Mitos Mengenai Keperawanan dan Selaput Dara yang Sering Keliru
Halodoc, Jakarta – Membicarakan masalah keperawanan tentunya akan berkaitan langsung dengan selaput dara. Selaput dara atau hymen adalah jaringan serabut yang terletak pada vagina. Biasanya, masyarakat mengartikan keperawanan seorang wanita dengan kondisi hymen atau selaput dara yang tidak rusak atau masih utuh. Padahal, banyak faktor yang menyebabkan selaput dara menjadi rusak.
Selaput dara sendiri memiliki fungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam Miss V. Selain itu, selaput dara bertumbuh seiring dengan berkembangnya organ intim seorang wanita. Bisa dikatakan bahwa selaput dara bukanlah selaput yang menjadi penanda seorang wanita masih perawan atau tidak. Faktanya, fungsi dari selaput dara tidak ada hubungannya dengan aktivitas seksual.
Baca juga: Mengapa Vagina Berdarah Saat Berhubungan Seksual?
Berikut adalah beberapa mitos mengenai selaput dara dan masalah keperawanan yang perlu kamu ketahui:
1. Selaput Dara akan Sobek Jika Kamu Telah Melakukan Hubungan Seksual
Kegunaan selaput dara tidak ada hubungannya dengan aktivitas hubungan intim. Pengalaman berhubungan intim pertama kali bagi wanita terkadang menimbulkan rasa sakit. Namun, itu bukan dampak dari selaput dara yang sobek.
Biasanya, rasa sakit saat berhubungan intim untuk pertama kali disebabkan oleh kurangnya cairan lubrikasi pada Miss V. Kurangnya lubrikasi membuat Miss V kering. Maka dari itu, cairan lubrikasi sangat dibutuhkan oleh wanita saat berhubungan intim.
Selain kurangnya lubrikasi, terdapat berbagai macam faktor yang membuat selaput dara menjadi sobek atau tidak utuh. Di antaranya adalah berolahraga, penggunaan tampon, atau kecelakaan.
2. Tidak Mengeluarkan Darah saat Berhubungan Intim Pertama Kali Artinya Tidak Perawan
Tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim untuk pertama kali bukan berarti sudah tidak perawan. Banyak faktor yang menyebabkan kamu tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim untuk pertama kali. Beberapa di antaranya adalah karena cairan lubrikasi yang cukup sehingga vagina sudah sangat siap untuk penetrasi.
Tidak jarang juga wanita yang dilahirkan tanpa selaput dara. Sehingga, sangat tidak adil jika selaput dara dijadikan tolok ukur masalah keperawanan seorang wanita. Pendarahan pada pengalaman berhubungan intim yang pertama kali bisa disebabkan karena kurangnya cairan lubrikasi pada Miss V, sehingga jaringan vagina terluka.
3. Miss V Perawan Lebih Sempit karena Selaput Dara Masih Utuh
Selaput dara yang masih utuh memang akan menyebabkan Miss V sedikit sempit. Namun, hal ini tidak hanya sekadar masalah selaput dara yang masih utuh. Banyak faktor lain yang menyebabkan Miss V terasa sempit saat melakukan hubungan intim. Salah satunya adalah kontraksi pada otot pelvis.
4. Selaput Dara Semua Wanita Sama
Selaput dara adalah lapisan kulit yang sangat tipis dan berada sekitar 1-2 sentimeter dari bibir Miss V. Setiap wanita memiliki selaput dara dengan bentuk yang berbeda. Selaput dara juga akan bertumbuh seiring berkembangnya Miss V seorang wanita.
Biasanya wanita terlahir dengan selaput dara. Namun, beberapa wanita memang terlahir tanpa selaput dara. Jadi, tidak semua selaput dara pada wanita sama.
Baca juga: Intip Manfaat Hubungan Intim di Pagi Hari
Kondisi selaput dara memang tidak ada hubungannya dengan masalah kesehatan tubuh kamu atau pun hubungan intim. Namun, tidak ada salahnya untuk tetap menjaga kesehatan agar tubuh kamu selalu sehat dan bugar. Yuk, download aplikasi Halodoc untuk berkonsultasi pada dokter jika ada keluhan pada kesehatan kamu melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan