Penyempitan Pembuluh Darah Dapat Dicegah dengan 7 Cara Ini
Halodoc, Jakarta - Penyempitan pembuluh darah merupakan kondisi yang bisa memicu berbagai gangguan kesehatan serius. Penyakit kardiovaskuler misalnya, yang merupakan penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di hampir seluruh dunia. Nah, agar bisa terhindari dari penyakit ini dan berbagai masalah kesehatan serius lainnya, kita perlu mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah. Bagaimana caranya?
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyempitan pembuluh darah:
1. Jangan Merokok
Rokok merupakan salah satu penyebab utama dari penyempitan pembuluh darah dan berbagai penyakit kardiovaskuler. Jadi, jika kamu seorang perokok, sebaiknya mulailah berusaha untuk berhenti merokok. Sebab merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah.
2. Rutin Berolahraga
Olahraga yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Tidak perlu melakukan olahraga yang intensitasnya tinggi, kok. Lakukan saja olahraga ringan selama 30 menit setiap harinya, seperti berjalan kaki, joging, bersepeda, ataupun berenang.
Baca juga: Ibu Hamil Berisiko Mengalami Penyumbatan Pembuluh Darah karena Ketuban
3. Batasi Asupan Makanan Berlemak
Tips selanjutnya untuk mencegah penyempitan pembuluh darah adalah membatasi asupan makanan berlemak. Batasi atau kalau bisa hindari makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, seperti daging berlemak, daging olahan, mentega, dan makanan-makanan lain yang tinggi garam, lemak, dan gula.
4. Perbanyak Konsumsi Makanan Berserat
Makanan tinggi serat dapat membantu menurunkan kolesterol serta tekanan darah. Kamu bisa mendapatkan asupan serat dari sayuran, buah-buahan, gandum, dan kacang-kacangan. Alpukat, apel, pir, dan pisang termasuk kelompok buah-buahan yang tinggi serat.
Sementara itu, brokoli, wortel, dan bayam termasuk dalam sayuran yang tinggi kandungan seratnya. Gandum utuh, kacang merah, kacang kedelai, dan beras merah juga termasuk bahan pangan kaya serat. Susu rendah lemak atau bebas lemak juga baik untuk kesehatan.
5. Kelola Stres
Siapapun pasti pernah mengalami stres. Meski wajar, stres tidak bisa dianggap sepele, lho. Sebab, saat kita sedang berada di bawah tekanan, tubuh memproduksi hormon adrenalin yang akan membuat jantung bekerja lebih keras. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat.
Itulah sebabnya stres kronis yang tidak dikelola dengan baik dapat berujung pada serangan jantung. Jadi, kamu harus bisa mengelola stres dan emosi dengan baik. Jika merasa sudah stres berlebihan, carilah cara untuk menurunkan tingkat stres itu. Bisa dengan mencari tempat curhat, ataupun ritual-ritual relaksasi seperti meditasi, yoga, dan teknik pernapasan dalam.
Baca juga: Ini Akibatnya Kalau Ada Pembekuan Darah di Pembuluh Paru-Paru
6. Rutin Cek Tekanan Darah
Siapa bilang mencegah penyempitan pembuluh darah dan berbagai komplikasinya hanya cukup dengan menerapkan pola hidup sehat? Lebih aware dan deteksi dini merupakan salah satu bentuk langkah pencegahan yang sangat perlu dilakukan. Tentunya untuk mempercepat penanganan medis dan mencegah komplikasi fatal yang mungkin terjadi.
Salah satu cara deteksi dini yang bisa dilakukan adalah rutin mengecek tekanan darah setiap harinya. Umumnya, tekanan darah bisa dibilang normal ketika menunjukkan angka di bawah 120/80 mmHg. Saat angka sistolik (angka atas) berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-89, ini artinya kamu memiliki prehipertensi.
Meskipun angka ini belum bisa dianggap hipertensi, tetap saja ini di atas angka normal. Semakin tinggi nilai tensi darah, semakin kamu berisiko hipertensi di kemudian hari. Hipertensi itu sendiri membuat kamu berisiko terkena serangan jantung dan stroke.
7. Perhatikan Gejala yang Mungkin Timbul
Ini juga merupakan salah satu bentuk deteksi dini yang bisa dilakukan. Tidak hanya untuk orang-orang yang berisiko terkena penyakit jantung, mewaspadai setiap perubahan dalam tubuh pada dasarnya wajib dilakukan oleh setiap orang untuk berjaga-jaga.
Baca juga: Pembuluh Darah Alami Masalah, Ini Langkah Pemeriksaan dengan USG Doppler
Salah satu cara mudah untuk melakukannya adalah dengan menuliskan perubahan yang timbul setiap kali kamu merasakannya. Misalnya kesulitan menarik napas, sesak saat berbaring atau saat beraktivitas, timbul bengkak pada kaki dan tangan, dan gejala lainnya. Beritahu dokter jika kamu merasakan gejala tersebut.
Itulah sedikit penjelasan tentang cara mencegah penyempitan pembuluh darah dan berbagai risiko gangguan kesehatan yang menjadi komplikasinya. Jika kamu memiliki gejala seperti yang telah dipaparkan tadi, segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit pilihan kamu. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasinya sekarang!