Ketahui Obat-Obatan untuk Mengatasi Infeksi Saluran Kemih
Halodoc, Jakarta - Dari berbagai penyakit yang bisa menyerang saluran kemih, infeksi saluran kemih (ISK) merupakan kondisi yang mesti diwaspadai. ISK terjadi ketika organ yang termasuk dalam sistem kemih, seperti ginjal, ureter, uretra, dan kandung kemih mengalami infeksi.
Dalam kebanyakan kasus, ISK ini terjadi pada kandung kemih dan uretra. Berawal dari ginjal, zat sisa di dalam ini disaring dan dikeluarkan dalam bentuk urine. Selanjutnya, urine ini akan dialirkan dari ginjal melalui ureter, menuju kandung kemih. Nah, setelah ditampung di kandung kemih, urine akan dibuang dari tubuh melalui pelepasan yang disebut uretra, hingga bermuara ke lubang kencing. Dalam hal ini, wanita diketahui lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan pria.
Infeksi saluran kemih yang menyerang saluran kemih bawah ini bisa menimbulkan berbagai keluhan. Mulai dari rasa nyeri hingga ketidaknyamanan saat berkemih. Itu belum seberapa, sebab bila infeksi menyebar ke saluran kemih atas dan memengaruhi ginjal, sehingga bisa menyebabkan konsekuensi yang lebih serius. Oleh sebab itu, baik ISK bawah maupun atas harus ditangani dengan baik.
Baca juga: Ini Bedanya Infeksi Saluran Kemih dan Batu Kandung Kemih
Sedangkan ISK atas lain lagi ceritanya. Kondisi ini akan memengaruhi ginjal ureter. Kondisi ini disebut dengan pielonefritis atau infeksi saluran kemih pada ginjal.
Lalu, bagaimana sih cara menangani atau obat-obatan yang perlu diminum untuk mengatasi ISK?
Gejalanya Cenderung Berbeda
Sebelum mengetahui cara mengobati penyakit ini, maka ada baiknya untuk berkenalan dulu dengan gejalanya. Nah, gejala dari ISK atas dan bawah relatif berbeda. Dengan kata lain, gejala ISK ini tergantung dari jenis infeksi yang dialami.
Untuk kasus ISK atas, pengidapnya biasanya akan mengalami nyeri pinggang, punggung bawah, ataupun selangkangan. Hati-hati, nyeri ini bisa semakin menjadi-jadi saat berkemih. Selain itu, gejala ISK atas juga meliputi demam, mual dan muntah, diare, serta tubuh terasa dingin dan menggigil.
Baca juga: Anyang-Anyangan Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih?
Untuk ISK bawah beda lagi. Nah, berikut gejala yang bisa dirasakan pengidapnya:
-
Tak bisa menahan rasa ingin buang air kecil.
-
Timbul nyeri saat buang air kecil.
-
Frekuensi berkemih meningkat, tapi jumlah urine sedikit.
-
Lemas.
-
Adanya darah dalam urine (hematuria).
-
Nyeri di perut bagian bawah.
-
Bau urine sangat menyengat.
-
Kandung kemih terasa masih penuh, meski sudah buang air kecil.
-
Warna urine jadi keruh.
-
Nyeri di punggung (pada wanita) atau di bagian rektum (pada pria)/
Ketahui Cara Mengobatinya
Dalam kebanyakan kasus, infeksi saluran kemih ini umumnya bisa ditangani dengan antibiotik. Jenis obat yang akan diresepkan bergantung pada kondisi kesehatan pengidapnya, dan jenis bakteri yang ditemukan di urine. Obat, seperti fosfomycin, nitrofurantoin, trimethoprim, dan ceftriaxone, merupakan jenis antibiotik yang biasanya digunakan untuk mengatasi ISK.
Namun, dalam beberapa kasus, antibiotik jenis fluoroquinolon, seperti ciprofloxacin dan levofloxacin, akan digunakan bila tak ada pilihan lain. Akan tetapi, dokter biasanya akan menghindari untuk meresepkan obat ini. Pasalnya, efek sampingnya melebihi manfaat yang bisa didapat.
Baca juga: Efek Sering Ditahan, Hati-Hati Infeksi Saluran Kemih Mengintai
Ketika mengonsumsi obat-obatan di atas, biasanya gejala akan hilang setelah beberapa hari mengonsumsinya. Tapi yang perlu diingat, pengobatan dengan antibiotik tetap harus dilanjut hingga selesai.
Sedangkan pengidap ISK yang sering kambuh, penanganannya beda lagi. Di sini dokter akan menganjurkan untuk mengonsumsi antibiotik dalam dosis rendah tiap hari, selama enam bulan atau lebih.
Punya keluhan pada saluran kemih? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan