Perlu Diwaspadai, Ini 4 Penyebab Munculnya Mioma Uteri

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Juli 2019
Perlu Diwaspadai, Ini 4 Penyebab Munculnya Mioma UteriPerlu Diwaspadai, Ini 4 Penyebab Munculnya Mioma Uteri

Halodoc, Jakarta - Mioma Uteri atau fibroid uterus adalah pertumbuhan uterus yang tidak bersifat kanker yang sering muncul selama masa subur. Mioma uteri tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker rahim dan hampir tidak pernah berkembang menjadi kanker.

Mioma memiliki ukuran mulai dari sebesar bibit, tidak terdeteksi oleh mata manusia, hingga menjadi besar yang dapat merusak dan memperbesar rahim. Kamu dapat memiliki mioma tunggal atau ganda. Dalam kasus-kasus yang parah, kebanyakan kasus dari gangguan tersebut dapat memperbesar rahim, sehingga mencapai tulang rusuk.

Banyak wanita kadang-kadang memiliki mioma uteri selama hidupnya. Namun, kebanyakan wanita tidak tahu apabila mengidap gangguan tersebut karena sering tidak menimbulkan gejala. Dokter kamu mungkin menemukan mioma secara tidak sengaja selama pemeriksaan panggul atau USG prenatal.

Penyebab Mioma Uteri

Belum diketahui secara pasti hal yang dapat menyebabkan seseorang mengidap gangguan pada rahim tersebut, tetapi beberapa kasus menunjukkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan mioma uteri, yaitu:

  1. Perubahan Genetik

Banyak mioma yang terjadi disebabkan oleh perubahan gen yang berbeda dari yang ada di sel otot rahim normal.

  1. Hormon

Estrogen dan progesteron adalah dua hormon yang merangsang perkembangan lapisan rahim selama setiap siklus menstruasi dalam persiapan untuk kehamilan, tampaknya mendorong pertumbuhan fibroid. Fibroid mengandung lebih banyak reseptor estrogen dan progesteron daripada sel otot rahim normal. Fibroid cenderung menyusut setelah menopause karena penurunan produksi hormon.

  1. Faktor Pertumbuhan Lainnya

Hal lainnya yang menyebabkan seseorang mengalami mioma uteri adalah faktor pertumbuhan lain.

  1. Pola Pertumbuhan yang Bervariasi

Gangguan tersebut dapat tumbuh perlahan atau cepat, atau mungkin tetap pada ukuran yang sama. Beberapa mioma mengalami pertumbuhan, dan beberapa mungkin menyusut dengan sendirinya. Banyak fibroid yang telah hadir selama kehamilan menyusut atau menghilang setelah kehamilan, karena rahim kembali ke ukuran normal.

Baca juga: Kaum Hawa Perlu Tahu Jenis-jenis Miom di Rahim

Gejala Mioma Uteri

Beberapa wanita mungkin mengetahui bahwa dirinya memiliki mioma uteri karena dokter menemukan gangguan tersebut selama pemeriksaan rutin atau pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound. Gejala yang dapat timbul pada seseorang yang mengidap gangguan tersebut adalah:

  • Pendarahan hebat atau menyakitkan.

  • Tekanan, rasa sakit, atau kepenuhan di perut bagian bawah seseorang.

  • Perut atau uterus yang membesar.

  • Mengalami sembelit.

  • Perlu sering buang air kecil atau kesulitan mengosongkan kandung kemih.

  • Rasa sakit saat berhubungan intim.

  • Keguguran atau infertilitas.

Baca juga: Mengenal Miom pada Rahim dan Bahayanya

Pengobatan Mioma Uteri

Dalam kebanyakan kasus, perawatan terhadap gangguan uterus tersebut tidak diperlukan, terutama jika wanita itu tidak memiliki gejala, memiliki tumor kecil, atau telah mengalami menopause. 

Perdarahan Miss V yang abnormal yang disebabkan oleh fibroid mungkin memerlukan pengikisan rongga rahim secara bedah dalam suatu prosedur yang dikenal sebagai dilatase dan kuretase.

Jika tidak ada keganasan atau kanker yang ditemukan, perdarahan ini seringkali dapat dikontrol dengan obat hormonal. Opsi perawatan berikut harus didiskusikan dengan dokter kamu.

Baca juga: 6 Jenis Makanan Sehat yang Aman Dikonsumsi Pengidap Miom

Itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mioma uteri pada bagian uterus wanita yang mungkin berbahaya bagi pengidapnya. Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait gangguan yang menyerang bagian rahim tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu kamu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!