Nyeri Haid Ganggu Aktivitas, Apa yang Menyebabkannya?
Halodoc, Jakarta – Nyeri haid atau dismenore kerap dialami wanita di perut bagian bawah. Banyak wanita mengalami nyeri haid ini sebelum dan selama periode menstruasi. Bagi sebagian wanita, ketidaknyamanan ini tidak begitu mengganggu. Bagi yang lain, nyeri bisa cukup parah bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebenarnya, nyeri haid ini adalah hal yang normal. Namun, jika nyeri terasa sangat berat dan parah, tandanya wanita tersebut perlu memeriksakan diri ke dokter untuk dicari tahu penyebabnya. Nyeri haid biasanya berkurang seiring bertambahnya usia dan membaik setelah melahirkan. Lantas, mengapa nyeri haid ini bisa muncul? Berikut sejumlah penyebabnya.
Baca juga: Tetap Aktif saat Nyeri Haid, Ini Tips Ampuhnya
Berbagai Penyebab Nyeri Haid
Penyebab nyeri haid biasanya tidak selalu jelas. Namun, beberapa risiko ini membuat seorang wanita lebih mungkin mengalami nyeri haid. Melansir dari Healthline, beberapa faktor yang memicu nyeri haid, yaitu:
-
Berusia di bawah 20 tahun;
-
Memiliki riwayat keluarga yang mengalami nyeri haid;
-
Memiliki kebiasaan merokok;
-
Mengalami pendarahan hebat dengan menstruasi;
-
Mengalami menstruasi tidak teratur;
-
Belum pernah melahirkan;
-
Mencapai pubertas sebelum usia 11 tahun.
Hormon yang disebut prostaglandin juga bisa menjadi penyebabnya. Hormon ini memicu kontraksi otot di rahim yang mengeluarkan meluruhkan lapisan-lapisan di dinding rahim. Kontraksi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Tingkat prostaglandin biasanya naik tepat sebelum menstruasi dimulai. Nyeri haid yang menyakitkan juga menjadi hasil dari kondisi medis yang mendasarinya, seperti:
-
Premenstrual syndrome (PMS). PMS adalah kondisi umum yang disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh yang terjadi 1-2 minggu sebelum menstruasi dimulai. Gejala biasanya hilang setelah pendarahan dimulai.
-
Endometriosis. Ini adalah kondisi medis di mana sel-sel dari lapisan rahim tumbuh di bagian lain dari tubuh, biasanya pada saluran tuba, ovarium, atau jaringan yang melapisi panggul.
-
Fibroid di dalam rahim. Fibroid adalah tumor non-kanker yang dapat menekan rahim atau menyebabkan menstruasi dan rasa sakit yang abnormal.
-
Penyakit radang panggul (PID). Radang panggul adalah infeksi rahim, saluran tuba, atau indung telur yang sering disebabkan oleh bakteri menular seksual. Akibatnya, organ reproduksi mengalami peradangan dan menimbulkan rasa sakit.
-
Adenomyosis. Kondisi langka ini terjadi ketika lapisan rahim tumbuh ke dinding otot rahim, sehingga menyebabkan peradangan, tekanan, dan rasa sakit.
-
Stenosis serviks. Stenosis serviks adalah kondisi langka di mana serviks sangat kecil atau sempit sehingga memperlambat aliran menstruasi dan menyebabkan peningkatan tekanan di dalam rahim yang menyebabkan rasa sakit.
Baca juga: 5 Makanan yang Dapat Redakan Nyeri Haid
Kalau kamu mengalami nyeri haid parah dan tidak biasa, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk diidentifikasi lebih lanjut. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu lewat aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Perawatan Rumahan untuk Meringankan Nyeri Haid
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut perawatan rumahan yang bisa dicoba untuk meringankan nyeri haid, yaitu:
-
Menggunakan bantal pemanas di daerah panggul atau punggung;
-
Memijat perut dengan lembut;
-
Mandi air hangat;
-
Olahraga ringan secara teratur;
-
Makan makanan ringan dan bergizi;
-
Berlatih teknik relaksasi atau yoga;
-
Minum obat anti-inflamasi seperti ibuprofen beberapa hari sebelum terjadinya menstruasi;
-
Mengonsumsi vitamin dan suplemen seperti, vitamin B-6,vitamin B-1, vitamin E, asam lemak omega-3, kalsium dan magnesium;
-
Angkat kaki atau berbaring dengan lutut ditekuk;
-
Kurangi asupan garam, alkohol, kafein, dan gula untuk mencegah kembung.
Baca juga: Nyeri Haid Bisa Diatasi dengan Pijatan, Benarkah?
Itulah tips yang bisa dicoba untuk meringankan nyeri haid yang kamu alami. Kalau nyeri haid terasa tidak normal jangan tunda memeriksakannya.
Referensi :
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Menstrual cramps.
Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Painful Menstrual Periods and How Do I Treat Them?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan