Pentingnya Menjelaskan tentang Virus Corona pada Anak
Halodoc, Jakarta - Pandemi COVID-19 atau virus corona merupakan masalah kesehatan yang serius dan memerlukan kewaspadaan tinggi. Banyak aktivitas yang harus ditunda sementara, seperti sekolah, perkuliahan, dan perkantoran. Semua aktivitas sehari-hari terpaksa harus diupayakan agar tetap efektif dan dilakukan di rumah karena perlunya social distancing agar virus corona tidak menyebar semakin luas.
Anak-anak usia sekolah tentu bingung dan belum memahami apa yang sedang terjadi. Mungkin mereka menganggap bahwa ini adalah hari libur yang seharusnya menyenangkan dan bisa pergi tamasya. Namun, mereka justru harus di rumah dan tidak boleh keluar.
Baca juga: Berapa Lama Virus Corona Hidup Jika Menempel Di Benda Mati?
Para orangtua mungkin juga bingung bagaimana menjelaskan tentang virus corona dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak. Sebelum berbicara dengan anak-anak tentang apa yang mungkin mereka lihat di berita atau mendengar dari teman sebayanya, orang tua harus memastikan bahwa ayah dan ibu memiliki pemahaman cukup tentang virus terlebih dulu. Inilah beberapa langkah yang orangtua bisa lakukan:
1. Ajukan Pertanyaan Terbuka dan Dengarkan
Mulailah dengan mengajak anak untuk membicarakan masalah ini. Cari tahu berapa banyak yang sudah mereka ketahui. Jika mereka belum pernah mendengar tentang wabah ini, orangtua mungkin tidak perlu mengemukakan masalah ini. Gunakan kesempatan untuk mengingatkan mereka tentang praktik kebersihan yang baik tanpa menimbulkan ketakutan baru. Hal yang penting, jangan menghindari keluhan mereka, pastikan orangtua mengakui perasaanya dan meyakini bahwa wajar untuk merasa takut.
2. Jujur dan Jelaskan Kebenarannya dengan Cara yang Ramah Anak
Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia, perhatikan reaksi mereka, dan peka terhadap tingkat kecemasan mereka. Jika orangtua tidak dapat menjawab pertanyaan mereka, jangan menebak. Gunakan kesempatan untuk mengeksplorasi jawaban bersama. Banyak situs kesehatan yang bisa menjadi sumber informasi yang bagus dan kredibel, seperti Halodoc, World Health Organization, atau UNICEF. Jelaskan bahwa beberapa informasi online tidak akurat, dan yang terbaik adalah mempercayai para ahli.
Baca juga: Tanpa Gejala, Idris Elba Terinfeksi Virus Corona
3. Tunjukkan pada Anak Cara Melindungi Diri dan Orang Sekitar
Salah satu cara terbaik untuk menjaga anak-anak agar aman dari virus corona dan penyakit lain adalah dengan mendorong mereka mencuci tangan secara teratur. Itu tidak perlu menjadi obrolan yang menakutkan. Orangtua juga dapat menunjukkan kepada anak cara menutupi batuk atau bersin dengan siku mereka, menjelaskan bahwa yang terbaik adalah tidak terlalu dekat dengan orang-orang yang memiliki gejala tersebut, dan meminta mereka untuk memberitahu orangtua jika mereka mulai merasa seperti mengalami demam, batuk, atau kesulitan bernapas.
4. Tawarkan Jaminan
Anak-anak mungkin tidak dapat membedakan antara apa yang dilihatnya di TV dan realitas pribadi mereka sendiri, dan mereka mungkin percaya bahwa mereka dalam bahaya. Orangtua dapat membantu anak mengatasi stres dengan mengajak bermain dan bersantai di rumah. Pertahankan rutinitas dan jadwal rutin sebanyak mungkin, seperti belajar, bermain, dan tidur siang.
Jika di daerah rumah ada yang terkena wabah, ingatkan anak-anak bahwa mereka tidak akan tertular. Jika anak merasa tidak sehat, jelaskan bahwa mereka harus tinggal di rumah/rumah sakit karena lebih aman untuk mereka dan teman-teman mereka.
5. Periksa Apakah Anak Mengalami atau Menyebarkan Stigma
Wabah virus corona telah membawa banyak laporan tentang diskriminasi rasial di seluruh dunia, jadi penting untuk memeriksa bahwa anak-anak tidak mengalami atau berkontribusi terhadap bullying. Jelaskan bahwa virus corona tidak ada hubungannya dengan penampilan seseorang, dari mana seseorang berasal, atau dengan bahasa apa mereka berbicara.
Baca juga: Tes Risiko terinfeksi Virus Corona atau COVID-19
Jika anak diganggu di sekolah, mereka harus merasa nyaman untuk memberi tahu orang dewasa yang mereka percayai. Ingatkan anak bahwa semua orang pantas untuk selamat di sekolah. Penindasan selalu salah dan kita masing-masing harus melakukan tugas untuk menyebarkan kebaikan dan saling mendukung.
Setelah obrolan selesai, cobalah untuk mengukur tingkat kecemasan mereka dengan memperhatikan bahasa tubuh mereka, mempertimbangkan apakah mereka menggunakan nada suara yang biasa, dan perhatikan pernapasan mereka. Ingatkan mereka bahwa ayah dan ibu peduli, ayah dan ibu mendengarkan dan bahwa orangtua bersedia mendengarkan kapanpun mereka merasa khawatir.
Sama seperti dokter-dokter yang ada di aplikasi Halodoc, yang akan selalu siap mendengarkan keluhan penyakit yang dialami selama 24 jam, kapan dan di mana pun. Jika terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala gangguan pernapasan, segerakan untuk membicarakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang!
UNICEF. Diakses pada 2020. How to talk to your children about coronavirus (COVID-19)
Kids Health. Diakses pada 2020. Coronavirus (COVID-19): How to Talk to Your Child.
Healthline. Diakses pada 2020. How to Talk to Your Kids About the COVID-19 Outbreak.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan