Pengidap Gastritis Perlu Hindari Obat Antinyeri, Kenapa?
Halodoc, Jakarta – Gastritis adalah kondisi yang terjadi karena adanya peradangan alias pembengkakan pada lapisan kulit dalam lambung. Karena itu, penyakit ini juga sering disebut sebagai radang lambung. Penyakit ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gastritis yang muncul secara mendadak (akut) dan gastritis yang berlangsung dalam waktu lama (kronis).
Meski tidak berbahaya dan dapat disembuhkan, gastritis sama sekali tidak boleh dianggap remeh. Sebab dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa menjadi gejala sakit asam lambung serta meningkatkan risiko kanker perut. Pengobatan yang dilakukan untuk menangani penyakit ini pun tidak boleh sembarangan. Pengidap gastritis tidak boleh sembarangan makan obat dan harus menghindari konsumsi obat antinyeri, kenapa?
Mengonsumsi jenis obat-obatan antinyeri, seperti aspirin atau obat antiradang non-steroid (NSAID) ternyata bisa meningkatkan risiko gastritis atau membuatnya semakin parah. Pasalnya, efek samping dari jenis obat ini bisa berdampak pada kerusakan saluran cerna yang disebabkan karena mekanisme dan bahan-bahan dalam obat antinyeri.
Bahan-bahan yang ada dalam obat antinyeri disebut bisa menghambat enzim siklooksigenase (COX) di lambung. Enzim tersebut bertanggung jawab terhadap mekanisme nyeri serta pertahanan lapisan kulit dalam lambung. Nah, penghambatan yang pada enzim COX karena konsumsi obat antinyeri bisa menyebabkan pengikisan dinding lambung.
Terlalu banyak mengonsumsi obat antinyeri bisa membuat lambung rentan mengalami iritasi, karena terpapar asam lambung terus-menerus. Hal itu pun pada akhirnya memicu terjadinya perdarahan lambung yang bisa menyebabkan lambung berlubang alias perforasi lambung. Kabar buruknya, perforasi lambung bisa menyebabkan komplikasi dan membuat organ dalam tubuh berhenti berfungsi, sehingga bisa mengancam nyawa.
Baca juga: Waspada Gastritis yang Sebabkan Iritasi Lambung
Maka dari itu, sebaiknya hindari menggunakan obat antinyeri tanpa pengawasan atau rekomendasi dari dokter. Selain obat antinyeri, hindari juga mengonsumsi produk lain yang mungkin memiliki kandungan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) di dalamnya.
Faktor Risiko Gastritis
Gastritis adalah penyakit yang sangat umum terjadi. Tapi, kondisi ini paling sering dijumpai pada orang yang mengonsumsi obat antinyeri dalam jangka panjang serta sering mengonsumsi alkohol. Gastritis juga bisa disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori, penyakit autoimun, hingga stres.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko gastritis yang harus diwaspadai, yaitu kebiasaan mengonsumsi makanan pedas dan berlemak, kelebihan berat badan alias obesitas, memiliki riwayat penyakit lain, seperti penyakit Crohn, infeksi bakteri, serta memiliki alergi makanan.
Baca juga: 5 Penyebab Gastritis yang Perlu Diketahui
Mengatasi Gastritis dengan Pola Makan
Selain dengan pengobatan tertentu, gastritis juga bisa ditangani dengan mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Untuk mengurangi gejala dan mengatasi penyakit ini, perbanyak konsumsi makanan yang baik untuk gastritis, di antaranya:
-
Tinggi Serat
Agar terhindar dari gastritis, perbanyaklah konsumsi makanan yang memiliki kandungan serat tinggi. Kamu bisa mendapat serat dari buah apel, wortel, brokoli, serta kacang-kacangan.
-
Rendah Lemak
Perbanyak konsumsi jenis makanan yang tinggi lemak agar gejala gastritis tidak muncul. Dengan kata lain, pengidap penyakit ini dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak, seperti ikan, alpukat, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sebagainya.
-
Soda dan Kafein
Pengidap penyakit ini harus menghindari makanan atau minuman yang mengandung soda dan kafein. Sebab, hal itu bisa memicu gejala dan menyebabkan gangguan pada pencernaan.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Gastritis dan Gastroenteritis
Cari tahu lebih lanjut seputar gastritis dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan