Penyebab Terjadinya Atelektasis
Halodoc, Jakarta - Jika kamu belum pernah mendengar istilah atelektasis sebelumnya, kondisi ini terjadi saat sebagian atau seluruh rongga pada paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik. Pengidap atelektasis akan mengalami pengempisan pada kantung-kantung udara pada paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi.
Baca juga: Inilah 6 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru
Pada pengidap yang memiliki riwayat penyakit pernapasan, atelektasis akan menyebabkan kesulitan dalam bernapas. Tak hanya itu, atelektasis bahkan dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah. Berdasarkan jenisnya, penyakit ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
-
Atelektasis obstruktif, yaitu penyakit yang muncul akibat terhalangnya saluran antara trakea (tenggorokan) dengan alveoli. Hal tersebut akan menyebabkan gas karbon dioksida yang seharusnya dibuang, kembali diserap oleh darah di alveoli.
-
Atelektasis non-obstruktif, yaitu penyakit yang muncul karena adanya tekanan pada paru-paru, sehingga paru-paru tidak menungkinkan untuk diisi dengan oksigen.
Ketahui Apa yang Menjadi Penyebab Terjadi Atelektasis
Atelektasis dapat terjadi akibat dari penyumbatan saluran udara, kondisi ini dikenal dengan atelektasis obstruktif. Sedangkan atelektasis yang terjadi akibat adanya tekanan dari luar paru-paru, disebut dengan atelektasis non-obstruktif. Berdasarkan jenisnya, ini yang jadi penyebabnya:
Ini yang jadi penyebab atelektasis obstruktif:
-
Adanya penyumbatan lendir dari saluran pernapasan. Hal ini biasanya terjadi karena prosedur operasi yang dilakukan. Biasanya, pengidap tidak dapat batuk setelah melakukan prosedur operasi, karena lendir terakumulasi dan mengakibatkan penyumbatan.
-
Masuknya benda asing ke dalam tubuh. Hal ini biasanya terjadi pada anak yang tidak sengaja menghirup benda asing dan masuk ke dalam paru-paru.
-
Mengidap penyakit tertentu yang membuat adanya penyempitan saluran udara. Penyakit ini seperti infeksi jamur, atau TBC.
-
Adanya pertumbuhan sel-sel abnormal pada saluran udara yang dapat menyumbat saluran tersebut.
-
Adanya gumpalan darah pada paru-paru akibat pendarahan pada paru-paru yang tidak dikeluarkan melalui batuk.
Baca juga: Kenali Gejala dari Emboli Paru
Ini yang jadi penyebab atelektasis non-obstruktif:
-
Mengalami cedera pada dada, sehingga kesulitan mengambil napas dalam karena rasa nyeri yang dialami.
-
Mengidap efusi pleura, yaitu kondisi yang terjadi ketika adanya penumpukan cairan di antara rongga pleura pada paru-paru dan bagian dalam dinding dada.
-
Mengidap pneumonia, yaitu penyakit infeksi yang terjadi pada paru-paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak.
-
Mengidap pneumothorax, yaitu kondisi yang terjadi ketika udara bocor ke dalam ruang yang terletak di antara paru-paru dan dinding dada.
-
Mengidap luka pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh cedera atau prosedur operasi yang dilakukan.
-
Mengidap tumor pada dada yang dapat menekan paru-paru, sehingga memblokir jalan udara.
Baca juga: Ini Akibatnya Kalau Ada Pembekuan Darah di Pembuluh Paru-Paru
Perhatikan Apa yang Menjadi Faktor Pemicu Terjadinya Atelektasis
Tak sampai disitu saja, atelektasis dapat terjadi karena sejumlah faktor pemicu, di antaranya:
-
Seseorang yang berusia di bawah 3 tahun atau di atas 60 tahun.
-
Mengalami gangguan fungsi menelan, terutama pada seseorang yang berusia di atas 60 tahun.
-
Mengidap penyakit PPOK, asma, atau bronkiektasis.
-
Seseorang yang dilahirkan prematur.
-
Pernah menjalani prosedur operasi pada bagian dada atau perut.
-
Mengalami kelemahan pada otot pernapasan. Kondisi ini dapat terjadi karena distrofi otot cedera tulang belakang.
Jika kamu memiliki serangkaian faktor risikonya, segera temui dokter di rumah sakit terdekat dengan membuat janji di aplikasi Halodoc untuk menentukan langkah pengobatan yang harus dilakukan. Penanganan akan fokus pada penyebab yang mendasari terjadinya atelektasis.
Referensi:
MedlinePlus. Diakses pada 2019. Atelectasis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Atelectasis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan