Pilek Berkepanjangan, Mungkin Alami Sinusitis
Halodoc, Jakarta - Pilek adalah penyakit yang umum terjadi pada setiap orang. Namun, apabila pilek tidak sembuh, mungkin saja sesuatu yang lebih parah dapat menyebabkan gangguan tersebut. Salah satu hal yang membuat pilek tidak sembuh-sembuh adalah sinusitis.
Seseorang yang mengalami pilek tidak kunjung sembuh-sembuh, orang tersebut mungkin saja mengalami infeksi sinus akut. Gangguan ini lebih sering menyerang lansia. Jika kamu mengalami pilek yang sulit untuk sembuh selama kurang lebih 12 minggu, kamu mungkin saja mengalami sinusitis kronis. Berikut pembahasan tentang hal tersebut!
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sinusitis di Rumah
Sinusitis Dapat Sebabkan Pilek yang Tidak Kunjung Sembuh
Pilek yang tidak kunjung sembuh dapat menyerang semua orang. Pada umumnya, pilek akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu tanpa pengobatan. Namun, apabila kamu terus mengalami pilek lebih lama dari waktu tersebut, mungkin saja kamu mengalami kondisi medis lainnya. Sinusitis bisa saja menjadi salah satu penyebabnya.
Pilek yang tidak kunjung sembuh dapat disebabkan oleh infeksi atau alergi. Jika gangguan ini disebabkan oleh infeksi yang membuat pengidapnya mengalami sinusitis, lendir kental berwarna hijau atau cokelat mungkin akan keluar. Selain itu, rasa sakit mungkin akan terasa di hidung dan mata.
Sinusitis sendiri adalah terjadinya peradangan pada jaringan dinding pelapis pada rongga sinus. Bagian tersebut terdiri dari ruang berisi udara yang berada pada hidung, pipi, rongga hidung, dan di atas mata. Gangguan ini terjadi saat sinus harusnya berisi udara menjadi terisi cairan, sehingga menyebabkan sumbatan.
Ketika sumbatan terjadi, kuman dapat menyebabkan infeksi yang disebut juga dengan sinusitis. Jika kamu mengalami pilek yang disebabkan oleh sinusitis, maka kamu mungkin akan merasakan sakit pada hidung dan mata. selain itu, kamu juga mungkin mengeluarkan lendir berwarna hijau kekuning-kuningan.
Sinusitis umumnya disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang tidak dapat mendeteksi bakteri yang biasanya berada di rongga sinus. Perbedaan sinusitis dan yang kronis adalah durasi gejala yang timbul. Jika gangguan ini sudah terjadi lebih dari 12 minggu, maka sudah termasuk dalam gangguan kronis.
Apabila pilek yang terjadi pada kamu sudah melewati 12 minggu, ada baiknya kamu memastikan gangguan tersebut pada dokter di Halodoc. Fitur Talk to a doctor dari aplikasi Halodoc dapat kamu gunakan untuk memastikan gangguan yang terjadi. Kamu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone kamu untuk merasakan kemudahannya!
Baca juga: 4 Cara Tepat dalam Mendiagnosis Penyakit Sinusitis
Perbedaan antara Sinusitis Pilek Karena Virus dengan Infeksi
Kamu dapat mengetahui perbedaan antara sinusitis pilek yang disebabkan oleh virus dengan yang disebabkan oleh infeksi. Salah satu cara untuk membedakan kedua hal tersebut adalah dengan melihat gejalanya.
Pada sinusitis virus, gejala akan membaik setelah tiga hingga lima hari. Namun, pada sinusitis infeksi, gejala akan terjadi lebih dari 10 hari tanpa ada tanda menjadi lebih baik. Gangguan yang disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan infeksi dapat menjadi lebih parah lama-kelamaan.
Selain itu, pilek yang disebabkan oleh infeksi sinusitis terlihat dari pola gejalanya. Seseorang yang terserang gangguan tipe ini akan membaik setelah beberapa hari. Setelah itu, gangguan tersebut akan menjadi lebih buruk. Hal tersebut menandakan infeksi tersebut telah menjadi lebih parah.
Komplikasi Sinusitis Kronis
Seseorang yang mengalami gangguan sinusitis kronis, pengidapnya mungkin berisiko mengalami beberapa komplikasi. Gangguan pilek ini dapat menyebabkan hal yang serius, tetapi terbilang jarang terjadi. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi:
-
Masalah Penglihatan
Jika infeksi yang terjadi pada rongga sinus kamu menyebar ke rongga mata, gangguan penglihatan pun dapat terjadi. Hal tersebut dapat menyebabkan ketajaman penglihatan menurun atau mungkin kebutaan yang permanen.
-
Infeksi
Pada kasus yang jarang, seseorang dengan sinusitis kronis dapat mengalami gangguan infeksi yang parah. Hal tersebut meliputi radang selaput dan cairan yang mengelilingi otak, serta sumsum tulang belakang (meningitis). Selain itu, infeksi pada tulang, atau infeksi kulit yang serius mungkin juga terjadi.
Baca juga: Ketahui 2 Jenis Sinusitis dan Gejalanya
Referendi:
Mayo Clinic (Diakses pada 2019). Chronic sinusitis
Harvard Health Publishing (Diakses pada 2019). Is that winter sniffle a cold or a sinus infection?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan