Perlu Tahu Lyme, Penyakit yang Diakibatkan Gigitan Kutu
Halodoc, Jakarta – Pernah dengar penyakit lyme? Penyakit ini merupakan kondisi infeksi yang disebabkan oleh bakteri genus Borrelia sp, yang ditularkan lewat gigitan kutu.
Penyakit lyme adalah kondisi yang tidak boleh dianggap remeh sama sekali. Pasalnya, gigitan kutu penyebab lyme yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan gejala-gejala penyakit ini berkembang menjadi lebih parah dan berkepanjangan. Sebaliknya, penanganan dan pengobatan yang dilakukan segera akan membuat proses penyembuhan terjadi lebih cepat dan efektif.
Lyme adalah jenis penyakit yang terjadi karena serangan kutu. Apalagi ternyata ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit lyme, seperti kebiasaan beraktivitas di area berumput. Pasalnya, kutu pembawa penyakit lyme cukup sering hidup dan ditemukan di daerah berumput. Meski demikian, rutin membersihkan tubuh setelah beraktivitas di rumput bisa mengurangi risiko dihinggapi kutu.
Sebaliknya, tidak membersihkan badan dari kutu bisa menjadi pemicu terjadinya lyme. Terbiasa beraktivitas dengan pakaian yang terbuka juga meningkatkan risiko kulit diserang kutu. Maka dari itu, hindari kebiasaan mengenakan pakaian terbuka terutama saat beraktivitas di daerah yang rentan ditemukan kutu penyebab penyakit lyme.
Kabar buruknya, penyakit ini cenderung sulit untuk didiagnosis pada awalnya. Sebab, gejala-gejala yang muncul seringnya bersifat umum dan mirip dengan penyakit kulit lain. Meski demikian, penyakit ini bisa dikenali dengan cara mengecek ruam di kulit. Pemeriksaan ini mungkin akan dilakukan selama beberapa hari untuk memastikan adanya gejala khas penyakit lyme, yaitu ruam erythema migrans.
Pada beberapa kasus, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis kondisi ini, seperti pemeriksaan darah. Namun, pemeriksaan darah biasanya tidak banyak membantu jika dilakukan ke pengidap penyakit lyme stadium awal.
Gejala Penyakit Lyme yang Harus Diketahui
Gejala penyakit ini biasanya muncul secara bertahap. Biasanya, gejala yang muncul sebagai tanda dari penyakit ini dibagi ke dalam beberapa tingkatan atau stadium sesuai dengan perkembangan penyakit. Berikut pembagian gejala penyakit lyme yang perlu diketahui.
1. Stadium Satu
Pada tahap awal ini, penyakit lyme ditandai dengan munculnya ruam yang memiliki bentuk khas, yaitu cenderung bulat. Ruam yang muncul di kulit menandakan bahwa bakteri sudah berkembang biak di dalam pembuluh darah. Biasanya, ruam yang muncul memiliki warna merah di area bekas gigitan kuku, lingkaran berwarna merah tersebut biasanya dikelilingi kulit yang berwarna merah, kemudian dikelilingi lagi oleh kulit yang kemerahan di bagian luarnya. Ruam inilah yang disebut erythema migrans, dan biasanya muncul sekitar 1—2 minggu setelah seseorang digigit kutu.
2. Stadium Dua
Setelah tahap awal, penyakit lyme biasanya akan terus berkembang. Pada tahap selanjutnya, yaitu stadium dua, bakteri biasanya sudah mulai menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan gejala yang mirip, seperti flu. Tak hanya itu, pada stadium dua, penyakit lyme juga bisa menimbulkan komplikasi, seperti meningitis, gangguan saraf, ataupun penyakit jantung.
3. Stadium Tiga
Jika penyakit lyme tidak segera diobati pada tahap satu dan dua, maka kondisi bisa menjadi parah dan masuk dalam stadium tiga. Kondisi ini biasanya ditunjukkan dengan beberapa gejala, seperti mati rasa pada tungkai dan lengan, aritmia, gangguan ingatan jangka pendek, gangguan mental, sulit berkomunikasi, hingga sakit kepala berat dan merasa sulit untuk berkonsentrasi.
Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit lyme dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan