Perlu Diperhatikan, 5 Kesalahan saat Menyimpan ASI
Halodoc, Jakarta - ASI atau air susu ibu adalah konsumsi wajib yang diberikan untuk bayi hingga usianya 6 bulan. Hal tersebut karena minuman tersebut memiliki asupan gizi yang paling baik untuk menjaga kesehatannya di awal-awal kehidupan. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga asupan tersebut untuk anak ibu.
Salah satu cara yang dilakukan ibu menyusui (busui) saat harus bekerja adalah memompa ASI tersebut. Penyimpanan dari hasil pompa tersebut sangat penting karena dapat memengaruhi kandungan yang berada di dalamnya. Ibu mungkin melakukan kesalahan saat menyimpan ASI. Berikut pembahasan lengkapnya!
Baca juga: Ini Cara Menyimpan ASI yang Tidak Boleh Ditiru
Kesalahan saat Menyimpan ASI pada Ibu Menyusui
Pekerjaan mungkin membuat kamu tidak dapat menyusui anak secara langsung. Namun, peningkatan teknologi membuat kamu dapat tetap memberikan ASI secara eksklusif dengan cara memompanya lebih dahulu. Dengan begitu, kebutuhan anak ibu dapat tetap terpenuhi hingga ia berusia 2 tahun.
Alat perah ASI yang digunakan memungkinkan kamu memompa ASI setiap dua jam sekali. Setelah air susu tersebut terkumpul, kamu akan menyimpannya di botol atau plastik agar dapat disimpan untuk sementara waktu. Walau begitu, beberapa ibu mungkin melakukan beberapa kesalahan saat menyimpan ASI.
Padahal, ASI termasuk sensitif terhadap lingkungan tempat cairan tersebut disimpan. Kamu harus benar-benar menyesuaikan suhu yang tepat agar kandungan yang ada di dalamnya tetap awet. Selain itu, batas penyimpanannya juga harus kamu ketahui secara tepat agar tidak memberikan susu basi pada anak. Berikut beberapa kesalahan menyimpan ASI yang umum terjadi:
-
Tidak Menjaga Kebersihan Tempat Penyimpanan ASI
Salah satu kesalahan ketika menyimpan ASI adalah kurang menjaga kebersihan tempat yang kamu gunakan untuk menyimpan ASI. Hal ini umumnya terjadi pada botol yang digunakan berulang kali dan tidak disterilkan secara benar. Jika ASI tersebut telah bercampur dengan kuman dan bakteri, mungkin saja anak ibu mengalami gangguan karena kontaminasi tersebut.
Baca juga: Supaya Sehat dan Aman, Begini Cara Menyimpan ASI yang Benar
-
Mengembalikan ASI Sisa ke Kulkas
Kesalahan lainnya saat menyimpan ASI adalah jangan pernah untuk mengembalikan susu yang tersisa kembali ke kulkas. Kamu pasti merasa akan sia-sia apabila dibuang maka dari itu menyimpannya lebih baik. Padahal, jika kamu mengembalikan ASI bekas, terdapat ruang bagi bakteri untuk tumbuh di dalamnya. Selain itu, kandungan vitamin yang ada mungkin hanya sedikit dan bahkan tidak ada.
Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang kamu gunakan! Selain itu, kamu juga dapat membeli obat tanpa perlu ke luar dari rumah dengan aplikasi tersebut.
-
Meletakkan ASI di Pintu Lemari Es
Dengan meletakkan ASI di pintu lemari es adalah salah satu kesalahan menyimpan ASI yang umum terjadi. Ketika ibu melakukannya, bayi mungkin dalam keadaan bahaya karena pertumbuhan bakteri di dalamnya. Hal tersebut karena pintu kulkas bukan area yang cukup dingin. Selain itu, cairan tersebut mungkin saja bersentuhan dengan makanan lain yang membuatnya tercemar.
-
Memanaskan ASI dengan Microwave
Kesalahan lainnya yang dapat terjadi saat menyimpan ASI adalah ketika busui memanaskannya dengan microwave. Hal tersebut dapat menyebabkan panas di beberapa titik yang dapat membuat mulut bayi terasa terbakar. Selain itu, penggunaan alat tersebut juga dapat menghilangkan semua vitamin, protein, dan sel-sel kekebalan tubuh yang penting untuk bayi.
Baca juga: Cara Menyimpan ASI yang Benar
-
Tidak Menjaga Kebersihan Tangan
Kesalahan fatal lainnya ketika menyimpan ASI adalah tidak menjaga kebersihan tangan saat akan mulai memompa. Padahal, hal ini tidak kalah penting dengan menjaga kebersihan wadah penyimpanan. Hal tersebut karena ibu tidak dapat memastikan kebersihan tangan yang memungkinkan kuman masuk ke cairan ASI yang akan diminum oleh bayi ibu.