Pemeriksaan SGPT Bisa Deteksi 7 Penyakit Ini
Halodoc, Jakarta - Pemeriksaan SGPT atau serum glutamic oxaloacetic transaminase adalah sebuah pemeriksaan yang berfungsi untuk deteksi dini penyakit hati. Organ hati mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh, yaitu menyimpan bahan bakar dari makanan, menghasilkan protein, dan membantu untuk menghilangkan racun dari tubuh. Selain itu, hati juga menghasilkan empedu yang berguna untuk membantu pencernaan atau disebut SGPT.
SGPT atau juga disebut dengan ALT (alanine aminotransferase) adalah salah satu enzim yang berguna untuk menghasilkan protein dan membantu pencernaan. Enzim SGPT banyak ditemukan di hati dan juga berperan penting dalam proses metabolisme, yaitu proses yang mengubah makanan menjadi energi. Apabila hati mengalami peradangan, ALT akan dilepaskan ke aliran darah. Pengukuran ALT dalam darah dapat memberikan informasi penting perihal penyakit yang diidap oleh seseorang.
Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat diketahui dengan pemeriksaan SGPT:
-
Penyakit hati.
-
Hepatitis B.
-
Hepatitis C.
-
Sirosis.
-
Penyakit celiac.
-
Irritable bowel syndrome.
-
Gangguan fungsi tiroid.
Baca Juga: Hepatitis Juga Bisa Menyebabkan Hepatomegali
Langkah Pemeriksaan SGPT
Pemeriksaan SGPT dapat dilakukan pada seseorang untuk memastikan apakah orang tersebut benar-benar mengalami penyakit di dalam tubuhnya. Apabila mengidap penyakit hati, gejala-gejala yang timbul adalah penyakit kuning, urine berwarna gelap, mual dan muntah, serta sakit perut. Hal tersebut juga digunakan untuk membantu diagnosis infeksi hati, seperti hepatitis karena virus. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk mendeteksi terjadinya efek samping dari pengobatan.
Pemeriksaan SGPT umumnya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan hati terkait enzim-enzim seperti ALT, AST, dan ALP. Hal tersebut dapat memberikan dokter informasi tentang masalah hati yang lebih spesifik. Sebelum pemeriksaan ini dilakukan, kamu harus memberitahu dokter tentang obat-obatan yang dikonsumsi. Karena beberapa obat dapat memengaruhi hasil pemeriksaan yang dilakukan.
Baca Juga: 6 Jenis Pemeriksaan yang Penting Dilakukan Sebelum Menikah
Apa yang Terjadi saat Pemeriksaan SGPT?
Seseorang yang melakukan pemeriksaan tersebut akan diambil darahnya dari pembuluh darah. Umumnya, darah akan diambil dari vena. Area yang akan diambil darahnya dibersihkan dengan antiseptik dan pita elastis diletakkan di sekitar lengan atas untuk menekan serta membuat vena membengkak agar darah dapat diambil. Setelah itu, jarum dimasukkan ke dalam vena, kemudian darah akan diambil dan dimasukkan ke dalam sebuah botol atau tabung.
Setelah itu, pita dilepaskan dan jarum diangkat serta area yang disuntik tersebut ditutupi dengan kapas atau perban untuk menghentikan pendarahan yang terjadi. Darah yang keluar dikumpulkan dan diserahkan ke pihak laboratorium untuk diperiksa. Pemeriksaan tersebut hanya butuh beberapa menit dan hasilnya akan keluar satu hari setelahnya.
Hasil Pemeriksaan SGPT
Sampel dari darah tersebut akan diproses oleh mesin dan hasilnya akan dilaporkan keesokan harinya. Hasil dari pemeriksaan tersebut dapat berupa kerusakan hati atau penyakit lainnya. Selain itu, pengujian lebih lanjut juga mungkin diperlukan untuk memastikan apakah hasil yang keluar benar dan menentukan langkah penyelesaian masalah serta pengobatannya.
Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Lakukan Pemeriksaan Darah, Kenapa?
Risiko Pemeriksaan SGPT
Pemeriksaan tersebut terbilang aman seperti kebanyakan pemeriksaan medis lain. Walau begitu, beberapa masalah mungkin saja terjadi ketika pengambilan darah, seperti pingsan atau merasa pusing, hematoma atau penumpukan darah di bawah kulit sehingga membuat benjolan atau memar, dan rasa sakit yang disebabkan tusukan dari suntikan saat pengambilan darah.
Itulah hal-hal yang sebaiknya diketahui terkait pemeriksaan SGPT. Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan kesehatan, layanan pemeriksaan lab dari Halodoc bisa jadi solusinya. Caranya mudah, hanya dengan download aplikasi Halodoc dan reservasi melalui smartphone kamu!