Penyebab dan Gejala Penyakit Polio

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Desember 2018
Penyebab dan Gejala Penyakit PolioPenyebab dan Gejala Penyakit Polio

Halodoc, Jakarta – Polio alias poliomyelitis merupakan sebuah penyakit yang terjadi karena serangan virus. Penyakit ini sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf, terutama pada balita. Polio adalah jenis penyakit yang sama sekali tidak boleh dianggap remeh, sebab bisa menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan bernapas, kelumpuhan, bahkan kematian. Salah satu cara untuk menghindari serangan penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi polio.

Penyakit polio terjadi karena serangan virus yang biasanya masuk melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi yang kemudian masuk ke dalam tubuh. Virus polio hanya bisa menjangkiti manusia. Virus penyebab penyakit ini juga bisa menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat pengidapnya batuk atau bersin.

Melakukan imunisasi atau pemberian vaksin polio bisa membantu mengurangi risiko terjangkit virus. Penyakit ini lebih mudah menyerang orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, seperti anak-anak, wanita hamil, dan orang yang memang memiliki imunitas rendah. Faktor lingkungan juga bisa menjadi pemicu polio, sebab penyakit ini lebih mudah menyerang orang yang tinggal di tempat tanpa sanitasi yang bersih dan baik.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko orang yang belum divaksin terserang polio. Mulai dari tinggal satu rumah dengan pengidap penyakit ini, sistem kekebalan tubuh yang mulai menurun, melakukan perjalanan ke daerah yang tinggi kasus polio, dan orang yang sudah operasi pengangkatan amandel.

Gejala Penyakit Polio yang Harus Diketahui

Sayangnya, kebanyakan pengidap polio awalnya tidak menyadari sudah terinfeksi virus polio. Sebab virus ini pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala, bahkan tanpa gejala sama sekali. Jika dilihat dari gejalanya, pengidap polio dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Polio non-paralisis

Jenis polio yang satu ini merupakan serangan yang tidak menyebabkan kelumpuhan. Tak hanya itu, gejala yang muncul dari kondisi ini pun biasanya bersifat ringan. Gejala dari polio non-paralisis biasanya terjadi antara satu hingga sepuluh hari. Kemudian, menimbulkan beberapa tanda berupa muntah, lemah otot, demam, meningitis, mudah merasa lelah, sakit tenggorokan, sakit kepala, hingga rasa kaku dan sakit pada tangan, kaki, serta leher.

2. Polio Paralisis

Pada kondisi ini, polio yang terjadi adalah yang paling parah dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Kendati demikian, gejala awal dari jenis polio ini seringkali sama dengan polio non-paralisis. Tanda yang sering muncul adalah sakit kepala dan demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, hingga kehilangan reflek tubuh. Gejala-gejala ini biasanya terjadi dalam jangka waktu satu minggu.

3. Sindrom Pasca-polio

Gejala ini biasanya menimpa orang-orang yang sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit polio. Umumnya, orang yang mengalami sindrom ini tidak mengalami polio pada 30—40 tahun sebelumnya. Sejumlah gejala yang muncul pada kondisi ini adalah kesulitan dalam bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, rasa sakit dan lemah di persendian atau otot, hingga kelainan bentuk kaki atau pergelangan.

Kondisi ini pun bisa menyebabkan gangguan berupa depresi dan suasana hati mudah berubah, hingga gangguan tidur di malam hari yang disertai dengan kesulitan bernapas. Pada beberapa kondisi, sindrom ini pun membuat pengidapnya mudah merasa lelah, massa otot tubuh menurun, hingga tidak kuat menahan suhu dingin.

Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit polio dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips hidup sehat dan informasi seputar kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga: