Perbedaan Limfedema Primer dan Sekunder

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 Juli 2019
Perbedaan Limfedema Primer dan SekunderPerbedaan Limfedema Primer dan Sekunder

Halodoc, Jakarta - Limfedema atau yang juga dikenal dengan nama edema limfatik ini adalah gangguan pada limfa, yang terjadi pada tangan, kaki, atau kedua tangan dan kaki. Gangguan ini terjadi karena peredaran limfa yang buruk, akibat pembuluh limfa yang terhalang, rusak, atau abnormal. 

Jika terjadi pada area kaki, penyakit ini kerap disebut kaki gajah (filariasis), karena gejalanya membuat kaki tampak besar seperti kaki gajah. Limfedema juga merupakan efek umum dari pengobatan kanker, seperti pada pengobatan kanker payudara, servik, endometriosis, vulvar, kepala dan leher, prostat, melanoma, dan sarkoma. 

Baca juga: Kenali Lebih Dalam Fakta Mengenai Filariasis

Gejala umum yang dialami oleh seseorang ketika terkena limfedema adalah:

  • Nyeri pada lengan atau kaki.

  • Bengkak pada sebagian atau seluruh lengan atau kaki, termasuk jari tangan atau jari kaki.

  • Wanita yang menjalani terapi radiasi (radioterapi) untuk kanker payudara mungkin mengalami gangguan pada tangan kanan.

  • Gangguan limfa pada pria karena metastasis kanker prostat mungkin mengalami gangguan pada kaki kanan.

  • Bengkak tanpa rasa sakit tapi berlangsung selama beberapa saat.

  • Bagian tubuh lainnya macam alat kelamin atau wajah mungkin juga terkena.

  • Edema kaki tampak seperti kaki gajah (membengkak). Bandingkan kaki yang normal dengan kaki yang bengkak.

Limfedema Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?

Secara umum, limfedema diartikan sebagai kondisi ketika aliran limfa terhambat, sehingga cairan limfa tidak bisa mengalir secara normal. Namun, gangguan ini sebenarnya dibedakan menjadi dua, yaitu limfedema primer dan sekunder. Apa sih bedanya? Berikut dijelaskan satu persatu. 

1. Limfedema Primer

Limfedema jenis ini adalah limfedema yang langka. Penyebabnya adalah kelainan perkembangan. Limfedema primer biasanya muncul pada orang berusia di bawah 20 tahun. Wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini ketimbang pria. 

Baca juga: Ini 3 Stadium Filariasis yang Harus Diketahui

2. Limfedema Sekunder

Berbeda dengan limfedema primer, limfedema sekunder disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis lain seperti penyakit infeksi Streptococcus dan filariasis, cedera karena benturan, paparan radiasi, atau kanker tertentu seperti kanker payudara, prostat, dan tumor node limfa. 

Lebih lanjut, baik primer atau sekunder, limfedema dapat meningkat risikonya karena beberapa faktor seperti:

Bagaimana Pengobatannya?

Pengobatan untuk limfedema biasanya akan ditetapkan berdasarkan penyebabnya. Metode pengobatan yang bisa dilakukan adalah memperbaiki kondisi kaki yang terkena limfatik primer, pijat kaki dan menekan dengan cara yang tepat. Solusi yang mungkin membantu termasuk bantal dan stoking.

Sementara itu, operasi limfatik dilakukan jika ukuran kaki pengidap bertambah sekalipun kaki sedang diobati, masa istirahat kaki normal, infeksi yang kambuh, atau masalah estetik. Untuk limfatik sekunder, pengobatan akan dilakukan berdasarkan penyakit atau kondisi medis yang mendasarinya.

Namun, selain menjalani pengobatan medis, pengidap limfedema juga perlu melakukan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan, untuk mempercepat penyembuhan, seperti:

  • Memiliki pola makan sehat.

  • Minum obat sesuai arahan dokter.

  • Jika tangan dan kaki terinfeksi, obati secepatnya. Dalam beberapa kasus, pengidap limfedema mungkin memerlukan diuretik untuk mengurangi bengkak.

Baca juga: Ketahui 3 Komplikasi Akibat Filariasis

Itulah sedikit penjelasan tentang limfedema. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!