Olahraga Rutin Dapat Mencegah Dislipidemia
Halodoc, Jakarta - Saat kadar lemak dalam aliran darah menjadi terlalu tinggi, maka kondisi ini disebut sebagai dislipidemia. Hal ini dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung dan stroke. Sayangnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang berarti dan bisa diketahui setelah seseorang melakukan pemeriksaan darah atau medical check-up. Oleh karena itu, kita wajib menjalankan gaya hidup sehat demi terhindar dari ancaman penyakit.
Seseorang dikatakan mengalami dislipidemia jika pemeriksaan darahnya menunjukkan nilai kolesterol total di atas 200 mg/dL, dengan rincian:
-
Kolesterol LDL di atas 100 mg/dL.
-
Kolesterol HDL di bawah 40 mg/dL untuk pria, atau di bawah 50 mg/dL untuk wanita.
-
Trigliserida lebih dari 150 mg/dL.
Pada dasarnya kolesterol berfungsi untuk memecah makanan dan memproduksi hormon. Kolesterol dan trigliserida adalah jenis lipid yang tersimpan dalam tubuh dan berperan sebagai sumber tenaga.
Baca Juga: Bahaya Perut Buncit untuk Kesehatan
Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Dislipidemia?
Jika dilihat dari sumber penyebabnya, dislipidemia dibedakan menjadi 2 tipe, yakni dislipidemia primer dan sekunder. Pada kasus dislipidemia primer, maka kondisi ini diturunkan dari orang tua ke anak. Sementara dislipidemia sekunder disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat atau penyakit tertentu.
Selain itu, beberapa kebiasaan yang meningkatkan risiko dislipidemia antara lain:
-
Jarang berolahraga.
-
Sering mengonsumsi alkohol.
-
Merokok.
-
Sering konsumsi makanan tinggi gula atau lemak jenuh, seperti daging berlemak, keju, gorengan, dan mentega.
Baca Juga: Waspada Bahaya Lemak Perut, Ini Cara Menghilangkannya
Olahraga untuk Mencegah Dislipidemia
Olahraga adalah salah satu cara sehat untuk mencegah terjadinya penumpukan kadar lemak dalam tubuh. Rutin berolahraga dapat mengembalikan kadar kolesterol darah ke tingkat normal. Olahraga rutin selama 20-30 menit, yang dilakukan 5 kali dalam seminggu, dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat, serta meningkatkan kolesterol baik HDL. Nah, beberapa olahraga yang bisa dilakukan antara lain:
-
Senam Aerobik. Senam aerobik yang berintensitas sedang selama 60 menit, berarti kamu membakar kurang lebih 330 kalori. Selain dapat membantu pembakaran lemak dalam tubuh, melakukan senam aerobik juga dapat membentuk tubuh menjadi ideal.
-
Berenang. Untuk kamu yang tidak ingin berkeringat banyak saat olahraga, berenang bisa menjadi pilihannya. Dengan berenang selama 60 menit, maka kamu telah membakar 800 kalori.
-
Berlari. Olahraga yang satu ini juga cepat membakar lemak tubuh. Kamu bisa membakar sekitar 748 kalori ketika berlari selama 1 jam. Berlari dapat dilakukan minimal 3 kali dalam satu minggu. Untuk hasil yang lebih baik, lakukanlah olahraga ini pada pagi hari.
-
Yoga. Yoga merupakan meditasi yang efektif. Olahraga ini dipercaya mampu menurunkan berat badan dengan cara yang lebih cepat bahkan dibanding aerobik. Hal ini karena saat melakukan yoga, secara otomatis kita juga memperbaiki pola makannya.
-
Bersepeda. Olahraga ini adalah salah satu yang banyak diminati. Dengan bersepeda selama 60 menit, berarti kamu telah membakar 850 hingga 1000 kalori. Untuk seorang wanita, olahraga ini bisa membakar sekitar 850 kalori. Sedangkan untuk pria, jumlah kalori yang terbakar lebih besar, yaitu sekitar 950 kalori.
Baca Juga: Hindari Kebiasaan Ini Demi Jantung Sehat!
Jika kamu ingin tahu lebih lanjut cara sehat untuk terhindar dari Dislipidemia, maka kamu dapat berdiskusi melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Chat, Call, dan Video Call dari aplikasi Halodoc dan membicarakan semua masalah kesehatan dengan lebih mudah dan cepat. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan