpalan. Jika gumpalan menghalangi salah satu arteri pada jantung, akan terjadi serangan jantung. Apabila gumpalan darah di jantung menuju arteri yang sampai pada otak, stroke mungkin terjadi.
-
Aritmia. Kerusakan pada otot jantung memungkinkan terjadinya aritmia.
-
Kematian mendadak. Aritmia serius tertentu menyebabkan jantung berhenti berdetak atau mengalami serangan jantung mendadak. Ini bisa berakibat sangat fatal jika tidak segera diobati.
Baca juga: 6 Penyebab Miokarditis, Penyakit yang Rentan Menyerang Anak Muda
Satu hal yang perlu diwaspadai adalah miokarditis bisa terjadi pada siapa saja, pada usia berapa pun, dan berlanjut tanpa menunjukkan gejala apa pun. Jika gejala berkembang, tanda yang muncul mirip dengan gejala flu, seperti kelelahan, sesak napas, demam, dan nyeri sendi.
Seringkali, miokarditis dapat mereda dengan sendirinya tanpa pengobatan, seperti luka pada jari yang membaik seiring waktu. Bahkan, beberapa kasus yang sudah berlangsung lama tidak berujung pada komplikasi serius. Akan tetapi, secara diam-diam, gangguan kesehatan ini akan menyebabkan kerusakan pada otot jantung, dan gejala gagal jantung pun perlahan-lahan muncul.
Pola Hidup Sehat, Kunci Cegah Miokarditis
Sebenarnya, tidak ada cara khusus yang bisa cegah miokarditis. Akan tetapi, menerapkan pola hidup sehat bisa membantu mengurangi risikonya, seperti:
-
Menghindari orang yang sedang terserang flu sampai sembuh. Jika kamu terserang penyakit dengan gejala karena virus, hindari kontak langsung atau terlalu banyak interaksi dengan orang lain.
-
Jaga kebersihan. Cuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan, baik diri maupun lingkungan bisa membantu mencegah penyebaran penyakit.
-
Hindari aktivitas yang memicu risiko. Untuk mengurangi kemungkinan terkena infeksi miokarditis terkait HIV, lakukan hubungan intim secara aman dan hindari penggunaan obat terlarang.
-
Lakukan vaksinasi. Selalu dapatkan informasi terbaru tentang vaksin yang direkomendasikan, termasuk yang melindungi dari penyakit rubella dan influenza yang dapat memicu terjadinya miokarditis.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Virus Penyebab Miokarditis
Jadi, mulai sekarang biasakan pola hidup sehat untuk cegah miokarditis. Jika perlu, konsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh kamu. Tidak perlu repot ke apotek kok, karena kamu bisa membeli vitamin melalui aplikasi Halodoc. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc di ponsel kamu, lalu pilih layanan Beli Obat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan