Ketahui Perbedaan Gejala Pembengkakan dan Kanker Kelenjar Getah Bening

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Maret 2022
Ketahui Perbedaan Gejala Pembengkakan dan Kanker Kelenjar Getah BeningKetahui Perbedaan Gejala Pembengkakan dan Kanker Kelenjar Getah Bening

“Setiap bagian tubuh punya peran yang saling mendukung dan berkaitan, termasuk kelenjar getah bening. Artinya, apabila bagian tersebut mengalami gangguan, tentu dampaknya juga terasa pada seluruh tubuh. Dua di antaranya adalah pembengkakan dan kanker. Apa bedanya?”

Halodoc, Jakarta - Kelenjar getah bening menjadi salah satu bagian tubuh yang punya fungsi sangat penting yang berhubungan dengan imunitas. Mudahnya, kelenjar ini akan menjadi lini terdepan untuk mengatasi berbagai infeksi pada tubuh. Bentuknya kecil seperti kacang merah tapi fungsinya sangat penting, ya?

Ada ratusan kelenjar getah bening yang letaknya tersebar pada tubuh, bisa sendiri maupun berupa kumpulan. Kelenjar yang berkumpul ini banyak terdapat di area leher, paha dalam, ketiak, sekitar usus, juga antara paru-paru. Akan tetapi, kelenjar satu ini juga sangat rentan dengan berbagai masalah kesehatan. Misalnya, pembengkakan yang memang kerap terjadi.

Tak sedikit orang bertanya apakah pembengkakan pada kelenjar getah bening adalah hal yang normal atau mengindikasikan kondisi yang lebih berbahaya seperti kanker. Namun, perlu diketahui kalau pembengkakan yang terjadi pada kelenjar getah bening tidak selalu menandakan kanker kelenjar getah bening. 

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Lalu, sebenarnya bagaimana mengetahui bahwa pembengkakan kelenjar getah bening tidak berbahaya dan tidak berkembang menjadi kanker?

Sebenarnya, pembengkakan kelenjar getah bening bisa terjadi karena banyak hal. Misalnya, infeksi, gangguan kesehatan pada imunitas, dna kanker. Saat infeksi menyerang, kelenjar getah bening biasanya akan mengalami pembengkakan sebagai respons. Setelah infeksi mereda, pembengkakan pun akan berkurang dengan sendirinya. 

Meski begitu, tetap perlu diketahui gejala yang muncul saat pembengkakan terjadi. Pasalnya, bisa saja hal tersebut terjadi karena kondisi lain yang lebih serius. Jadi, pastikan kamu segera melakukan pemeriksaan apabila merasakan tanda berikut ini:

  • Demam yang tidak kunjung membaik.
  • Terjadi penurunan berat badan tanpa penyebab yang pasti.
  • Badan lemas dan pembengkakan pada kelenjar getah bening yang terjadi tanpa sebab.
  • Sakit tenggorokan yang mengakibatkan kesulitan bernapas atau menelan.
  • Mengalami gejala infeksi saluran napas bagian atas, seperti hidung berair.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening terjadi hingga lebih dari dua minggu dengan ukuran yang makin membesar.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Area kelenjar yang membengkak mengalami kemerahan.

Kanker Kelenjar Getah Bening

Sementara itu, kanker kelenjar getah bening atau limfoma menjadi masalah kesehatan yang sangat serius. Sebab, hal ini bisa berdampak pada kehilangan nyawa. Lantas, seperti apa gejalanya?

Nyatanya, gejala kanker getah bening lebih terlihat dibandingkan dengan pembengkakan kelenjar getah bening. Tak hanya berkeringat pada malam hari dan pembengkakan kelenjar pada area pangkal paha, ketiak, maupun leher. Pengidap kanker kelenjar getah bening juga mengalami batuk, demam, dan sesak napas. Bahkan, beberapa pengidap turut merasa menggigil. 

Sementara itu, beberapa gejala lainnya yaitu gatal, perut yang terlihat membesar karena pembesaran limpa, sakit perut, nyeri tulang, hingga tubuh yang terasa kelelahan. Ini akan mengakibatkan pengidap merasa tidak berenergi untuk beraktivitas. Terlebih, kanker kelenjar getah bening juga membuat pengidapnya kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan. 

Perlu diwaspadai pula rasa sakit kepala, mengalami kejang, muntah, dan adanya darah pada feses sebagai gejala lain dari kanker kelenjar getah bening. Lalu, infeksi yang terjadi secara terus-menerus dan sulit sembuh. Munculnya gejala juga dipengaruhi oleh tingkat keparahan kanker. Seperti lainnya, kanker limfoma terkadang turut tidak menunjukkan gejala pada stadium awal. 

Segera Lakukan Pemeriksaan

Jadi, tidak ada salahnya untuk segera melakukan pemeriksaan saat kamu merasakan adanya gejala. Berikut beberapa rekomendasi dokter yang bisa kamu pilih:

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Dharma Nugraha, RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, dan RS Mitra Keluarga Bekasi Barat. Mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia dan Universitas Sumatera Utara pada tahun 1978. Dokter Wimpie Florentinus yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dan RS Omni Alam Sutera. Dokter Denni Joko Mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia pada tahun 2006. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

Dokter Spesialis Bedah yang aktif melayani pasien di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi. Dokter Rachmat Christian Mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Diponegoro. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah umum.

Kamu bisa langsung tanya jawab dengan pilihan dokter di atas melalui aplikasi Halodoc dengan memilih layanan chat dengan dokter spesialis. Jika harus ke rumah sakit, bisa juga kok buat janji melalui aplikasi Halodoc. Pastikan kamu sudah download aplikasinya, ya!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Lymphoma.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Swollen Lymph Nodes.
Web MD. Diakses pada 2022. What Is Lymphoma?
Cancer Council. Diakses pada 2022. Lymphoma.