Pasangan Mengidap Bipolar, Apa yang Harus Dilakukan?
Halodoc, Jakarta – Mencintai seseorang berarti harus bisa menerima diri orang tersebut apa adanya. Hal ini termasuk bila pasangan mengidap penyakit bipolar. Menjalin hubungan asmara dengan orang yang terdiagnosis penyakit bipolar memang tidaklah mudah. Pasalnya, gangguan mental tersebut bisa menyebabkan pengidapnya mengalami perubahan mood yang ekstrim yang dikenal juga dengan istilah mood swings. Itulah mengapa kamu perlu banyak bersabar dalam menghadapi pasangan dengan kondisi seperti ini.
Selain itu, kamu juga diharapkan dapat membantu proses kesembuhan pasangan dengan cara selalu memberi dukungan untuknya selama ia menjalani perawatan. Dukungan dari orang-orang terdekat, khususnya orang yang tercinta sangatlah berpengaruh terhadap proses kesembuhan pengidap.
Mengenali Gejala Bipolar Pada Pasangan
Sebelum mencari cara menghadapi pasangan bipolar, pertama-tama kamu perlu tahu dulu bahwa orang yang mengidap penyakit bipolar akan mengalami perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis. Jadi, pasangan bisa merasa sangat bahagia saat ini, tapi beberapa waktu kemudian, ia bisa tiba-tiba menjadi sangat murung. Gangguan ini disebut juga dengan manik depresif.
Ada dua jenis episode yang bisa dialami oleh pengidap bipolar, yaitu episode mania (fase naik) dan depresi (fase turun). Ketika mengalami episode mania, pengidap akan terlihat sangat bersemangat, enerjik, dan berbicara dengan cepat. Sedangkan saat memasuki periode depresi, pengidap akan terlihat sangat sedih, lesu, dan putus asa. Dalam pergantian episode suasana hati, ada sebagian pengidap bipolar yang bisa kembali dulu ke keadaan normal setelah mengalami mania dan sebelum ia memasuki fase depresi. Namun, ada juga yang mengalami perubahan suasana hati yang sangat cepat dari mania ke depresi atau sebaliknya tanpa ada fase normal.
Selain itu, ada juga pengidap bipolar yang bisa mengalami episode mania dan depresi secara bersamaan. Jadi, ia akan merasa sangat enerjik, namun di saat bersamaan juga merasa sangat sedih. Gejala ini disebut juga dengan periode campuran (mixed state).
Pasangan bisa mengalami gejala bipolar tersebut sewaktu-waktu dan biasanya dipicu oleh stres. Jadi, kamu diharapkan dapat siap menghadapi pasangan bila sewaktu-waktu gejala bipolar tersebut kambuh. Selain itu, membantu pasangan agar terhindar dari stres juga penting untuk mengurangi frekuensi kambuhnya gejala, sehingga pasangan bisa menjalani kesehariannya dengan normal.
Baca juga: 10 Tanda Kalau Kondisi Psikologis Sedang Terganggu
Cara Menghadapi Pasangan Bipolar
Menghadapi pasangan bipolar memang butuh kesabaran ekstra dan strategi khusus. Pasalnya, bila tidak pintar-pintar menghadapinya, pasangan bipolar justru dapat memengaruhi kehidupan kamu sendiri. Dikutip dari Healthline, menurut sebuah penelitian tahun 2005 terhadap sejumlah pasangan yang salah satunya mengidap bipolar, menemukan bahwa gejala gangguan mental ini bisa berimbas pada keseharian dan rutinitas rumah tangga mereka. Jadi, jangan sampai penyakit bipolar menjadi duri dalam hubungan atau rumah tangga kamu dan pasangan. Ini cara menghadapi pasangan bipolar:
1. Pahami Penyakitnya
Sama seperti gangguan mental lainnya, gangguan bipolar juga bisa disembuhkan dengan pengobatan dan terapi. Namun dalam menjalani pengobatannya, pasangan membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat agar bisa lebih cepat sembuh. Jadi, dukungan dari kamu sangat berdampak besar terhadap proses kesembuhan pengidap. Akan tetapi, sebelum memberi dukungan padanya, pertama-tama kamu perlu mengerti dan memahami terlebih dahulu tentang penyakit yang diidap oleh pasanganmu.
Gangguan bipolar seringkali disalahartikan sebagai bagian dari karakter pengidap yang buruk. Padahal, gangguan bipolar disebabkan oleh faktor genetik atau kelainan fungsi otak. Jadi, ketika pasangan mengalami episode bipolar, hal tersebut bukan dari kemauannya sendiri. Melainkan karena faktor-faktor biologis yang ada di luar kendalinya.
Baca juga: Bipolar Disorder Terjadi karena Faktor Genetik?
2. Cari Tahu Pemicu Gejala dan Usahakan untuk Menghindarinya
Gejala bipolar memang bisa terjadi sewaktu-waktu. Namun, ada beberapa hal yang bisa memicu gejala tersebut untuk kambuh. Jadi, amati dan cari tahu faktor apa saja yang bisa membuatnya kambuh dan sebisa mungkin hindari faktor tersebut. Pelajari juga perubahan suasana hati pasangan, sehingga kamu bisa mengenali pola gejala bipolarnya. Dengan mengetahui polanya, kamu bisa lebih siap menghadapi perubahan suasana hatinya, bahkan bisa membantu mengurangi frekuensi episode bipolar.
3. Tunjukkan Kasih Sayang Tanpa Batas
Cinta dan kasih sayang dari kamu mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan. Jadi, jangan lelah untuk memberikan kasih sayang kapanpun, terutama di saat-saat pasangan mengalami fase depresif agar ia merasa tetap dicintai dan berharga. Dengan demikian, pasangan pun akan lebih semangat untuk sembuh. Sebaliknya, meninggalkan pasangan seorang diri di masa-masa tersulitnya justru akan membuat ia semakin depresi dan bisa juga menyebabkan gejala bipolar semakin parah.
4. Cari Juga Dukungan untuk Diri Sendiri
Memiliki pasangan bipolar, tanpa sadar akan membuat kamu terus-menerus berfokus pada kondisinya. Jangan lupa untuk menjaga kondisi kesehatan diri sendiri ya. Enggak hanya pasangan yang butuh dukungan, kamu sendiri pun juga membutuhkan dukungan agar bisa tetap kuat dan menghadapi pasangan. Jadi, sekali-sekali mengeluarkan isi hati kepada keluarga atau teman terdekat bisa membantu kamu untuk semangat kembali. Bila perlu, kamu juga bisa bergabung dengan kelompok pendukung anggota keluarga pengidap bipolar.
Baca juga: 4 Penyakit Jiwa yang Bisa Terjadi pada Orang di Lingkungan Sekitar
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi pasangan bipolar. Kamu juga bisa membicarakan masalah seputar kesehatan mental dengan psikolog terpercaya lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.