Sistem Imun Rendah Berisiko Komplikasi Toksoplasmosis
“Setelah terjadi toksoplasmosis, parasit T. Gondii dapat bertahan dalam tubuh dalam kondisi tidak aktif, sehingga memberikan kekebalan seumur hidup terhadap infeksi parasit ini. Sistem imunitas tubuh yang melemah karena suatu penyakit atau konsumsi obat tertentu bisa menyebabkan infeksi T. Gondii aktif kembali dan memicu komplikasi yang lebih parah.”
Halodoc, Jakarta - Bagi kamu yang memelihara kucing, pasti kamu sudah tidak asing dengan istilah toksoplasmosis, bukan? Ya, kondisi ini merupakan infeksi yang terjadi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit protozoa Toxoplasma gondii (T. Gondii).
Parasit ini sering ditemukan pada kotoran kucing, atau daging yang belum matang. Infeksi parasit T. Gondii pada orang yang sehat umumnya tidak membahayakan, karena sistem kekebalan tubuh dapat mengendalikan infeksi parasit ini.
Namun, jika parasit ini menyerang seseorang dengan imunitas yang buruk atau ibu hamil, perlu dilakukan penanganan medis yang serius untuk menghindari komplikasi yang berat. Informasi selengkapnya baca di sini!
Baca juga: Bukan Tokso, Pelihara Anjing Waspada Compylobacter
Penyebaran dan Risiko Paling Besar dari Toksoplasmosis
Tadi sudah disebutkan kalau toksoplasmosis disebarkan dari hewan ke manusia, bukan antar manusia. Kecuali pada ibu hamil yang terinfeksi, dia akan menularkan kepada janinnya. Jika terjadi, kondisi ini dapat berakibat keguguran atau kematian janin dalam kandungan.
Baca juga: Sedang Hamil? Hati-hati Ancaman Toksoplasma
Adapun penyebaran infeksi T. Gondii pada manusia dapat terjadi dengan beberapa cara, seperti:
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi parasit T. Gondii, termasuk daging mentah yang mengandung parasit ini.
- Melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari donor yang terinfeksi parasit ini.
- Melalui plasenta ibu hamil, yang menyebarkan infeksi pada janin.
- Terpapar kotoran kucing yang mengandung parasit T. Gondii.
Setelah terjadi toksoplasmosis, parasit T. Gondii dapat bertahan dalam tubuh dalam kondisi tidak aktif, sehingga memberi kekebalan seumur hidup terhadap infeksi parasit ini.
Namun, saat sistem imunitas tubuh melemah karena suatu penyakit atau konsumsi obat tertentu, infeksi T. Gondii dapat aktif kembali dan memicu komplikasi yang lebih parah.
Kebanyakan orang yang terinfeksi toksoplasma tidak menunjukkan gejala. Gejala biasanya berupa pembengkakan kelenjar getah bening leher dan gejala flu yang reda dalam beberapa minggu atau bulan tanpa pengobatan.
Gangguan Imunitas Lebih Berisiko
Pada orang tanpa gangguan imunitas, toksoplasmosis hanya bergejala pada 10-20 persen pengidap yang terinfeksi. Pada kelompok pengidap ini, toksoplasmosis merupakan penyakit ringan dan dapat sembuh spontan.
Pada pengidap yang mempunyai imunitas yang rendah, gejala yang terjadi dapat berupa:
1. Ruam, demam, menggigil, lemas, dan sesak napas, jika toksoplasmosis menyebar ke seluruh tubuh.
2. Sulit bicara, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, pusing, tampak bingung, kejang, hingga koma, jika toksoplasmosis menyerang otak.
3. Pembesaran kelenjar getah bening di leher berukuran kurang dari 3 sentimeter dan tidak terasa nyeri.
4. Berkeringat pada malam hari, dan terasa pegal-pegal. Kondisi ini dapat disertai dengan nyeri tenggorokan.
5. Nyeri pada perut akibat pembesaran kelenjar getah bening yang terjadi di sekitar usus.
Baca juga: 5 Penyakit yang Ditularkan dari Hewan
Toksoplasmosis dapat menjadi gangguan kesehatan serius apabila pengidap sedang mengidap penyakit yang mengharuskan untuk dilakukannya kemoterapi, mengonsumsi obat kortikosteroid atau imunosupresif dalam jangka panjang, serta mengidap HIV/AIDS.
Untuk itu, sebagai langkah pencegahan kamu perlu menghindari parasit ini dengan cara memasak daging dengan benar-benar matang, mencuci tangan sesering mungkin, kenakan sarung tangan saat sedang berkebun, dan jaga kesehatan dan kebersihan hewan peliharaan.
Kamu ingin mengetahui apa saja langkah pencegahan selanjutnya yang harus dilakukan? Kontak saja Halodoc untuk mendapatkan informasi lebih jelasnya lagi. Lewat aplikasi Halodoc, kamu juga bisa membeli obat tanpa harus keluar rumah!