Perokok Berat Rentan Terkena Degenerasi Makula, Mengapa?
Halodoc, Jakarta - Penurunan fungsi penglihatan akibat penuaan mungkin adalah hal yang wajar. Namun, bagaimana jika penurunan tersebut terjadi lebih cepat dari seharusnya, karena dipicu oleh sesuatu? Dalam medis, menurunnya fungsi penglihatan akibat penuaan ini bernama degenerasi makula. Salah satu hal yang dapat memicunya adalah kebiasaan merokok.
Ketika mengalami degenerasi makula, seseorang akan kehilangan fungsi penglihatan pusat, yaitu kemampuan untuk memandang lurus ke depan. Perlu diketahui bahwa makula adalah suatu area kecil yang terletak di tengah lapisan dalam retina mata, dengan jumlah sel batang dan kerucut yang sangat banyak.
Area ini memiliki peran penting dalam penglihatan, baik saat terang maupun gelap. Sementara penglihatan sisi (peripheral vision) tidak memiliki jumlah sel yang sama dengan makula, sehingga menghasilkan penglihatan yang tidak fokus atau tidak tajam.
Baca juga: Screening Retina Harus Rutin Dilakukan, Ini Alasannya
Makula membantu manusia lebih mandiri dan waspada terhadap benda atau keadaan di sekitar diri sendiri. Kondisi ini memengaruhi kemampuan membaca, menyetir, menulis, atau mengenali wajah seseorang. Namun, tidak berpengaruh kepada penglihatan sisi atau sekeliling.
Gejala yang Memburuk Seiring Waktu
Seperti namanya, degenerasi makula adalah penyakit degeneratif atau progresif yang gejalanya akan memburuk seiring waktu, meski pengidapnya cenderung tidak merasakan sakit. Biasanya, gejala degenerasi makula akan lebih mudah dideteksi jika penyakit ini telah menyerang kedua mata. Degenerasi makula yang hanya menyerang satu mata tidak mudah dirasakan karena masih terbantu oleh mata lainnya yang normal.
Gejala awal yang dirasakan ketika mengalami degenerasi makula adalah memburuknya penglihatan pusat, walau telah menggunakan kacamata. Pengidap degenerasi makula juga akan merasa kesulitan ketika mengenali tulisan, gambar, dan ekspresi wajah orang lain.
Baca juga: Hati-Hati Gangguan Penglihatan Gara-Gara Orgasme
Degenerasi makula kering umumnya membutuhkan waktu 5-10 tahun sebelum mencapai tingkatan parah, sedangkan pengidap degenerasi makula basah dapat kehilangan penglihatannya lebih cepat. Selain menurunnya penglihatan pusat, gejala lain yang mungkin dialami oleh pengidap degenerasi makula kering adalah:
-
Warna mata terlihat kurang cerah.
-
Kesulitan beradaptasi dengan cahaya yang redup.
-
Penglihatan yang samar atau tidak jelas.
Sementara itu, pengidap degenerasi makula basah mungkin akan mengalami gejala tambahan seperti:
-
Adanya titik buta (blind spot) pada bidang penglihatan yang akan bertambah luas seiring bertambahnya sel-sel makula yang berdegenerasi.
-
Halusinasi visual pada pengidap degenerasi makula yang parah, yaitu ketika melihat gambar yang berbeda mulai dari gambar yang sederhana hingga yang rumit, umumnya gambar anak-anak dan binatang.
-
Distorsi visual garis (Garis lurus akan terlihat bergelombang)
Mengapa Perokok Berat Rentan Mengalami Ini?
Di awal disebutkan bahwa kebiasaan merokok berat dapat memicu terjadinya degenerasi makula. Hal ini karena ketika kita merokok, akan ada berbagai zat kimia neurotoksik yang akan terhirup. Zat ini akan memperburuk kondisi penglihatan secara signifikan, dan meningkatkan risiko degenerasi makula hingga 2 kali lipat.
Baca juga: 7 Vitamin Utama untuk Mata
Zat ini juga dapat membuat kemampuan membedakan warna menurun. Bahkan, para perokok berat juga cenderung lebih rentan mengalami penurunan kemampuan untuk membedakan kontras dan warna.
Itulah sedikit penjelasan tentang degenerasi makula. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan