Perut Mendadak Panas Saat Puasa, Harus Apa?
Halodoc, Jakarta - Pernah merasa perut panas saat puasa? Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, lho. Salah satu yang paling umum adalah penyakit asam lambung dan gastritis. Selain itu, ada juga dispepsia, yaitu gejala sakit perut yang penyebabnya tidak diketahui dengan pasti. Kenali beberapa penyebab perut terasa panas dan cara menanganinya berikut.
Secara umum, perut terasa panas merupakan gejala gangguan pencernaan yang dipicu oleh banyak faktor. Faktor penyebab yang paling sering terjadi adalah refluks asam lambung atau naiknya asam lambung ke kerongkongan. Refluks juga dapat menyebabkan iritasi pada kerongkongan, sehingga terasa seperti ada yang mengganjal di dada. Selain itu, mengakibatkan keluarnya cairan dan isi lambung dari mulut, dan mual muntah.
Faktor lain yang dapat menyebabkan keluhan perut terasa panas termasuk pola makan, yaitu sering mengonsumsi coklat, makanan pedas, kafein, dan minuman beralkohol, kebiasaan merokok, obesitas, dan kehamilan. Selain itu, beberapa penyakit pada pencernaan berikut ini juga dapat membuat perut jadi terasa panas:
1. Dispepsia
Istilah dispepsia merujuk pada gejala gangguan pencernaan yang penyebabnya tidak diketahui dengan jelas. Gejalanya selain sensasi panas pada perut, yaitu perut kembung, mual, bersendawa, serta rasa tidak nyaman atau atau nyeri pada perut bagian atas. Merokok, mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol atau berkafein, atau sedang mengonsumsi obat pereda nyeri non-steroid, seperti ibuprofen dan aspirin adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya dispepsia.
Baca juga: Nyeri Ulu Hati Setelah Makan? Awas, Bisa Jadi Gejala Dispepsia
2. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD terjadi ketika cincin otot paling bawah di kerongkongan tidak menutup sempurna setelah makanan masuk ke lambung. Akibatnya, asam lambung, kadang-kadang bersama makanan, naik kembali ke kerongkongan dan menimbulkan perut terasa panas.
Sejumlah faktor bisa mengakibatkan terjadinya GERD, antara lain kehamilan, obesitas, serta merokok. Selain itu, makanan juga dapat memicu GERD, yaitu makanan pedas dan asam, termasuk juga makanan yang berbahan tomat.
Orang yang kondisi ini biasanya mengalami gejala berikut:
-
Perut terasa seperti terbakar atau perih yang makin memburuk pada malam hari atau ketika berbaring.
-
Napas berbunyi seperti orang yang menderita asma. Ini karena refluks menyebabkan iritasi pada jalan napas.
-
Merasa cepat kenyang.
-
Sering bersendawa dan muntah.
-
Mulut terasa asam.
3. Gastritis
Gastritis disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori yang menyerang lambung. Bakteri ini dapat merusak lapisan pelindung dinding lambung. Ketika lapisan pelindung ini rusak, maka dinding lambung akan teriritasi oleh asam lambung dan meradang. Sejumlah kondisi medis, seperti penyakit Crohn atau radang usus, penyakit celiac atau hipersensitif terhadap gluten, stres berlebih, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat memicu gastritis.
Gejala gastritis selain rasa panas pada perut setelah makan atau berbaring, yaitu:
-
Nyeri perut terutama di ulu hati;
-
Kehilangan nafsu makan;
-
Kembung; dan
-
Cegukan.
Baca juga: Tips Atasi Sakit Perut Karena Kekenyangan Sehabis Buka Puasa
Atasi Perut Terasa Panas dengan Cara Ini
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meringankan rasa nyeri atau perut terasa panas adalah:
1. Gaya Hidup Sehat
Disarankan untuk menurunkan berat badan jika mengalami kegemukan atau obesitas, berhenti merokok, batasi konsumsi alkohol, dan lakukan olahraga teratur, untuk memperbaiki kesehatan pencernaan.
2. Pola Makan Sehat
Hindari makanan pedas, asam, makanan berbahan tomat, bawang, mint, kopi, dan cokelat. Ketika berbuka puasa, makan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering juga dapat membantu mengatasi gejala.
3. Kelola Stres
Hindari hal-hal yang dapat memperberat stres. Untuk membantu kamu lebih rileks, biasakan diri untuk berolahraga rutin, mengikuti kelas yoga, atau meditasi.
Baca juga: 5 Tips Puasa bagi Pengidap Maag
Itulah sedikit penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasi perut terasa panas saat berpuasa. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!