Forxiga 5 mg 14 Tablet
Rp380.900
Per Strip
Kemasan aman & personal
Siap diantar 24 jam
Dikirim dari apotek resmi
Deskripsi
FORXIGA merupakan obat antidiabetes dengan kandungan Dapagliflozin yang termasuk dalam golongan Penghambat SGLT-2. Obat ini digunakan untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang tidak teratasi dengan diet dan olahraga. Dapagliflozin bekerja dengan cara menghambat penyerapan kembali glukosa di tubuli distal ginjal dengan cara menghambat kinerja transporter glukosa SGLT-2. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Pembelian obat ini memerlukan edukasi terkait penggunaan atau pengonsumsian obat yang tepat dan aman yang akan dikenakan biaya.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Forxiga diindikasikan sebagai:
1. Terapi kombinasi tambahan pasien Diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kontrol glikemik dalam kombinasi dengan:
- Metformin
- Pioglitazon
- Sitagliptin (dengan atau tanpa metformin)
- Gliklazid, glimepiride, atau gliburid (dengan atau tanpa metformin); atau insulin (sendiri atau dengan dua obat antidiabetes).
- Insulin (sendiri atau dengan dua obat antidiabetik oral)
bila terapi yang ada, bersamaan dengan diet dan olahraga, tidak memberikan kontrol glikemik yang memadai.
2. Pengobatan gejala gagal jantung stabil kronis pada orang dewasa (kelas fungsional NYHA (II-III)) dengan fraksi ejeksi yang berkurang (fraksi ejeksi ventrikel kiri (LVEF) < 40%), sebagai tambahan untuk standar perawatan terapi.
3. Pengobatan penyakit ginjal kronis pada orang dewasa (eGFR 30-75 ml/menit/1,73 m2) dalam mengurangi risiko komposit > 50% penurunan eGFR berkelanjutan, penyakit ginjal stadium akhir, dan ginjal atau kematian kardiovaskular.
Komposisi
Tiap tablet salut selaput mengandung: Dapaglifozin 5 mg
Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
1. Terapi kombinasi tambahan
Dosis yang dianjurkan adalah 10 mg dapagliflozin sekali sehari untuk terapi kombinasi tambahan dengan metformin; pioglitazon; sitagliptin (dengan atau tanpa metformin); atau gliklazid, glimepiride, atau gliburid (dengan atau tanpa metformin); atau insulin (sendiri atau dengan dua obat antidiabetes). Insulin (sendiri atau dengan dua obat antidiabetik oral) bila terapi yang ada, bersamaan dengan diet dan olahraga, tidak memberikan kontrol glikemik yang memadai.
Ketika dapagliflozin digunakan dalam kombinasi dengan secretagogue insulin, seperti gliclazide, glimepiride, atau glyburide, dosis secretagogue insulin yang lebih rendah dapat dipertimbangkan untuk mengurangi risiko hipoglikemia
2. Gagal jantung
Dosis yang dianjurkan adalah 10 mg dapagliflozin sekali sehari. Dalam studi DAPA-HF, dapagliflozin diberikan bersamaan dengan terapi gagal jantung lainnya. Berdasarkan studi DAPA-HF, dapagliflozin tidak direkomendasikan untuk pasien dengan gagal jantung dekompensasi akut, gejala hipotensi atau tekanan darah sistolik < 95 mmHg, diabetes melitus tipe 1, atau gangguan ginjal berat (GFR < 30 mL/menit)
3. Penyakit ginjal kronis
Dosis yang dianjurkan adalah 10 mg dapagliflozin sekali sehari. Dalam studi DAPA-CKD, dapagliflozin diberikan bersamaan dengan terapi penyakit ginjal kronis lainnya.
Aturan Pakai
Dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Tablet ditelan utuh, jangan dihancurkan.
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.
- Diabetes Melitus Tipe 1 atau terapi diabetik ketoasidosis
- Kerusakan hati.
- Gagal ginjal sedang hingga berat.
- Pasien dengan risiko deplesi volume, hipotensi dan/atau ketidakseimbangan elektrolit.
- Terapi pielonefritis atau urosepsis: penghentian penggunaan sementara.
- Usia lanjut, lebih dari 75 tahun.
- Kehamilan dan menyusui.
- Anak usia dibawah 18 tahun.
Kategori Kehamilan :
Kategori C: Mungkin berisiko.
Obat digunakan dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin. Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat penelitian langsung terhadap wanita hamil.
Kontra Indikasi
Penggunaan obat ini tidak dianjurkan pada :
- Pasien yang hipersensitif terhadap komponen obat.
- Diabetes Melitus Tipe 1.
- Ketoasidosis diabetikum.
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis.
Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah:
Gula darah rendah (hipoglikemia), ulvovaginitis, balanitis dan infeksi terkait genital, infeksi saluran kemih, pusing, nyeri punggung, disuria, poliuria, peningkatan hematokrit, penurunan klirens kreatinin ginjal, dislipidemia.
Golongan Produk
Obat Keras (Merah)
Kemasan
Dus, 2 Blister @ 14 Tablet Salut Selaput
Manufaktur
AstraZeneca
No. Registrasi
BPOM: DKI1735301317A1