Penyebab Seseorang Bisa Alami Krisis Tiroid
Halodoc, Jakarta - Semua penyakit yang tidak tertangani atau sudah terobati tetapi tidak tuntas bisa berdampak pada komplikasi yang serius. Inilah mengapa ketika kamu mengidap suatu penyakit, pengobatan yang dijalani harus sampai selesai. Ini juga yang membuat dokter biasanya menganjurkan untuk pertemuan kembali atau kontrol meski kamu sudah mengonsumsi obat dan merasa sembuh.
Seperti krisis tiroid, penyakit yang terjadi sebagai dampak dari hipertiroidisme yang tidak ditangani dengan maksimal. Jika hipertiroidisme tidak mendapatkan penanganan, kematian menjadi komplikasi paling fatal. Memang, penyakit ini termasuk langka dan jarang terjadi. Meski begitu, tidak ada salahnya tetap berhati-hati.
Penyebab Krisis Tiroid
Ketika krisis tiroid terjadi, tekanan darah, suhu tubuh, dan detak jantung kamu turut mengalami peningkatan, bahkan mencapai angka yang begitu mengkhawatirkan. Ini artinya, jika kamu mengalami gejala aneh dan tidak biasa, kamu harus segera bertanya pada dokter. Kamu bisa melakukannya melalui aplikasi Halodoc di fitur Tanya Dokter, atau langsung membuat janji di rumah sakit.
Baca juga: Bikin Kelenjar Tiroid Agresif, Ketahui Fakta Penyakit Graves
Sebenarnya, apa yang membuat seseorang bisa mengalami krisis tiroid selain karena hipertiroidisme yang tidak tertangani dengan benar? Ada dua penyebab utama lainnya, yaitu:
-
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau overaktif dan tidak mendapatkan penanganan;
-
Infeksi yang terjadi dan dihubungkan dengan hipertiroidisme.
Nah, jika kamu positif mengidap hipertiroidisme, krisis tiroid bisa terjadi karena beberapa hal berikut ini.
-
Stroke;
-
Emboli paru;
-
Operasi;
-
Trauma;
-
Ketoasidosis diabetik;
-
Stres berat;
Baca juga: Pola Hidup untuk Mencegah Krisis Tiroid
Gejala yang bisa kamu kenali ketika krisis tiroid menyerang adalah denyut jantung menjadi cepat, berkeringat berlebihan, demam tinggi, diare, merasa kebingungan, gelisah, gemetar, hingga tidak sadarkan diri. Ketika tidak ditangani, penyakit ini bisa berujung pada gagal jantung, koma, dan kematian.
Sebenarnya, Apa Sih Tiroid Itu?
Kamu mungkin masih belum mengerti apa sebenarnya tiroid. Tiroid adalah kelenjar berukuran kecil, bentuknya menyerupai kupu-kupu, dan berada di tengah pada bagian bawah leher. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin dan triiodotironin yang berfungsi untuk mengontrol proses metabolisme sel di dalam tubuh.
Ketika kamu mengidap hipertiroidisme, kelenjar tiroid menghasilkan kedua hormon tadi dalam jumlah yang berlebihan. Dampaknya, setiap sel di dalam tubuh kamu melakukan tugasnya jauh lebih cepat daripada biasanya. Sebagai contoh, napas kamu akan lebih cepat, seperti terengah-engah, begitu pula dengan detak jantung kamu yang seperti sehabis berlari maraton. Bahkan, kecepatan bicara kamu pun meningkat.
Baca juga: Begini Cara Diagnosis untuk Deteksi Krisis Tiroid
Sayangnya, krisis tiroid ini terjadi secara mendadak, dan membuat semua regulasi dalam tubuh kamu menjadi tidak teratur. Oleh sebab itu, biasanya pengobatan akan langsung diberikan meski hasil pemeriksaan laboratorium yang kamu jalani belum keluar. Biasanya, pengobatan pertama adalah pemberian obat antitiroid yang berfungsi untuk menekan produksi hormon tiroid secara berlebihan.
Penyakit hipertiroidisme membutuhkan perawatan yang berkelanjutan, dengan kombinasi antara pemberian iodin radioaktif sebagai penghancur tiroid atau obat penekan fungsi tiroid. Namun, jika kamu sedang hamil, pemberian iodium radioaktif menjadi pantangan, karena bisa mengancam kesehatan janin dalam kandungan. Biasanya, pengobatan untuk ibu hamil dilakukan dengan operasi pengangkatan tiroid.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan