Nyeri Tertusuk, Hati-Hati Penyakit GBS (Guillain-Barre Syndrome) yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Guillain-Barre Syndrome (GBS) merupakan sebuah penyakit autoimun yang cukup langka. Seharusnya, sistem imun melindungi tubuh manusia dari berbagai serangan penyakit. Namun dalam kondisi ini, sistem saraf perifer yang berfungsi sebagai pengendali gerakan tubuh justru mengalami gangguan akibat serangan sistem imun. Dalam kondisi parah, penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan. Untuk itu, berikut adalah penjelasan mengenai penyakit sindrom Guillain-Barre.
Gejala Guillain-Barre Syndrome
Pada awalnya, sindrom Guillain-Barre akan menunjukkan gejala berupa rasa kesemutan dan nyeri pada otot kaki dan tangan. Setelah itu, pengidap penyakit ini akan mengalami pelemahan kedua sisi otot tubuh. Gangguan otot tersebut berupa gangguan dari otot kaki hingga otot tubuh bagian atas dan dalam beberapa kasus menjalar hingga otot mata. Selain itu, dalam beberapa kasus pengidap juga bisa mengalami gangguan koordinasi.
Meskipun begitu, tidak semua pengidap sindrom Guillain-Barre menunjukkan gejala tersebut. Sebab, beberapa pengidap mungkin tidak akan merasakan sama sekali gejalanya. Dalam kasus lain, pengidap mungkin merasakan sakit yang tak tertahankan seperti tertusuk, termasuk rasa nyeri pada tulang punggung.
Dalam tahap selanjutnya, pengidap sindrom Guillain-Barre juga akan merasakan beberapa gejala. Di antaranya adalah sulit menelan, sulit bicara, gangguan penglihatan, gangguan pencernaan, hipertensi, aritmia, kelumpuhan otot sementara, dan pingsan.
Penyebab Guillain-Barre Syndrome
Penyebab terjadinya sindrom Guillain-Barre pada seseorang belum diketahui secara pasti. Biasanya, penyakit ini menjangkiti seseorang beberapa hari atau bahkan seminggu setelah seseorang mengalami infeksi pernapasan atau pencernaan. Oleh karena itu, para ahli menyimpulkan bahwa penyakit ini terjadi akibat virus atau bakteri dari gangguan kesehatan tersebut.
Kondisi lain yang dianggap dapat memicu seseorang mengidap sindrom Guillain-Barre adalah keracunan makanan. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri kampilobakter. Selain itu, seseorang yang mengidap herpes atau HIV pun bisa mengidap sindrom ini. Meskipun begitu, sindrom Guillain-Barre tidak bisa ditularkan dan diturunkan secara genetik.
Pengobatan Guillain-Barre Syndrome
Utamanya, pengobatan penyakit ini ditujukan untuk mengatasi sistem imun yang menyerang saraf perifer dengan cara mengurangi gejala dan mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, pengobatan penyakit ini juga bertujuan untuk menghindari komplikasi yang bisa berakibat fatal bagi pengidapnya. Untuk mengobati sindrom Giullain-Barre, terdapat dua jenis metode yang bisa dilakukan, yaitu pemberian immunoglobulin intravena dan penggantian plasma darah.
Pemberian immunoglobulin intravena dilakukan dengan tujuan untuk menyerang benda asing yang mengganggu saraf pengidap. Dalam metode ini, dokter akan menyuntikkan immunoglobulin dari donor yang sehat kepada pengidap sindrom Guillain-Barre.
Sedangkan, penggantian plasma darah dilakukan supaya plasma darah yang baru dapat mengganti plasma darah jahat yang telah terjangkiti sebelumnya. Dengan metode ini, dokter akan menyaring plasma jahat yang ada dalam sel darah pengidap dengan mesin khusus. Setelah itu, sel darah yang bersih akan dikembalikan lagi ke dalam tubuh pengidap.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kesehatan? Kamu bisa menghubungi dokter tepercaya melalui aplikasi Halodoc. Dengan menggunakan aplikasi ini, kamu juga dapat bertanya pada dokter melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa membeli produk kesehatan dan suplemen di Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Pesanan akan sampai dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan