Perjalanan Jauh Naik Motor Bisa Sebabkan Angin Duduk?
Halodoc, Jakarta - Melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan sepeda motor sering kali membuat tubuh menjadi enggak enak. Bahkan, banyak pendapat yang beredar di masyarakat bahwa kebiasaan ini bisa menyebabkan angin duduk. Benar atau tidak, ya?
Pendapat tersebut mungkin saja mencuat lantaran ketika naik motor, kita akan terkena terpaan angin yang hebat, terutama pada bagian depan tubuh (dada). Lalu ketika kita melakukan perjalanan jauh, yang memakan waktu lama, dengan menggunakan motor, angin yang menerpa tubuh kemudian akan memunculkan berbagai gejala tidak enak terhadap tubuh, seperti nyeri hingga sesak pada area dada. Nah, karena posisi tubuh selama naik motor adalah duduk, gejala tidak enak pada tubuh yang dirasakan usai naik motor kerap disebut sebagai ‘angin duduk’.
Padahal, tidak ada kaitannya lho antara perjalanan jauh naik motor dengan angin duduk. Pun, antara angin duduk dengan masuk angin pada umumnya, meski kedua penyakit ini memiliki gejala yang serupa. Dalam bahasa medis, angin duduk disebut dengan istilah angina. Angin duduk adalah nyeri pada dada yang disebabkan karena berkurangnya aliran darah ke jantung. Ini artinya, jantung akan kekurangan pasokan oksigen dan mengganggu kinerja jantung.
Angina menyebabkan rasa tidak enak pada dada seperti ditekan atau diremas. Rasa nyeri ini timbul bukan hanya di dada, tetapi juga di bahu, lengan, leher, atau punggung. Kondisi ini biasanya terjadi selama 15 menit sampai gejalanya hilang perlahan.
Apa yang Menyebabkan Angin Duduk?
Perlu diketahui bahwa angin duduk bukanlah penyakit khusus. Kondisi ini adalah sebuah gejala dari penyakit yang berkaitan dengan jantung. Penyebab angin duduk pun dibagi berdasarkan jenisnya, yaitu:
1. Angina Stabil (Angina Pektoris)
Angina stabil adalah bentuk angina yang paling umum, biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK). PJK dapat terjadi jika plak terbentuk di dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menyempit dan mengakibatkan tersumbatnya aliran darah ke jantung. Hal ini kemudian menyebabkan pasokan oksigen ke jantung terganggu.
Penyebab angin duduk jenis angina stabil dapat terjadi saat otot jantung harus bekerja lebih keras. Misalnya saat beraktivitas fisik, berolahraga, stres, berada pada lingkungan dengan suhu sangat panas atau sangat dingin, makan berlebihan, dan merokok.
Biasanya, nyeri dada akibat angina stabil hanya berlangsung dalam waktu singkat, yaitu sekitar lima menit. Lama kelamaan, rasa sakitnya akan berkurang setelah Anda memutuskan untuk duduk dan istirahat sejenak.
2. Angina Tidak Stabil
Angina tidak stabil terkadang disebut juga dengan sindrom koroner akut. Penyebab angin duduk jenis ini umumnya karena adanya plak pada pembuluh darah, sehingga aliran darah ke otot jantung jadi berkurang.
Plak ini bisa pecah dan menyebabkan luka pada pembuluh darah, sehingga darah bisa menggumpal dan menghambat aliran darah. Tidak hanya terjadi karena aktivitas berat saja, angina jenis ini juga bisa terjadi saat sedang beristirahat, sedang tidur atau sedikit beraktivitas, dan datang secara tiba-tiba.
Nyeri dada akibat angina tidak stabil terjadi lebih lama, yaitu sekitar 30 menit. Selain itu, nyeri dada karena angina tidak stabil lebih susah hilang, sekali pun kamu memutuskan untuk segera istirahat atau minum obat angin duduk.
3. Angina Mikrovaskular
Angina jenis ini disebabkan oleh penyakit mikrovaskuler koroner. Ini merupakan penyakit jantung yang memengaruhi pembuluh darah arteri koroner terkecil di jantung dan lebih cenderung terjadi pada wanita dibandingkan pria. Penyakit mikrovaskuler koroner juga disebut sindrom jantung X dan PJK non-obstruktif. Penyebab angin duduk jenis ini umumnya terjadi saat sedang aktif secara fisik atau mengalami gangguan emosional. Gejala ini biasanya mereda setelah beberapa menit, terlebih saat duduk atau istirahat.
4. Angina Varian (Angina Prinzmetal)
Dibandingkan jenis angina lainnya, angina varian cenderung lebih jarang terjadi. Penyebab angin duduk jenis ini berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah. Hal ini terjadi ketika arteri koroner yang memasok darah dan oksigen ke jantung mengalami penyempitan sementara karena spasme.
Spasme adalah kondisi saat otot jantung yang tiba-tiba mengencang dan menegang hingga terasa sangat menyakitkan. Angina jenis ini dapat terjadi kapan saja, termasuk saat beristirahat, biasanya saat tengah malam atau dini hari.
Pengobatan untuk Angin Duduk
Jika nyeri dada yang dirasakan disebabkan karena angina, dokter mungkin akan meresepkan sejumlah obat angin duduk yang sesuai dengan kondisi yang dirasakan. Pada beberapa kasus, dokter mungkin saja akan meresepkan obat hipertensi untuk membantu mengobati angina.
Pemberian obat hipertensi tentu diberikan bukan tanpa sebab. Obat-obatan ini berfungsi untuk membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol, memperlambat denyut jantung, merilekskan pembuluh darah, dan mencegah pembekuan darah. Semua hal ini dapat membantu meredakan gejala angina yang dirasakan.
Itulah sedikit penjelasan tentang angin duduk. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan