Perlu Tahu, Gaya Belajar Anak untuk Dukung Kecerdasannya
Halodoc, Jakarta - Setiap anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal yang baru. Walau begitu, kecerdasan dan daya pikir pada setiap anak dapat berbeda-beda. Maka dari itu, sebagai orangtua, ibu harus benar-benar mengenal keunggulan yang dimilikinya. Dengan begitu, penentuan cara mendukung kecerdasan anak akan menjadi lebih terstruktur.
Memang banyak faktor yang dapat mendukung kecerdasan anak dan salah satu yang harus diperhatikan adalah gaya belajar. Dengan melakukan gaya belajar yang sesuai, anak akan lebih cepat mengerti cara menyelesaikan suatu masalah. Maka dari itu, ibu harus tahu cara menentukan gaya belajar anak yang tepat untuk diaplikasikan. Berikut ulasan lengkapnya!
Baca juga: Cari Tahu Tren Metode Pembelajaran Anak Zaman Now
Gaya Belajar untuk Dukung Kecerdasan Anak
Gaya belajar merupakan suatu metode yang merujuk pada cara seseorang untuk belajar, memproses, serta menyimpan informasi. Pada umumnya, semua anak-anak akan belajar sesuatu yang baru melalui pengalaman langsung yang bermakna dengan cara menyentuh, melakukan sesuatu, dan bergerak. Namun, hal yang penting adalah cara mengidentifikasi kekuatan dan preferensi tentang anak ibu, sehingga dapat menentukan gaya belajar yang cocok.
Sebagai orangtua, ibu pasti ingin menumbuhkan kekuatan anak. Salah satu caranya adalah menantangnya pada sesuatu yang baru dan terbilang lebih sulit dibanding yang biasa dilakukannya. Maka dari itu, cobalah untuk memberikan pengalaman baru padanya untuk meningkatkan kecerdasan dan minat baru yang dapat memperluas pemahamannya tentang hal-hal baru.
Berikut adalah beberapa gaya belajar yang dapat mendukung kecerdasan anak sehingga lebih mudah untuk mengerti hal-hal yang baru:
1. Visual
Gaya belajar anak yang pertama adalah yang dilakukan secara visual. Hal ini merupakan kemampuan belajar dengan cara melihat. Anak yang memiliki gaya belajar ini biasanya memiliki indra penglihatan yang tajam dan teliti. Ia juga terbilang lebih menonjol dalam matematika, bahasa, atau pelajaran-pelajaran lainnya yang berkaitan dengan bentuk dan simbol. Beberapa ciri-ciri anak yang memiliki gaya belajar dengan visual adalah:
- Dapat mengingat dengan lebih cepat dan akurat dengan penglihatan.
- Memiliki ingatan yang kuat terkait dengan bentuk, warna, dan pemahaman artistik.
- Mempunyai hobi membaca.
- Suka melihat dan memperagakan sesuatu.
- Belajar dengan cara melihat dan mengamati guru atau pengajar.
- Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.
Baca juga: Tips Menemani Anak Belajar di Rumah
2. Auditori
Auditori juga salah satu gaya belajar anak yang dapat dilakukan. Gaya belajar jenis ini biasanya untuk anak yang memiliki indra pendengaran yang baik dan lebih terfokus. Anak akan mampu memahami sesuatu dengan lebih baik ketika mendengarkan objek yang sedang dipelajari. Ciri-ciri yang ditunjukkan anak yang memiliki gaya belajar auditori, yaitu:
- Dapat mengingat dengan baik dari apa yang didengar.
- Tidak dapat berkonsentrasi untuk belajar jika suasananya tidak mendukung.
- Lebih suka bercerita dan mendengarkan cerita.
- Mampu mengulang informasi yang didengarnya dengan detail.
- Lebih memilih metode belajar dengan menggunakan musik.
Memang terkadang agak sedikit sulit untuk menentukan gaya belajar yang tepat untuk anak. Maka dari itu, ibu dapat bertanya tentang hal tersebut pada psikolog dari Halodoc. Caranya mudah, ibu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan!
3. Kinestetik
Gaya belajar anak jenis ini umumnya dilakukan pada anak-anak yang aktif dan menyukai aktivitas yang melibatkan fisik. Seorang anak yang memiliki gaya belajar kinestetik akan dapat memahami sesuatu dengan sangat baik jika dilakukan dengan gerakan, seperti permainan musik, percobaan laboratorium, atau cara belajar lainnya yang menggunakan unsur gerak. Berikut ciri-ciri anak yang memiliki gaya belajar kinestetik:
- Tidak dapat diam
- Lebih mudah menghafal sesuatu jika dengan membuat gerakan-gerakan.
- Menyukai belajar dengan praktik secara langsung.
- Menyukai aktivitas belajar yang menggunakan metode permainan.
- Cenderung lebih bosan dengan cara belajar yang konvensional.
4. Global
Pada gaya belajar jenis global, umumnya anak memiliki kemampuan untuk memahami suatu hal secara menyeluruh. Ia dapat mengerti mulai dari gambaran yang besar, hingga korelasi antara satu objek dengan objek lainnya. Anak dengan tipe ini dapat mengartikan hal-hal yang tersirat dengan pemahamannya sendiri dengan jelas. Sedangkan, ciri-ciri anak yang memiliki gaya belajar global adalah:
- Dapat mengerjakan banyak hal atau tugas sekaligus.
- Memiliki kemampuan kerjasama yang baik.
- Sensitif, peka, dan mampu melihat permasalahan dan cara penyelesaiannya.
- Sulit untuk tetap rapih, sehingga sering kali membuat barang-barangnya berserakan.
5. Analitik
Gaya belajar anak yang terakhir adalah analitik. Seorang anak dengan gaya belajar ini biasanya memiliki kemampuan memandang sesuatu dengan terperinci, spesifik, dan teratur. Ia akan lebih menyukai untuk mengerjakan sesuatu secara bertahap dan urut. Ciri-ciri yang dimiliki anak dengan gaya belajar tipe analitik adalah:
- Selalu fokus pada satu tugas, dan tidak akan mengerjakan tugas lainnya sebelum selesai.
- Tipe yang perfeksionis, yang artinya tidak suka jika ada bagian yang terlewat ketika mengerjakan sesuatu.
- Konsisten.
- Selalu berpikir secara logis.
Baca juga: Latihan Ini Dapat Bantu Anak Disleksia Lancar Membaca
Itulah beberapa gaya belajar anak yang dapat dilakukan untuk mendukung kecerdasan anak. Dengan melakukan pendidikan sesuai gaya belajarnya, ia akan lebih mudah untuk mencerna hal-hal yang baru. Sehingga, hal ini baik untuk masa depannya kelak dalam prestasi pendidikan.