Nutrisi yang Harus Dipenuhi Ibu Hamil Pada Trimester Ketiga

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Januari 2022
Nutrisi yang Harus Dipenuhi Ibu Hamil Pada Trimester KetigaNutrisi yang Harus Dipenuhi Ibu Hamil Pada Trimester Ketiga

“Memasuki trimester ketiga, bukan berarti bumil sudah bebas makan apa saja. Di waktu ini, bumil justru penting memastikan kebutuhan nutrisi makanan untuk memaksimalkan pertumbuhan janin. Bukan itu saja, nutrisi yang baik juga bisa membantu ibu dalam menjalani proses persalinan nantinya.”

Halodoc, Jakarta – Tidak terasa ibu sudah memasukki periode terakhir kehamilan dan sebentar lagi akan melahirkan. Di trimester ketiga, perkembangan bayi masih terus berlangsung, sehingga ibu tetap perlu mengonsumsi makanan bernutrisi agar bayi lahir dengan sempurna. Selain itu, ibu pun juga membutuhkan banyak asupan agar memiliki energi untuk menahan beban bayi yang kian berat. Yuk, cek apa saja nutrisi penting untuk ibu hamil di trimester ketiga.

Pertambahan berat badan ibu akan sangat terlihat di trimester kehamilan yang terakhir ini. Janin yang semakin berkembang juga turut membuat perut ibu bertambah besar. Karena itu, ibu hamil tetap perlu mengonsumsi cukup banyak makanan agar memiliki energi untuk menahan berat si bayi. Perkembangan janin di trimester ketiga juga kian sempurna. Organ-organ penting dalam tubuh bayi sudah terbentuk dan mulai berfungsi. 

Pendengaran bayi mulai optimal dan dapat memberi respon kepada rangsangan, seperti suara, rasa sakit, dan cahaya. Namun, sistem saraf bayi dan pertumbuhan otaknya masih terus berkembang. Jadi, ibu hamil disarankan untuk tetap mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi di usia kehamilan ini.

1. Kalori

Ibu butuh tambahan kalori sekitar 285-300 kkal setiap harinya pada 20 minggu terakhir. Tambahan kalori ini diperlukan agar jaringan janin dan plasenta dapat bertumbuh dengan baik dan volume darah serta cairan ketuban dapat bertambah. Selain itu, asupan kalori juga diperlukan untuk keperluan melahirkan dan menyusui nanti. Ibu dapat memenuhi kebutuhan kalori dengan mengonsumsi makanan berkarbohidrat dan berlemak. Nasi, kentang, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu adalah contoh karbohidrat yang bisa ibu konsumsi. Sedangkan kebutuhan lemak, bisa ibu dapatkan dari mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.

2. Asam Lemak Omega 3

Mengonsumsi berbagai jenis ikan yang kaya akan kandungan asam lemak omega-3 dan kolin, seperti tuna, salmon, sarden, dan makarel dapat membantu pertumbuhan otak dan sistem saraf bayi menjadi lebih baik. Minyak ikan juga sangat baik untuk dikonsumsi ibu hamil yang memiliki kelainan sistem imun untuk mencegah keguguran.

3. Kalsium

Perkembangan tulang bayi juga masih berlangsung pada trimester ketiga ini, sehingga ibu membutuhkan asupan kalsium sebesar 1200 mg per harinya agar tulang bayi dapat bertumbuh kuat dan sempurna. Makanan berkalsium tinggi yang baik untuk ibu hamil adalah susu, sayuran hijau, ikan sarden, dan kacang kedelai.

4. Vitamin B6 (Piridoksin)

Jenis vitamin ini dapat membantu tubuh ibu hamil mencerna asam amino dan lemak, serta membentuk sel darah merah. Selain itu, vitamin B6 juga membantu perkembangan neurotransmiter dalam otak bayi, yaitu senyawa kimia yang berperan untuk mengantarkan pesan. Ibu bisa mengonsumsi makanan-makanan, seperti kentang, daging, ikan, kacang-kacangan, hati, dan pisang untuk memenuhi kebutuhan 2,2 miligram vitamin B6 per harinya.

5. Yodium

Asupan yodium sangat penting bagi bayi sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisme sel baru yang terbentuk. Namun, ibu hamil diharapkan dapat mengontrol asupan yodium, sehingga tidak melebihi atau kurang dari 175 mikrogram setiap harinya. Karena jika kekurangan yodium, bayi akan berisiko tumbuh kerdil dan memiliki gangguan dalam otak. Sedangkan jika terlalu banyak yodium akan menyebabkan bayi tumbuh melebihi ukuran normal.

6. Zat Besi

Menjelang hari melahirkan yang kian mendekat, ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan zat besi agar volume darah yang dibutuhkan ibu dan bayi tercukupi. Jika asupan zat besi ibu kurang, maka bayi dapat lahir prematur. Zat besi bisa ibu dapatkan dengan mengonsumsi sayuran hijau, kuning telur, daging merah, dan kacang-kacangan. Selain mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi vitamin C yang dapat membantu penyerapan zat besi.

Selama masa kehamilan dan menyusui nantinya, ibu tetap disarankan untuk menjaga nutrisi yang dibutuhkannya dengan mengonsumsi banyak makanan bergizi.  Untuk mengetahui lebih banyak informasi seputar nutrisi untuk ibu hamil, ibu bisa menghubungi dokter melalui Halodoc. Segera hubungi dokter supaya pertumbuhan janin tetap terpantau. Download Halodoc sekarang juga!