Ketahui Pemeriksaan untuk Mendeteksi Penyakit Hati
Halodoc, Jakarta - Dalam dunia medis penyakit juga disebut sebagai penyakit liver. Jangan main-main dengan penyakit ini, sebab organ hati memiliki peran penting dalam tubuh mulai dari menghancurkan racun di dalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu proses pencernaan.
Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang berfungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.
Nah, sudah kebayangkan betapa pentingnya organ yang satu ini? Oleh sebab itu kita sudah semestinya menjaga liver agar fungsinya tetap optimal. Namun, apa jadinya bila hati bermasalah? Seperti apa sih cara untuk mendeteksi penyakit ini?
Baca juga: Alami Penyakit Hati, Ini 6 Makanan yang Perlu Dihindari
Diagnosis Penyakit Liver
Untuk menelisik penyakit hati, biasanya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan. Misalnya:
-
Tes Darah. Tes ini meliputi pemeriksaan jumlah darah, kenaikan enzim hati, peningkatan GGT (gamma glutamyl transferase) dan ALP (alkaline phosphatase), peningkatan bilirubin, dan rendahnya tingkat albumin.
-
Tes Pencitraan. Merupakan tes diagnostik lain yang digunakan untuk mengkonfirmasi penyakit hati. Metode ini digunakan terutama untuk memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati. Tes pencitraan yang dilakukan, contohnya USG, CT scan, dan MRI.
-
Analisis Jaringan. Tindakan ini juga dikenal sebagai biopsi hati, akan memeriksa sampel jaringan hati dengan sedikit pembedahan.
-
Tes Genetik. Tes genetik ini bertujuan untuk mendiagnosis seseorang yang mengidap penyakit liver yang diturunkan.
Kenali Gejala-gejalanya
Agar penyakit liver tak semakin memburuk, ada baiknya untuk berkenalan dengan gejala-gejalanya. Nah, andaikan dirimu menemukan gejala-gejala di bawah ini, segeralah temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.
-
Badan terasa lelah.
-
Timbulnya gatal-gatal pada kulit.
-
Timbul rasa nyeri pada perut dan perut membesar.
-
Tubuh mudah memar.
-
Nafsu makan menurun.
-
Mual dan muntah.
-
Warna urine menjadi gelap (seperti teh).
-
Bengkak pada bagian tungkai dan kaki.
-
Mata dan kulit menguning.
-
Warna feses menjadi pucat.
Mungkin masih ada beberapa gejala lain dari penyakit liver. Maka dari itu, segeralah temui dokter bila merasakan gejala di atas.
Jauhi Faktor Risikonya
Biang keladi dari penyakit ini tak cuma menyoal satu-dua hal saja. Sebab, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan organ hati bermasalah. Misalnya:
-
Konsumsi alkohol yang berlebihan.
-
Menggunakan NAPZA dengan cara berbagi jarum suntik.
-
Mentato atau menindik dengan alat yang tidak steril.
-
Tubuh terpapar senyawa kimia beracun.
-
Kelebihan berat badan (obesitas).
-
Diabetes.
-
Kadar trigliserida yang tinggi dalam tubuh.
-
Terpapar cairan dan darah pengidap liver.
-
Berganti pasangan dalam berhubungan intim.
Baca juga: Inilah Alasan Pentingnya Menjaga Kesehatan Liver
Tips Mencegah Penyakit Liver
Setidaknya ada beberapa upaya yang bisa kita coba agar terhindar dari penyakit liver. Caranya enggak rumit kok, contohnya:
-
Jangan merokok atau mengonsumsi alkohol.
-
Selalu jaga berat badan dalam bobot yang ideal, sesuai indeks massa tubuh.
-
Vaksinasi virus hepatitis untuk mencegah penyakit hepatitis.
-
Tidak menggunakan narkoba (berbagi jarum suntik) dan melakukan hubungan intim yang aman.
-
Minta pendapat dokter sebelum mengonsumsi obat medis atau herba.
Nah, jika dirimu merasakan gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu melalui aplikasi Halodoc. Mudah, kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play! Mudah, kan?