Pengidap Neuropati Perifer Rentan Terkena Osteomielitis
Halodoc, Jakarta – Osteomielitis adalah infeksi bakteri yang dapat menyerang tulang, sumsum tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang. Meskipun jarang terjadi, namun osteomielitis tetap perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan dampak serius. Infeksi tulang ini bisa terjadi pada siapa saja dari segala usia. Tapi, orang yang mengidap neuropati perifer berisiko lebih tinggi mengalami osteomielitis. Lho, kok bisa? Simak di sini penjelasannya.
Apa Itu Osteomielitis?
Osteomielitis adalah infeksi tulang yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri penyebab osteomielitis bisa masuk ke tulang melalui aliran darah akibat kondisi kesehatan, seperti patah tulang, bisul, infeksi telinga bagian tengah, pneumonia, atau infeksi lainnya yang dialami pengidap.
Osteomielitis bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak, infeksi tulang ini umumnya terjadi di tulang panjang, seperti tungkai atau lengan. Sedangkan pada orang dewasa, osteomielitis biasanya terjadi di tulang belakang, tulang pinggul, atau kaki.
Infeksi tulang ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan berkembang cepat dalam waktu 7–10 hari. Kondisi ini disebut juga sebagai osteomielitis akut. Sedangkan pada kondisi kronis, osteomielitis berkembang dalam jangka waktu yang cukup lama. Jika tidak segera diobati, osteomielitis bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Baca juga: 3 Hal yang Menyebabkan Osteomielitis pada Lansia
Penyebab Osteomielitis
Bakteri yang menyebabkan osteomielitis bernama Staphylococcus aureus. Bakteri ini sebenarnya bisa berada di kulit tanpa menimbulkan masalah kesehatan. Tapi, saat sistem imunitas tubuh kamu sedang lemah karena suatu penyakit, maka bakteri tersebut bisa menyebabkan infeksi pada area luka atau bekas operasi. Contohnya, bila kamu baru saja menjalani operasi patah tulang atau penggantian panggul, bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi pada area tulang tersebut.
Bakteri Staphylococcus aureus bisa masuk sampai ke tulang lewat beberapa cara, yaitu:
-
Melalui aliran darah. Bakteri penyebab osteomielitis yang ada di bagian tubuh lain bisa berjalan ke tulang melalui aliran darah.
-
Melalui luka terbuka. Kuman seringkali masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, seperti patah tulang dengan luka terbuka atau kontaminasi langsung yang terjadi saat bedah ortopedi, misalnya saat melakukan operasi penggantian sendi.
-
Melalui jaringan atau sendi yang terinfeksi. Kondisi ini juga bisa menjadi cara bagi kuman untuk menyebar ke tulang di dekat lokasi jaringan atau sendi tersebut.
Baca juga: Ludah Menyembuhkah Luka, Benarkah?
Pengidap Neuropati Perifer Berisiko Terkena Osteomielitis
Neuropati perifer adalah gangguan yang terjadi karena adanya kerusakan pada sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi. Kerusakan tersebut bisa menyebabkan proses pengiriman sinyal antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi menjadi terganggu. Padahal, sistem saraf tepi berperan sebagai penghubung antara sistem saraf pusat di otak dan tulang belakang dengan seluruh tubuh.
Sistem saraf tepi yang rusak tidak bisa melakukan fungsinya tersebut dengan baik. Akibatnya, pengidap neuropati perifer tidak bisa menyadari kalau ada sesuatu yang menyakiti tubuhnya, termasuk jika mengalami infeksi. Infeksi yang tidak disadari pengidap ini akhirnya menjadi cara bakteri untuk masuk dan menyebar ke tulang, sehingga terjadi osteomielitis. Itulah mengapa pengidap neuropati perifer rentan terkena osteomielitis.
Cara Mencegah Osteomielitis
Cara mencegah osteomielitis yang paling efektif tentunya dengan menghindari faktor-faktor yang bisa memicu terjadinya infeksi tulang ini. Selain itu, pastikan juga penyakit yang berisiko menyebabkan osteomielitis, seperti neuropati perifer tetap terkendali. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikan neuropati perifer:
-
Melakukan olahraga ringan secara rutin, seperti berjalan kaki, untuk mengurangi rasa nyeri, meningkatkan kekuatan otot tubuh, serta mengendalikan kadar gula darah.
-
Berhenti merokok untuk mencegah terjadinya komplikasi neuropati perifer.
-
Kurangi atau hindari konsumsi alkohol secara berlebihan agar gejala tidak memburuk.
-
Perbanyak mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur, buah, gandum, dan protein.
-
Periksa kadar gula darah secara rutin, terutama bagi pengidap neuropati perifer yang juga mengidap diabetes.
Baca juga: Waspada Pengidap Diabetes Melitus Juga Kena Neuropati Perifer
Itulah penjelasan mengapa pengidap neuropati perifer rentan terkena osteomielitis. Untuk mengendalikan neuropati perifer, kamu juga bisa melakukan cek kadar gula darah secara rutin lewat aplikasi Halodoc, lho. Caranya sangat praktis, kamu tinggal pilih Lab Service yang terdapat pada aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemuimu pada waktu yang sudah ditentukan. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.